Productive Procrastination: Sering Dialami Anak Kuliah dan Pekerja!

Productive Procrastination: Sering Dialami Anak Kuliah dan Pekerja!

productive procrastination

DAFTAR ISI

Sediksi.com – Menunda-nunda pekerjaan biasanya disebut dengan procrastination. Namun, belakangan lumayan populer istilah productive procrastination di kalangan milenial dan gen z.

Padahal istilah produktif dan procrastination adalah sesuatu yang berbanding terbalik. Produktif selalu dikaitkan dengan melakukan kegiatan positif yang menghasilkan sesuatu. Sementara procrastination adalah kebiasaan menunda pekerjaan.

Lalu kenapa muncul istilah yang menggabungkan kedua hal tersebut? Apakah productive procrastination relevan dengan kenyataan saat ini?

Konsep Productive Procrastination

Kenyataannya, procrastination bukan hanya menunda pekerjaan dalam bentuk rebahan, tidur, scroll media sosial saja. Kamu mungkin pernah memiliki pekerjaan yang harus dikerjakan tetapi kamu malah mengerjakan sesuatu yang lain.

Hal itu disebabkan kamu malas mengerjakan tugas tersebut karena sulit atau malas sehingga kamu lebih memilih mengerjakan tugas yang lain padahal deadline tugas sudah dekat.

Nah inilah yang disebut productive procrastination, menunda pekerjaan dengan mengerjakan pekerjaan lain. Gampangnya, jika kamu memiliki tugas membuat makalah dengan deadline nanti malam tetapi kamu memilih berbelanja di malam itu juga.

Penundaan pekerjaan tersebut biasanya dengan melakukan pekerjaan lain yang urgensinya rendah. Westgate, dkk membagi productive procrastination pada pelajar menjadi 2 konsep.

Baca Juga: Apa Itu Work-Life Balance? Pengertian, Cara Mencapai dan Manfaatnya

Productive procrastination secara akademis

Productive procrastination secara akademis ini terjadi di mana pelajar menunda mengerjakan tugas dengan mengerjakan tugas lain. Pada konsep ini, tugas yang dikerjakan adalah tugas yang lebih mudah.

Jika pada mahasiswa bisa dimisalkan dengan menunda tugas mata kuliah Metode Penelitian berbentuk penelitian dengan tugas mata kuliah lain yang hanya menjawab soal pendek.

Productive procrastination secara non akademis

Productive procrastination secara non akademis terjadi saat pelajar menunda mengerjakan tugas dengan pekerjaan yang tidak berhubungan dengan tugas kelas.

Kegiatan productive procrastination juga bukan hanya kegiatan yang besar tetapi kegiatan kecil juga bisa masuk ke dalamnya.

Misalnya menunda mengerjakan tugas matematika dengan mencuci baju, menyapu, membersihkan kamar, dan hal-hal lain yang tidak berhubungan dengan pembelajaran.

Contoh pada mahasiswa adalah saat mahasiswa menunda tugas mata kuliah dengan mengerjakan tugas organisasi.

Memang kegiatan tersebut adalah kegiatan yang bersifat produktif tetapi akan menunda pekerjaan utamamu.

Fenomena productive procrastination pada mahasiswa

Mahasiswa lebih besar kemungkinannya untuk melakukan productive procrastination. Mahasiswa biasanya dikelompokkan pada productive procrastination secara non akademis.

Hal ini disebabkan mahasiswa biasanya memiliki banyak kegiatan di luar perkuliahan. Kegiatan yang biasanya dilakukan mahasiswa adalah organisasi, lomba, part time, dan masih banyak lagi.

Mahasiswa yang mengikuti organisasi

Productive Procrastination: Sering Dialami Anak Kuliah dan Pekerja! - people 2557396 1280
Pixabay/StockSnap

Terdapat penelitian berjudul “Prokrastinasi Akademik pada Mahasiswa yang
Berorganisasi” yang dilakukan oleh Haryanti dan Santoso pada 2017. Penelitian tersebut menguji 127 mahasiswa Universitas 17 Agustus Surabaya.

Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa mahasiswa yang berorganisasi melakukan productive procrastination. Sebanyak 74 persen mahasiswa melakukan procrastination tingkat sedang.

Pada procrastination tingkat tinggi diperoleh hasil sebanyak 13,4 persen mahasiswa yang melakukannya. Sementara itu, pada procrastination tingkat rendah diperoleh hasil sebesar 12,6 persen.

Organisasi memiliki dampak positif misalnya meningkatkan kepemimpinan, memperluas relasi, dan meningkatkan soft skill. Meskipun begitu, pada kenyataannya organisasi juga bisa membuat mahasiswa melakukan productive procrastination.

Mahasiswa yang kuliah sambil bekerja

Productive Procrastination: Sering Dialami Anak Kuliah dan Pekerja! - barista 6197867 1280
Pixabay/20926038

Selain berorganisasi, mahasiswa juga bisa kuliah sambil bekerja. Hal ini sangat mudah dijumpai di perguruan tinggi manapun.

Tugas utama mahasiswa adalah belajar dan menuntut ilmu tetapi tak jarang mahasiswa yang menyambi bekerja. Biasanya mahasiswa bekerja dengan sistem part time.

Jadi, saat pagi hingga sore mahasiswa berkuliah seperti biasanya kemudian malam harinya mereka bekerja. Hal ini menyebabkan mahasiswa memiliki 2 kesibukan utama, yakni berkuliah dan bekerja.

Mahasiswa yang berkuliah sambil bekerja biasanya melakukannya untuk menambah penghasilannya guna mencukupi kebutuhan. Bekerja part time bisa menjadi salah satu jalan menambah cuan apalagi jika mahasiswa tersebut merantau.

Namun, mahasiswa yang bekerja berpotensi untuk melakukan productive procrastination. Sebab mahasiswa memiliki tanggung jawab penuh terhadap 2 hal tersebut.

Terlebih lagi, bekerja bisa menguras tenaga yang sangat banyak. Selain itu, waktu istirahat mahasiswa juga dapat berkurang.

Wardani dan Nurwadani pada 2019 melakukan penelitian dengan judul “Prokrastinasi Akademik Ditinjau dari Regulasi Diri dan Adversity Quotient pada Mahasiswa yang Bekerja di Perguruan Tinggi “X” di Yogyakarta”.

Penelitian tersebut dilakukan terhadap 3 mahasiswa yang berkuliah sambil bekerja. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa mereka sering mengulir waktu dan menunda tugas sebagai mahasiswa.

Mereka merasa waktu yang mereka punya sangat kurang hingga merasa kehabisan waktu untuk menjalankan tugas sebagai mahasiswa. Pada akhirnya, mereka akan menunda tugas kuliah karena memiliki tuntutan pekerjaan yang sama-sama berat.

Demikian informasi tentang productive procrastination dan fenomena yang terjadi pada mahasiswa. Kalau kamu, productive procrastination seperti apa yang pernah kamu lakukan?

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel