5 Perbedaan Korea Utara dan Korea Selatan

5 Perbedaan Korea Utara dan Korea Selatan

perbedaan korea utara dan korea selatan

DAFTAR ISI

Pergi jauh ke abad 19, saat perang dunia II masih bergejolak adalah pintu untuk mengetahui asal perbedaan Korea Utara dan Korea Selatan. Kedua wilayah sama-sama mengalami penjajahan tapi mereka dijajah oleh dua negara yang memiliki garis haluan yang berbeda.

Alasan tersebut menjadi penyebab utama mengapa sekarang Korea Utara dan Korea Selatan tidak bisa reuni meski perang dunia telah berakhir. Korea Utara dijajah oleh Uni Soviet yang notabene berhaluan ideologi komunis. Sedangkan Korea Selatan, dijajah oleh Amerika Serikat yang meninggalkan sistem demokrasi.

Bertahun-tahun dijajah, telah mengubah banyak sudut pandang sekaligus budaya dari penduduk di kedua negara tersebut. Sekarang, kita bisa melihat perbedaan Korea Utara dan Korea Selatan baik yang terlihat jelas di permukaan maupun yang terselubung di dalamnya.

Daftar Perbedaan Korea Utara dan Korea Selatan

1. Luas Wilayah dan Populasi

Secara geografis tidak ada perbedaan yang signifikan di antara kedua negara ini. Korea Utara memiliki 9 provinsi dengan tiga kota sedangkan Korea Selatan dengan jumlah provinsi yang sama dibagi menjadi 6 kota.

Perbedaan Korea Utaran dan Korea Selatan yang mencolok ada pada jumlah populasi penduduknya. Korea Selatan memiliki penduduk nyaris dua kali lipat lebih banyak dibandingkan Korea Utara. Data World Bank di tahun 2020 tercatat 51,78 juta penduduk Korea Selatan. Sedangkan Korean Utara, hanya memiliki penduduk sebanyak 25,78 juta.

Tidak seperti Tiongkok yang membatasi jumlah anak karena populasi penduduk mereka terlampau tinggi, pemerintah Korea Utara sebenarnya menyerukan agar pertumbuhan penduduk meningkat. Pada awal 1980-an mereka sempat menganjurkan agar setiap orang tua memiliki anak sebanyak 6 orang.

Tidak adanya pertumbuhan penduduk yang signifikan di Korea Utara lebih disebabkan karena perempuan di sana enggan untuk memiliki anak di tengah keterbatasan pangan dan ekonomi yang buruk.

Belakangan, penduduk Korea Selatan juga enggan memiliki banyak anak tapi dengan alasan yang berbeda. Ini lebih karena harga properti terus naik dan sulit dijangkau.

2. Dunia Hiburan Menjadi Contoh Absolut Perbedaan Korea Utara dan Korea Selatan

 Hollywood dari Timur adalah julukan yang tepat untuk Korea Selatan yang telah menghasilkan banyak artis terkemuka dan dikenal secara global tidak terkecuali di Indonesia. Setidaknya ada lebih  dari 400 studio independen yang tumbuh di Korea Selatan dan produktif menghasilkan konten hiburan. Mulai dari K-Pop, K-Drama, hingga video game.

Bagaimana dengan Korea Utara? Semua dilarang kecuali itu diproduksi oleh pemerintah. Entah itu buku, film, musik, hingga busana.

Kita akan menjumpai dunia fashion yang berbeda 180 derajat dari kedua negara ini. Warga Korea Utara tidak bisa menggunakan rok mini, celana jeans, atau bahkan sekadar menata rambut dengan model terkini.

Sebaliknya Korea Selatan, mereka telah menjadi poros baru di dunia hiburan.

3. Akses Internet

Seburuk-buruknya pemerintah Indonesia dengan KPI yang suka melakukan sensoring, kita masih bisa mengakses internet. Ya, untuk beberapa konten atau platform memang harus menggunakan VPN. Tapi di Korea Utara, kita tidak bisa mengakses internet sekalipun itu untuk kelas belajar daring.

Ini yang menjadi hal paling mencolok tidak hanya perbedaan Korea Utara dan Korea Selatan tapi juga dengan dunia. Memang, pemerintah Korea Utara memiliki jaringan internet sendiri namun itu hanya dapat diakses kalangan tertentu saja.

4. Agama

Korea Utara memiliki pandangan komunis yang karenanya menjadikan mayoritas penduduknya adalah ateis. Belakangan agama baru yang cukup populer di sana adalah Cheondoisme.

Sementar itu, agama Protestan dan Katolik menjadi agama dominan yang dianut oleh penduduk Korea Selatan. Tak sedikit pula orang Kristen yang dari Korea Utara melarikan diri ke Korea Selatan.

5. Bahasa

Seharusnya mereka tak memiliki perbedaan bahasa yang signifikan. Itu, jika tidak pernah ada penjajahan. Bahasa korea adalah bahasa utama baik di Korea Utara maupun di Korea Selatan.

Korea Selatan yang terbuka dan adaptif dengan perkembangan zaman telah melahirkan banyak dialek baru. Termasuk menyerap bahasa lain. Sedangkan Korea Utara, hanya bahasa tradisional Korea yang boleh digunakan. Bahasa negara lain dilarang, walau hanya satu kata.

Kesamaan Korea Utara dan Korea Selatan

Dalam beberapa hal kedua negara ini masih memiliki kesamaan. Terutama soal kuliner, lidah penduduk dikedua negara tersebut sepakat bahwa Dduk atau kue beras dan Yeot adalah makanan  yang lezat dan membawa keberuntungan.

Tidak hanya itu, perayaan tahun baru mereka masih sama yakni Thanksgiving and Daeboreum (the year’s first full moon). Ini telah turun temurun di mana anak-anak menyajikan makanan di meja untuk orang tua mereka.

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel