Review Film The Little Mermaid: Ternyata Laut Juga Bisa Multikultur

Review Film The Little Mermaid: Ternyata Laut Juga Bisa Multikultur

Review Film The Little Mermaid Halle Bailey

DAFTAR ISI

Sediksi.comHati-hati jika review ini mengandung spoiler!

Akhirnya setelah melalui proses panjang dan bahkan penundaan, Disney resmi merilis film The Little Mermaid pada Rabu (24/5/2023) lalu.

Sebelumnya film ini sempat mengalami penolakan di sana-sini. Misalnya mulai dari pemilihan pemeran Ariel, Prince Eric, hingga karakter Flounder yang dianggap terlalu kurus.

Banyak yang menilai film ini bakal flop. Namun, setelah menonton, para penonton yang sempat mengkritik habis-habisan, rasanya seperti menelan ludah sendiri. Hal itu dikarenakan setelah ditonton, ternyata filmnya tidak seburuk itu.

Nah, kalau kamu masih bingung untuk menontonnya atau tidak, simak review film The Little Mermaid berikut ini!

Sinopsis Little Mermaid

Review Film The Little Mermaid: Ternyata Laut Juga Bisa Multikultur - Snapinsta.app 341909037 763564108822162 8088929231454706291 n 1080
Instagram/ disneylittlemermaid

Little Mermaid versi live action disutradarai oleh Rob Marshal yang sebelumnya terkenal dengan karyanya berjudul Mary Poppins Return (2018) dan Into the Woods (2014). Halle Bailey yang memerankan Ariel terpilih melalui proses audisi yang ketat.

Film ini juga dibintangi oleh Jonah Haueur King sebagai Eric, Javier Bardem sebagai King Triton, Melissa McCarthy sebagai Ursula, Daveed Diggs sebagai Sebastian, dan Jacob Tremblay sebagai Flounder.

Untuk cerita versi live actionnya sendiri masih sama dengan dengan versi kartunnya. Masih bercerita tentang Ariel, si putri duyung anak bungsu Raja Triton, sang penguasa Atlantica. Ia selalu penasaran dengan dunia daratan.

Suatu hari, Ariel pergi ke daratan, dan menyelamatkan Prince Eric. Ia kemudian jatuh cinta dan ingin kembali menemuinya. Hal itu juga dirasakan oleh Prince Eric, ia ingin mencari sosok yang telah menyelamatkan dirinya. Akhirnya Ariel membuat perjanjian terlarang dengan penyihir Ursula yang harus mengorbankan suaranya.

Bagaimana kisah selanjutnya? Kamu harus menonton filmnya!

Sama persis seperti versi kartunnya

Review Film The Little Mermaid: Ternyata Laut Juga Bisa Multikultur - Snapinsta.app 334234929 110648451925701 3218649848830996381 n 1080
Instagram/ disneylittlemermaid

Kalau live action Mulan (2020) dikritik habis-habisan oleh para penggemar karena ceritanya yang berubah serta beberapa tokoh pentingnya dihilangkan, sepertinya Little Mermaid tidak ingin kejadian serupa menimpanya.

Untuk versi live action The Little Mermaid, film dibuat sama persis seperti kartunnya, mulai dari jalan cerita, hingga tokoh-tokohnya.

Namun, Rob memberikan detail lebih spesifik dalam filmnya. Kalau diingat-ingat, versi kartunnya memiliki durasi yang lebih singkat. Versi kartunnya tidak menjelaskan siapa orang tua Eric, mengapa raja Triton bisa begitu membenci manusia, dan kakak-kakaknya Ariel yang tidak begitu digambarkan di kartunnya.

Meskipun banyak penambahan detail, namun penonton masih tetap bisa bernostalgia dengan Little Mermaid. Penambahan detail itu justru melengkapi cerita Little Mermaid menjadi lebih menarik dan padat.

Hal yang membedakan lainnya adalah soal lagu, ada dua lagu baru yang ditambahkan untuk Little Mermaid versi live action. Di versi terbarunya, Prince Eric juga bernyanyi di film Little Mermaid.

Laut juga bisa multikultur

Review Film The Little Mermaid: Ternyata Laut Juga Bisa Multikultur - Snapinsta.app 347077380 1605061523300623 2170105185340154349 n 1080
Instagram/ disneylittlemermaid

Seperti yang kita ketahui, beberapa tahun terakhir ini, Hollywood gempar mengkampanyekan inclusivity dalam tiap proyeknya. Biasanya Hollywood dengan sengaja menyisipkan unsur-unsur LGBTQ dan keanekaragaman etnis.

Nah, untuk film Little Mermaid sendiri tidak ada unsur LGBTQ yang dipaksakan. Tetapi untuk keanekaragaman etnis tentu saja. Tim produksi menyelipkannya dalam kakak-kakaknya Ariel yang dibuat dari beragam etnis.

Ada yang berasal dari China, India, Afrika, hingga berkulit putih. Selain itu untuk orang-orang di sekitar Prince Eric juga dibuat demikian. Misalnya saja asistennya yang berasal dari India, lalu ibunya Eric yang berasal dari Afrika. Meskipun hal itu terlihat sedikit dipaksakan namun pada nyatanya, hal tersebut tidak terlalu merusak cerita dan tetap menyenangkan untuk dilihat.

Jadi paham mengapa Halle Bailey didapuk sebagai Ariel

Review Film The Little Mermaid: Ternyata Laut Juga Bisa Multikultur - Snapinsta.app 348826662 996088361751661 308169246033336806 n 1080
Instagram/ disneylittlemermaid

Meskipun, sempat ditolak dan dikritik atas pemilihan Halle sebagai Ariel. Tetapi setelah menonton filmnya, jadi lebih mengerti mengapa ia yang dipilih. Pemilihan Halle juga bukan asal pilih, ia dipilih melalui proses audisi yang ketat. Hal itu terbukti atas aktingnya di film Little Mermaid.

Halle sangat cocok berperan sebagai Ariel. Suaranya dalam lagu Part of Your World sangat sesuai dengan Ariel versi kartun. Pembawaannya yang ceria dan menyenangkan pun juga melengkapi karakter Ariel dengan sempurna.

Selain itu, untuk Jonah Haeuer-King sebagai Eric juga sangat cocok. Ia sangat manis dengan lesung pipitnya, terutama chemistrynya dengan Halle patut diacungi jempol. Sementara, Melissa Mc Carty sebagai Ursula juga sama seperti versi kartunnya.

Baca Juga
Topik

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel