Sediksi.com – Indonesia selaku Ketua ASEAN tahun 2023 bersemangat dalam mendorong visi ASEAN 2045 atau yang bisa juga disebut sebagai ASEAN Community Vision 2045.
Dalam upaya mewujudkan cita-cita ini selama masa kepemimpinan Indonesia, perkembangannya sudah sampai pada ACV2045 yang diharuskan “fit-for-purpose atau diharapkan bisa memenuhi tujuannya dan menjadi komitmen kawasan untuk membuat ASEAN sebagai lokomotif perdamaian, stabilitas, dan kesejahteraan.”
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Duta Besar Dian Triansyah Djani pada 7 Desember 2023.
Apa itu ASEAN Community Vision 2045?
ASEAN Community Vision 2045 (ACV2045) adalah inisiatif yang dikembangan oleh negara-negara anggota organisasi kawasan Asia Tenggara (ASEAN) untuk menggambarkan visi bersama ambisi apa yang bisa diperjuangkan Asia Tenggara sampai dengan tahun 2045 nanti.
Ada tiga pilar utama yang mencakup ACV2045.
- Politik dan Keamanan ASEAN
Mendorong perdamaian, stabilitas, dan keamanan di kawasan ASEAN. Ini melibatkan upaya untuk memperkuat kerjasama dalam penanganan masalah keamanan, konflik, dan ancaman terorisme.
- Ekonomi ASEAN
Membangun ekonomi yang berdaya saing tinggi dan berintegrasi, serta mempromosikan pertumbuhan ekonomi yang inklusif di seluruh kawasan. Hal ini melibatkan upaya untuk meningkatkan kerjasama ekonomi, memperkuat konektivitas, dan meningkatkan daya saing ekonomi ASEAN.
- Sosial-Budaya ASEAN
Meningkatkan kesejahteraan masyarakat ASEAN, memperkuat identitas dan keberagaman budaya, serta memastikan pembangunan berkelanjutan. Ini mencakup aspek-aspek seperti pendidikan, kesehatan, penanggulangan kemiskinan, dan perlindungan lingkungan.
Ketiga pilar tersebut sebenarnya tidak berubah banyak dari pilar untuk visi pada tahun 2025. Karena ASEAN juga memiliki tujuan besar jangka panjang yang bisa mencakup tujuan-tujuan lainnya.
Adapun tujuan besarnya adalah untuk menjadikan ASEAN sebagai kawasan yang bersatu, terintegrasi, dan kuat dengan masyarakat yang sejahtera dan berkeadilan.
Visi baru ASEAN Community berpotensi besar
Pada tahun 2021, ASEAN mengadopsi Visi 2045, sebuah rencana strategis untuk menanggapi perkembangan tren global dan tantangan internal.
Lebih dari sekadar ACV2045, visi ini bertujuan untuk mengintensifkan integrasi dan meningkatkan konektivitas di seluruh sektor ekonomi dan sosial budaya.
ACV2045 menghadapi isu-isu kontemporer seperti transformasi digital, kelestarian lingkungan, dan kesenjangan sosial-ekonomi.
Perjanjian ini menetapkan kerangka kerja bagi evolusi kawasan ini menjadi kawasan yang berpengaruh secara global, saling terhubung, dan sejahtera pada tahun 2045.
Dengan ambisi yang besar, perjalanan ASEAN menuju target yang ingin dicapai pada tahun 2045 bisa dimaknai sebagai dua hal, kesempatan dan juga tantangan.
Di sisi lain, perkembangan ASEAN sendiri adalah bukti dari kekuatan kerja sama regional dan potensi tindakan kolektif untuk membentuk dunia yang lebih sejahtera, adil, dan stabil.
Strategi dan kebijakan yang diadopsi oleh ASEAN di tahun-tahun mendatang akan sangat penting dalam mewujudkan visi ini, dan diharapkan dapat memberikan pembelajaran berharga dalam integrasi dan pembangunan regional untuk semua.
Peran besar Indonesia dalam mewujudkan ASEAN Community Vision 2045
“Diskusi untuk mempersiapkan visi ASEAN 2045 pertama kali dilakukan di bawah keketuaan Indonesia, termasuk memulai diskusi green and blue economy,” kata Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (Menlu RI) Retno Marsudi dalam diskusi Media Center Indonesia Maju pada 4 Januari 2024.
Dalam kesempatan itu, Retno juga menyampaikan bahwa selain menjadi inisiator ACV2045, Indonesia juga banyak dipuji setelah sukses menjadi Presiden G20 2022 sekaligus selama menjadi Ketua ASEAN 2023.
Diketahui situasi geopolitik pada masa ini tidak mudah bagi Indonesia karena salah satunya adanya krisis politik Myanmar sebagai imbas dari kudeta junta militer pada 1 Februari 2021.
Tapi visi Indonesia untuk mewujudkan ASEAN Community Vision 2045 ini masih kuat, termasuk dalam menjadikan ASEAN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi dunia.
Tidak tanggung-tanggung, Retno juga menyampaikan bahwa roadmap keanggotaan penuh untuk Timor Leste juga sudah dibuat dan siap untuk diimplementasikan.
