Perbedaan Ospek Indonesia dengan Luar Negeri: Senioritas Selalu jadi Masalah!

Perbedaan Ospek Indonesia dengan Luar Negeri: Senioritas Selalu jadi Masalah!

Perbedaan Ospek Indonesia dengan Luar Negeri

DAFTAR ISI

Sediksi.com – Ospek adalah salah satu kegiatan yang biasa dilakukan oleh kampus-kampus di Indonesia maupun di luar negeri untuk menyambut mahasiswa baru. 

Ada sejumlah perbedaan ospek Indonesia dengan luar negeri yang cukup signifikan. Benarkah demikian?

Ospek merupakan singkatan dari Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus yang bertujuan untuk membantu mahasiswa mengetahui lingkup universitas, fakultas, senior dan teman seangkatan.

Namanya bisa berbeda di tiap kampus, tetapi inti kegiatan acara kampus tetap sama, yakni orientasi mahasiswa baru.

Pada artikel ini akan membahas beberapa perbedaan ospek Indonesia dengan luar negeri yang mungkin belum kamu ketahui ketahui.

Perbedaan Ospek Indonesia dengan Luar Negeri

Perbedaan Ospek Indonesia dengan Luar Negeri: Senioritas Selalu jadi Masalah! - Perbedaan ospek Indonesia dengan luar negeri
Canva

Berikut adalah beberapa perbedaan ospek di Indonesia dan luar negeri yang dapat kita lihat dari berbagai aspek:

Senioritas

Di Indonesia, ospek sering kali menjadi ajang bagi senior untuk menunjukkan kesenioran mereka kepada junior. Tidak jarang kita mendengar kasus-kasus di mana senior memarahi, memerintah, atau bahkan ‘menyiksajunior selama ospek.

Hal ini tentu saja membuat ospek menjadi momen yang menakutkan dan berkesan cukup buruk bagi mahasiswa baru.

Sebaliknya, yang jadi perbedaan ospek Indonesia dengan luar negeri, senioritas tidak menjadi hal yang penting dalam ospek kebanyakan di luar negeri yang terbilang maju dan universitasnya bagus. 

Senior biasanya bersikap ramah, membantu, dan tidak peduli dengan status junior atau senior. Ospek di luar negeri lebih berorientasi kepada pembekalan informasi seputar kampus dan perkuliahan.

Ya buat apa juga bersikap sok kepada mahasiswa baru hanya karena si senior ini masuk kuliah lebih dulu.

Tugas

Kegiatan ospek di kebanyakan kampus Indonesia sering kali disertai dengan pemberian tugas-tugas yang aneh atau sulit kepada mahasiswa baru.

Misalnya, membuat prakarya, menyanyikan lagu dan perkenalan yang diupload di sosmed, atau menghafal nama-nama senior hingga memakai kostum yang ‘memalukan’.

Tugas-tugas ini kadang-kadang tidak ada hubungannya dengan materi akademik atau kampus. Di luar negeri, ospek tidak melibatkan tugas-tugas seperti itu. 

Mahasiswa baru hanya perlu datang, duduk, dan mengikuti rangkaian acara yang disiapkan oleh panitia. Acara-acara tersebut biasanya berisi seminar, workshop, tour kampus, atau kegiatan sosial lainnya, singkatnya lebih bermanfaat lah.

Kewajiban

Di Indonesia sendiri, ospek biasanya menjadi hal yang wajib diikuti oleh mahasiswa baru. Jika tidak mengikuti ospek, mahasiswa baru bisa mendapat sanksi atau hukuman dari pihak kampus atau senior.

Inilah perbedaan ospek Indonesia dengan luar negeri, ospek tidak menjadi hal yang wajib di kebanyakan kampus luar negeri. 

Mahasiswa baru bebas untuk memilih apakah ingin mengikuti ospek atau tidak. Namun, jika tidak mengikuti ospek, mahasiswa baru bisa ketinggalan informasi penting tentang kampus atau perkuliahan.

