Perbedaan UNESCO dan UNICEF: Sejarah, Tugas, dan Visi-Misi

Perbedaan UNESCO dan UNICEF: Sejarah, Tugas, dan Visi-Misi

Perbedaan UNESCO dan UNICEF

DAFTAR ISI

Sediksi.com – Contoh organisasi besar dunia adalah UNESCO dan UNICEF. Keduanya sama-sama memiliki anggota dari berbagai negara di dunia. Keduanya juga merupakan dua organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Banyak orang yang sulit membedakan UNESCO dan UNICEF atau memahaminya secara terbalik antara keduanya. Namun, sejatinya mereka memiliki perbedaan dari beberapa aspek. Jadi, simak terus artikel ini agar mengetahui perbedaan UNESCO dan UNICEF.

Perbedaan UNESCO dan UNICEF

Tugas UNESCO

UNESCO
britannica

UNESCO singkatan dari United Nations Educational Scientific and Cultural Organization. Seperti namanya, UNESCO merupakan organisasi yang bergerak dalam bidang pendidikan, keilmuan, dan kebudayaan.

UNESCO memberikan kontribusi dalam perdamaian dan keamanan dunia. Hal itu dilakukan dengan mengedepankan kerja sama internasional pada bidang pendidikan, ilmu pengetahuan, budaya, komunikasi, serta informasi.

Organisasi ini mempromosikan penyebaran pengetahuan dan gagasan untuk terciptanya rasa saling pengertian terkait kehidupan satu sama lain. Program yang dilakukan UNESCO berperan dalam pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) 2023 yang disahkan oleh majelis umum PBB pada 2015.

Tugas UNICEF

UNICEF
UNICEF

UNICEF kepanjangan dari United Nations Children’s Fund. Berbeda dengan UNESCO yang terjun dalam bidang pendidikan, UNICEF berfokus pada bidang kesejahteraan anak-anak dan remaja. UNICEF melindungi hak anak-anak di manapun mereka berada.

UNICEF sebagai organisasi kesejahteraan terbesar di dunia mendukung kesehatan dan gizi anak, sanitasi dan air bersih, pendidikan berkualitas dan pengembangan keterampilan, pencegahan dan pengobatan HIV untuk ibu dan bayi, sampai perlindungan anak dan remaja terhadap eksploitasi dan kekerasan.

Organisasi ini selalu bersama dengan aak-anak sebelum, selama, dan sesudah kondisi darurat kemanusiaan. UNICEF sigap untuk membantu dan menyelamatkan nyawa anak-anak. UNICEF tidak berpihak ke manapun demi membela hak anak sekaligus menjaga kehidupan mereka.

Visi-Misi

UNESCO

UNESCO

Organisasi ini memiliki visi seperti yang tercantum dalam konstitusi UNESCO, “…Since wars begin in the mind of men, it is in the minds of men that the defenses of peace must be constructed…” (Karena perang dimulai dari pikiran manusia, maka pertahanan perdamaian harus dibangun di dalam pikiran manusia).

Misi yang dijalankan UNESCO adalah menciptakan perdamaian dari pengetahuan dengan melaksanakan strategi yang didasarkan pada:

  • Promosi prinsip dan norma universal berlandaskan shared values dalam mempertahankan common value
  • Promosi keragaman dengan menghormati hak asasi manusia
  • Melakukan pemerataan, peningkatan, dan penyebaran ilmu pengetahuan untuk pemberdayaan sekaligus penguatan partisipasi lingkungan masyarakat intelektual

UNICEF

UNICEF
UNICEF

UNICEF mempunyai misi “The world has changed, but children’s needs have not. See how UNICEF’s commitment to children remains as strong as ever despite the complexities of our world” (Dunia telah berubah tetapi kebutuhan anak-anak tidak. Lihatlah bagaimana komitmen UNICEF terhadap anak-anak tetap sama kuatnya dengan sebelumnya, terlepas dari kompleksitas dunia kita).

UNICEF diarahkan oleh Convention on the Rights of the Child untuk menetapkan hak anak-anak sebagai prinsip etika yang abadi. Selain itu, juga sebagai standar perilaku internasional kepada anak-anak. Kelangsungan hidup, perlindungan, serta perkembangan anak-anak adalah keharusan dari kemajuan manusia.

UNICEF berjanji atas perlindungan khusus untuk anak-anak yang tidak beruntung seperti korban perang, kemiskinan ekstrem, bencana, maupun kekerasan dan eksploitasi. Tidak hanya itu, UNICEF juga melindungi para penyandang disabilitas.

Sejarah singkat

UNESCO

UNESCO

Awal tahun 1942 dalam masa Perang Dunia II, pemerintah dari berbagai negara di Eropa sedang berhadapan dengan Nazi Jerman sekaligus sekutunya. Mereka mengadakan pertemuan di Inggris dan menggelar Conference of Allied Ministers of Education (CAME).

Meski Perang Dunia II belum kunjung usai, mereka sudah memikirkan alternatif untuk sistem pendidikan saat perdamaian kembali didapatkan. Mereka mengusulkan kepada PBB kemudian dibentuklah organisasi pendidikan dan kebudayaan.

Hal itu diselenggarakan pada 1 – 16 November 1945 di London. Konferensi ini dihadiri oleh 44 negara yang memutuskan untuk menciptakan organisasi yang berkecimpung dalam perdamaian dunia. Organisasi itu akan membentuk solidaritas intelektual dan moral umat manusia sehingga mencegah jatuhnya perang dunia.

UNICEF

UNICEF

UNICEF berdiri setelah Perang Dunia II terjadi, tepatnya pada 11 Desember 1946. UNICEF diberi mandat oleh PBB untuk membantu anak-anak dan remaja yang kehidupan dan masa depannya terancam terlepas dari peran negara mereka saat perang.

Saat itu Dokter Ludwik diangkat sebagai kepala UNICEF pertama. Pada 1947, PBB mengangkat Maurice Pate sebagai direktur eksekutif UNICEF. Tugas pertamanya adalah memberi bantuan makanan dan kesehatan darurat kepada seluruh negara yang terkena dampak Perang Dunia II.

Kemudian pada 1953, UNICEF ditetapkan menjadi organisasi sosial internasional yang berada di bawah naungan PBB. UNICEF memiliki markas di New York, Amerika Serikat.

Begitulah perbedaan antara UNESCO dan UNICEF baik dari definisinya hingga sejarah pendirian. Setelah membaca penjelasan di atas, apakah kamu tertarik untuk menjadi relawan lembaga PBB ini?

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel