Satu lagi film lawas yang akan dibuat ulang yaitu Narnia. Reboot film Narnia ini akan diproduksi oleh Netflix dan akan ditulis serta disutradarai oleh sutradara film live-action Barbie, Greta Gerwig. Narnia sendiri adalah novel karya penulis C.S Lewis, Chronicles of Narnia pertama dirilis pada tahun 2005, selanjutnya 2008, dan terakhir 2010.
Di tahun 2018, Netflix membeli hak atas buku tersebut dan mengumumkan akan membuat rebootnya. Meski begitu, layanan layanan streaming on demand belum mengumumkan rencana apa pun untuk menghidupkan dunia Narnia Reboot.
Simak faktanya berikut ini!
Laporan New Yorker menyebutkan Hollywood membeli banyak lisensi
Menurut laporan dari New Yorker, Hollywood memang gencar membeli banyak lisensi dari novel untuk membuat adaptasi film. Artikel tersebut juga menyebutkan kalau Greta bekerja sama dengan Mattel, Greta juga mengisyaratkan akan membuat film dengan genre fantasi.
Kesepakatan Greta dan Netflix itu menekankan dengan pembuatan film beranggaran besar dan ambisi Greta untuk menguasai perfilman.
Sepak terjang Greta Gerwig
Greta memulai kariernya sebagai penulis dan berakting dalam film indie. Namanya semakin dikenal setelah ia menyutradarai film nominasi Oscar Lady Bird dan Little Women.
Film Barbie-nya yang akan datang menjadi film yang paling dinantikan tahun ini. Disebutkan untuk debut box office Amerika Utara menghabiskan kisaran 80 juta dolar.
Baru-baru ini, sang sutradara terlihat bersama bintang Barbie Margot Robbie memamerkan tiket mereka ke tiga blockbuster musim panas, termasuk Indiana Jones dan Dial of Destiny dan Mission: Impossible Dead Reckoning Part One, dan Oppenheimer.
Mattel memberikan Greta banyak kebebasan
Berkaitan dengan kerja sama, Mattel nampaknya banyak memberi Greta dan rekan penulisnya Noah Baumbach kebebasan untuk membuat film yang ingin mereka buat dan secara historis, Netflix telah mengambil pendekatan serupa dengan bakat mereka sendiri.
Meskipun diberi kebebasan, Greta telah menunjukkan bakatnya dengan adaptasi novel Little Women menjadi film. Little Women yang dibuat Greta sukses dibuat dengan mengambil pendekatan yang bijaksana dalam hal mengadaptasi novel-novel kesayangan.
Chronicles of Narnia versi Greta
Netflix’s Chronicles of Narnia di bawah Greta Gerwig, kemudian, akan menjadi kebangkitan yang menarik dari franchise tersebut. Reboot tersebut berpotensi memunculkan karakter perempuan yang lebih kompleks dan menarik, namun tetap sejalur yang ada di novel.
Sebagai catatan, Greta Gerwig adalah sutradara yang sering menggambarkan karakter perempuan dengan cara yang berbeda. Ia memunculkan karakter perempuan sebagai sosok yang kuat, keras kepala, tak mudah dipengaruhi, namun Greta juga tak lupa memunculkan sisi rapuh yang dimiliki oleh perempuan. Dengan begitu, film reboot Narnia bisa menjadi langkah yang bagus atau malah menjadi boomerang.
Tren membuat ulang karya-karya lawas di Hollywood
Sesuatu yang lama bisa menjadi baru kembali di Hollywood. Sebenarnya remake film bukanlah suatu hal yang baru, Hollywood hanya melihat hal potensial dari film tersebut.
Dengan bantuan platform media sosial, terutama Twitter dan TikTok penggemar mungkin bisa mengenang film-film favorit pada masa kecilnya. Berangkat dari ide itulah, Hollywood kemudian memproduksi film-film lama dan menjadikannya serial.
Hal baiknya, penggemar akan merasa puas dengan remake tersebut, namun tak dipungkiri kalau mereka tetap terhubung dengan pemain lamanya.
The Hunger Games: The Ballad of Songbirds and Snakes yang akan tayang perdana akhir tahun ini. Jika film itu laku di pasaran, waralaba tersebut berpotensi menjadi film berikutnya untuk diadaptasi menjadi acara televisi.
Meskipun kedengarannya menarik, tetapi mengubah film lama menjadi serial adalah hal yang cukup berisiko. Penggemar yang tumbuh dewasa dengan menonton film Harry Potter dan Twilight mungkin akan menyukai para aktor yang memerankan karakter favorit mereka.
Ini merupakan PR besar bagi pemeran barunya, mereka harus membiasakan diri. Sudah menjadi kebiasaan penggemar untuk membandingkan sesuatu yang lama dengan yang baru.
Apalagi, di era media sosial ini, tentu saja penggemar dengan mudah membagikan pendapatnya. Ketika sesuatu dalam dalam budaya pop begitu dicintai, sebagian besar penggemar berharap Hollywood membiarkannya saja alih-alih membuatnya kembali.