Sediksi.com – Piala Dunia U-17 2023 di Indonesia hanya tinggal hitungan hari. Kejuaraan yang akan menampilkan para talenta-talenta muda berbakat ini akan dibuka pada 10 November dan berakhir pada 2 Desember.
Sebanyak 24 negara dari 6 konfederasi yang dibagi ke dalam 6 grup akan bersaing untuk meraih kejayaan dan dinobatkan sebagai juara dunia U-17.
Indonesia sebagai tuan rumah edisi kali ini sudah menyiapkan 4 stadion berkualitas yang akan menjadi venue resmi. Lalu, bagaimana profil stadion penyelenggara Piala Dunia U-17 nanti?
Nah, sebelum menyaksikan turnamen sepak bola antar remaja paling bergengsi di dunia ini, tidak ada salahnya lebih mengenal tempat-tempat yang untuk 1 bulan ke depan akan menjadi penyelenggara pertandingan.
Simak ulasan profil stadion penyelenggara Piala Dunia U-17 berikut ini.
Profil Stadion Penyelenggara Piala Dunia U-17 2023
Jakarta International Stadium, Jakarta
Jakarta International Stadium (JIS) merupakan stadion terbesar sekaligus yang paling baru pada turnamen ini. JIS mulai dibuka pada April 2022 dan saat ini merupakan stadion terbesar di Indonesia, dengan kapasitas mencapai 82.000 penonton.
Stadion ini berlokasi di Jakarta Utara dan akan menggelar 5 partai di Grup C, 5 di Grup E, dan masing-masing 1 partai di Grup D dan F. Di babak gugur, JIS akan menjadi venue bagi 2 laga 16 besar dan 2 laga perempatfinal.
JIS sendiri memiliki atap yang bisa dibuka (retractable roof) serta sistem tata suara dan pencahayaan yang canggih. Stadion ini sebelumnya menjadi perbincangan hangat dikarenakan masalah rumput yang disebut-sebut tidak sesuai standar FIFA.
Namun, persoalan ini sudah teratasi dan pada akhir Agustus kemarin seluruh rumput JIS telah mulai diganti untuk memenuhi standar FIFA.
Stadion Si Jalak Harupat, Bandung
Si Jalak Harupat merupakan stadion berkapasitas 30.100 orang yang terletak di Kecamatan Kutawaringin, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Stadion ini menjadi kandang dari klub Persikab Kabupaten Bandung, Persib Bandung, Pelita Bandung Raya, dan PSKC Cimahi.
Dikutip dari situs Rumah, nama stadion Si Jalak Harupat terinspirasi dari julukan yang diberikan kepada pahlawan nasional Kabupaten Bandung sekaligus tokoh Paguyuban Pasundan, Otto Iskandar Dinata.
Si Jalak Harupat dibangun pada tahun 2003 dan diresmikan pada April 2005. Stadion ini memiliki rumput yang berstandar FIFA, memiliki lintasan lari, papan skor modern, dan pencahayaan berkekuatan 2.500 lux. Stadion serba guna ini pernah menjadi penyelenggara Piala AFF 2008 dan turnamen sepak bola Asian Games 2018
Untuk pagelaran Piala Dunia U-17 2023, Si Jalak Harupat akan menjadi tuan rumah untuk 12 pertandingan penyisihan grup (5 di Grup D dan F serta 1 di Grup C dan E), serta 2 pertandingan babak 16 besar.
Baca Juga: Profil Lawan Indonesia di Piala Dunia U-17 Grup A, Mengintip Kekuatan Calon Musuh Garuda Muda
Stadion Manahan, Surakarta
Stadion yang berlokasi di Surakarta, Jawa Tengah, ini mampu menampung sekitar 20 ribu penonton. Dibuka pada 21 Februari 1998, stadion Manahan dikenal sebagai markas dari klub Persis Solo.
Di level internasional, Manahan pernah menjadi tuan rumah berbagai turnamen seperti Piala AFF U-16 2010, ASEAN Para Games 2011 dan 2022, serta kualifikasi Piala Asia U-23 2024 Grup K.
Dikutip dari detik, stadion serba guna ini sempat menjalani renovasi pada 2020 dan saat ini sudah memiliki berbagai lapangan olahraga seperti tenis, bisbol, sirkuit motor, dan sirkuit sepeda. Manahan juga memiliki fasilitas untuk kegiatan fitnes dan jogging yang terbuka untuk umum.
Rumput Manahan saat ini menggunakan jenis Zoysia Japonica, mirip dengan yang digunakan di Gelora Bung Karno.
Di Piala Dunia U-17 nanti, stadion Manahan akan menggelar 5 laga di Grup B dan 1 laga Grup A.
Selanjutnya pada fase gugur, Manahan akan menjadi venue paling sibuk di mana stadion ini dijadwalkan menggelar 2 partai 16 besar, 2 partai perempatfinal, 2 partai semifinal, partai perebutan tempat ketiga, serta partai final.
Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya
Gelora Bung Tomo merupakan stadion yang terletak di Surabaya, Jawa Timur dengan kapasitas sekitar 46.000 penonton. Stadion ini mulai dibangun pada Januari 2008 dan dibuka secara resmi pada Agustus 2010.
Stadion yang merupakan markas klub Persebaya Surabaya ini merupakan bagian dari Surabaya Sport Center.
Dikutip dari Kompas, Gelora Bung Tomo sebelumnya mampu menampung sekitar 50.000 orang. Setelah menjalani renovasi dengan pemasangan kursi tunggal (single-seat), kapasitas berkurang ke angka 46.000.
Renovasi untuk persiapan Piala Dunia U-20 yang akhirnya batal digelar di Indonesia tersebut, juga mengikutsertakan pengecatan ulang, pemasangan papan skor di tribun utara, serta perbaikan kualitas pencahayaan stadion.
Bersama JIS, Gelora Bung Tomo akan menggelar laga pembuka Piala Dunia U-17 pada 10 November.
Untuk fase penyisihan grup, stadion ini dijadwalkan menjadi tuan rumah 5 laga Grup A (tempat timnas Indonesia), 1 laga di Grup B. Sementara di fase gugur, Gelora Bung Tomo hanya akan menjadi tuan rumah untuk 2 laga 16 besar.
Demikian ulasan mengenai profil stadion penyelenggara Piala Dunia U-17. Keempat stadion tersebut terletak di kota-kota yang berbeda dengan karakter dan keunikannya masing-masing. Meskipun demikian, keempatnya sama-sama akan menjadi saksi bersejarah dalam sepak bola Indonesia.