Sediksi.com – Peringatan 78 tahun tragedi bom atom Hiroshima-Nagasaki diselenggarakan dua kali. Upacara peringatan korban bom atom Hiroshima telah dilaksanakan pada 6 Agustus di Taman Monumen Perdamaian Hiroshima, Jepang.
Sedangkan upacara peringatan korban bom atom Nagasaki dilangsungkan pada 9 Agustus pukul 11 pagi waktu setempat di Gedung Dejima Messe Nagasaki.
Upacara peringatan 78 tahun bom atom Nagasaki dipindahkan ke dalam ruangan karena topan
Awalnya, panitia berencana menyelenggarakan acara tersebut di Taman Perdamaian Nagasaki yang merupakan area terbuka. Namun mendapat informasi topan No.6 akan melanda Jepang hari ini, mereka segera memindahkan tempat kegiatan ke dalam ruangan (9/8).
Gedung Dejima Messe Nagasaki kemudian dipilih, yang beberapa kali telah digunakan sebagai tempat konferensi dan seminar, termasuk konferensi-konferensi pada tingkat tinggi.
Upacara ini pun menjadi yang pertama dilakukan di dalam ruangan sejak 60 tahun lalu. Sekaligus menjadi upacara pertama sejak 1956 yang tidak dihadiri oleh penyintas bom atom.
Sehingga pembacaan “Sumpah Perdamaian” yang biasanya dibacakan oleh penyintas bom atom, tahun ini dilaksanakan oleh seorang perwakilan dari penyintas yang berhasil tiba di Nagasaki sebelum topan mendekat.
Selain penyintas, upacara kali ini tidak jadi dihadiri oleh Fumio Kishida, Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida, Duta Besar (Dubes) dari berbagai negara, dan masyarakat umum dengan alasan yang sama demi keamanan bersama.
Pukul 11.02 pagi, yang merupakan waktu jatuhnya bom atom, sekitar 50 orang yang menghadiri upacara tersebut mengheningkan cipta untuk para korban.
Nagasaki bertekad menjadi kota terakhir yang dibom
Tekad Jepang agar menjadi yang terakhir terdampak oleh bom nuklir sudah diupayakan selama bertahun-tahun.
Dalam kesempatan upacara peringatan 78 tahun tragedi ini, merupakan waktu yang tepat untuk kembali mengingatkan semua pihak akan bahaya bom nuklir.
Suzuki Shiro, Walikota Nagasaki yang baru terpilih tahun ini sekaligus generasi kedua penyintas karena orang tuanya merupakan korban bom atom, menyampaikan pidato Deklarasi Perdamaian secara epik pada kesempatan ini.
“Saya adalah generasi kedua hibakusha, kedua orang tua saya adalah hibakusha,” ucapnya.
Hibakusha adalah sebutan untuk korban yang selamat dari bom atom Hiroshima dan Nagasaki.
“Demi memastikan Nagasaki menjadi yang terakhir menderita akibat bom atom, generasi hibakusha selanjutnya–termasuk saya–akan dengan teguh menjalankan misi hibakusha, dan menyerahkan tongkat perdamaian kepada generasi mendatang.”
Banyak warga di Nagasaki berharap agar pemimpin dunia memperhatikan suara mereka sehingga kota mereka akan selamanya menjadi tempat terakhir di bumi yang pernah menderita akibat bom nuklir.
Dalam mewujudkan harapan tersebut, Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 yang dilaksanakan di Hiroshima Mei lalu telah merumuskan dokumen yang dinamakan visi Hiroshima atau Hiroshima Vision.
Dokumen tersebut secara umum membahas tentang betapa berharganya 77 tahun berlalu tanpa adanya penggunaan senjata nuklir.
Secara khusus, dokumen juga merujuk pada retorika nuklir Rusia yang dianggap tidak bertanggung jawab, membahayakan, dan tidak bisa diterima karena Rusia sudah beberapa kali menyatakan memiliki senjata nuklir dan bisa menyerang kapan saja.
Baca Juga: 6 Fakta Kitty Oppenheimer! Dari Istri Robert Oppenheimer hingga Anggota Partai Komunis Amerika
PM Jepang singgung Rusia terkait ancaman senjata nuklir pada upacara peringatan 78 tahun bom Hiroshima
Pesan serupa seperti yang disampaikan oleh Suzuki dalam pidatonya tersebut juga disampaikan oleh Kishida dalam upacara peringatan korban bom atom Hiroshima pada 6 Agustus.
“Jepang, sebagai satu-satunya yang pernah menderita akibat bom atom saat perang, akan terus mengupayakan terciptanya dunia bebas nuklir,” ucap Kishida di upacara yang diselenggarakan di Taman Monumen Perdamaian Hiroshima.
Ia menambahkan bahwa jalan yang ditempuh demi mewujudkan tujuan tersebut semakin tidak mudah karena “adanya perpecahan yang semakin dalam di komunitas internasional terkait pemberhentian senjata nuklir dan ancaman nuklir Rusia.”
Kazumi Matsui, Walikota Hiroshima yang hadir dalam acara tersebut dalam pidatonya juga mendesak penghapusan senjata nuklir dan menyebut gagasan para pemimpin G7 terkait pencegahan nuklir sebagai keputusan yang “bodoh”.
Hari Minggu pukul 8.15 pagi, yang merupakan waktu jatuhnya bom atom di Hiroshima, bel perdamaian dibunyikan sebagai aksi simbolik penghormatan terhadap korban yang diikuti dengan mengheningkan cipta.
Upacara peringatan 78 tahun bom atom Hiroshima yang biasa dilakukan di taman tersebut, tahun ini dihadiri oleh sekitar 50.000 orang, termasuk para penyintas bom atom dan PM Jepang.