Selain itu, ospek juga bisa menjadi kesempatan untuk berkenalan dengan teman-teman baru, jadi ajang untuk senang-senang dan informatif, walaupun tidak wajib tapi sekiranya akan rugi sendiri jika tidak ikut tanpa memberi hukuman apapun.

Ospek yang Baik Seperti Apa?

Dari perbedaan ospek Indonesia dan luar negeri di atas, kita bisa melihat bahwa ospek di luar negeri cenderung lebih baik daripada ospek di Indonesia.

Lalu, ospek yang baik itu seperti apa? Berikut adalah beberapa kriteria yang bisa kita gunakan untuk menilai ospek yang baik:

Edukatif

Ospek yang baik harus memberikan manfaat edukatif bagi mahasiswa baru. Ospek harus memberikan informasi-informasi penting tentang kampus, fakultas, jurusan, kurikulum, sistem penilaian, fasilitas, dan lain-lain.

Budaya kekerasan, membuli dan mempermalukan di depan umum sebaiknya dihindari saja. Dalam ospek lebih bagus jika memberikan materi-materi akademik yang relevan dengan bidang studi yang dipilih oleh mahasiswa baru.

Menghibur

Namanya mahasiswa baru, jika baru datang langsung diberi kesan buruk ya malah menjelekkan citra kampus sendiri. Dengan memberikan kesenangan bagi mahasiswa baru itu lebih baik.

Ospek harus menyajikan acara-acara yang menarik, kreatif, dan variatif. Ospek juga harus memberikan ruang bagi mahasiswa baru untuk berekspresi, berinteraksi, dan bersosialisasi dengan teman-teman seangkatan maupun senior.

Menghormati

Sekiranya ospek yang baik itu harus menghormati hak dan kewajiban mahasiswa baru. Ospek tidak boleh memaksa, menekan, atau menyakiti mahasiswa baru secara fisik maupun psikis.

Kegiatan ospek juga tidak boleh melanggar norma-norma agama, hukum, atau etika yang berlaku di masyarakat.

Fungsi Ospek Sebenarnya

Ospek sebenarnya memiliki fungsi-fungsi yang positif bagi mahasiswa baru, kampus, maupun masyarakat. Berikut adalah beberapa fungsi ospek yang seharusnya kita pahami:

Adaptasi

Ospek merupakan salah satu cara untuk membantu mahasiswa baru beradaptasi dengan lingkungan kampus yang baru. Ospek bisa membantu mahasiswa baru mengenal kampus, fakultas, jurusan, dosen, senior, dan teman-teman seangkatan.

Kegiatan ini juga bisa membantu mahasiswa baru menyesuaikan diri dengan pola belajar dan gaya hidup yang berbeda dengan saat di sekolah sebelumnya.

Motivasi

Fungsi selanjutnya ospek bisa jadi salah satu cara untuk memberikan motivasi kepada mahasiswa baru untuk belajar dan berkembang di kampus.

Ospek bisa memberikan gambaran tentang visi, misi, tujuan, dan harapan kampus terhadap mahasiswa baru. Ospek juga bisa memberikan inspirasi dan contoh dari senior atau alumni yang telah berhasil di bidang studi atau karier mereka.

Integrasi

Kegiatan ini bisa jadi salah satu cara untuk mengintegrasikan mahasiswa baru dengan kampus dan masyarakat.

Ospek bisa membentuk rasa kebanggaan, kecintaan, dan loyalitas mahasiswa baru terhadap kampus mereka dan juga bisa membina rasa persaudaraan, solidaritas, dan kerjasama antara mahasiswa baru dengan sesama mahasiswa, dosen, staf, maupun masyarakat sekitar.

Demikianlah artikel tentang perbedaan ospek Indonesia dengan luar negeri.

Semoga artikel ini bisa memberikan informasi dan wawasan yang bermanfaat bagi renungan kita semua. Pasalnya, tujuan orientasi lebih penting ketimbang keren-kerenan jadi senioritas.

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel