Sediksi.com – Presiden AS, Joe Biden, membuat kunjungan tak terduga ke Kiev ibu kota Ukraina, Senin (20/2). Biden datang dalam rangka memperingati satu tahun invasi Rusia ke Ukraina yang jatuh pada 24 Februari nanti.
“Joseph Biden, selamat datang di Kiev! Kunjungan Anda merupakan tanda dukungan yang amat penting bagi semua orang Ukraina,” kata presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, di media sosial.
Kunjungan ini merupakan kunjungan pertama Biden sejak Rusia mulai melakukan serangan. Karena alasan keamanan, kunjungan ini juga tidak diumumkan. Sirene serangan udara juga berbunyi sesaat sebelum kunjungan berlangsung.
Dikutip dari Antara, Zelenskyy menyebut pembicaraan dengan Biden akan membuat Ukraina “kian dekat dengan kemenangan”. Ia juga menyebut bahwa AS akan memberi Ukraina paket bantuan militer baru.
“Negosiasi kami hari ini amat produktif… Mereka sangat penting dan krusial,” katanya dalam pernyataan bersama kepada pers.
Penasihat Keamanan Nasional AS, Jake Sullivan, menyatakan bahwa AS juga mengirimi Rusia pemberitahuan terkait kunjungan Biden. Hanya, pemberitahuan pada Rusia tersebut dikirim beberapa jam sebelum pertemuan.
“Karena komunikasi tersebut bersifat sensitif, saya tidak akan membahas tepatnya sifat pesan kami maupun bagaimana respon mereka. Saya hanya mengonfirmasi bahwa kami mengirim pemberitahuan,” kata Sullivan.
Bantuan Militer
“Seiring dunia bersiap memperingati satu tahun invasi brutal Rusia ke Ukraina, hari ini saya berada di Kiev untuk bertemu dengan Presiden Zelenskyy dan menegaskan kembali komitmen teguh dan tak tergoyahkan kami terhadap demokrasi, kedaulatan, dan integritas wilayah Ukraina,” kata Biden melalui Twitter.
Biden juga akan memberi bantuan peralatan militer tambahan untuk Ukraina berupa amunisi artileri, sistem anti-armor, dan radar pengawas udara. Paket bantuan tersebut senilai 500 juta Dolar AS atau sekitar 7,5 triliun Rupiah.
Sejak berlangsungnya invasi, Pentagon menyetakan AS berniat mengirim bantuan militer, termasuk persenjataan berat, ke Ukraina senilai hampir 30 miliar Dolar AS atau sekitar 450 triliun Rupiah. Meski demikian, hingga kini AS menolak permintaan untuk mengirim pesawat tempur. Di sisi ekonomi, pekan ini AS akan mengumumkan lebih banyak sanksi pada individu dan bisnis yang terkait dengan “mesin perang Rusia”.
Beberapa pemimpin negara Barat telah mengunjungi Ukraina sejak invasi berlangsung. Antara lain Kanselir Jerman Olaf Scholz, Presiden Prancis Emmanuel Macron, dan mantan Perdana Menteri Italia Mari Draghi. Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak juga datang ke Kiev beberapa saat setelah menjabat.
Kunjungan ini menandai kunjungan pertama Biden sebagai presiden ke wilayah konflik perang. Mantan presiden AS termasuk Donald Trump, Barack Obama, dan George W. Bush melakukan kunjungan tak terduga ke Afghanistan dan Irak selama masa menjabat.
Media-media melaporkan kunjungan Biden ke Kiev berlangsung sekitar lima jam. Setelah Kiev, kunjungan Biden akan dilanjutkan ke Polandia.
Dikutip dari DW, Biden menyebut, tujuan Rusia untuk menghapus Ukraina dari peta gagal. “Satu tahun berlalu, Kiev masih bertahan. Dan Ukraina tetap bertahan. Demokrasi bertahan,” kata Biden saat memberi pernyataan di Istana Mariinsky.