Sediksi.com – Feyenoord Rotterdam resmi dimahkotai gelar juara liga Belanda musim ini. Kemenangan anak asuh Arne Slot atas Go Ahead Eagles dengan skor meyakinkan 3-0 memastikan Feyenoord juara Eredivisie.
Meskipun liga masih menyisakan 2 pertandingan, secara matematis, perolehan poin tim asal Rotterdam ini sudah tidak dapat dikejar oleh tim peringkat 2 klasemen, PSV Eindhoven. Hasil ini sendiri membuat Feyenoord berhasil kembali menjadi yang terbaik di liga Belanda setelah terakhir merasakan juara pada musim 2016/2017.
Pencapaian ini semakin terasa manis setelah Feyenoord memastikan gelar juaranya di kandang sendiri, De Kuip. Pada pertandingan menghadapi Go Ahead Eagles, Feyenoord langsung membuka keunggulan di menit 15 lewat sepakan Oussama Idrissi setelah menerima umpan terobosan dari Mats Wieffer.
3 menit berselang, tim berjuluk De club van het volk (The Club of the People) ini benar-benar memperlihatkan keinginan untuk mengunci gelar juara di kandang. Santiago Gimenez berhasil memperbesar keunggulan tuan rumah menjadi 2-0.
Memasuki babak kedua, tepatnya pada menit 54, Igor Paixao berhasil mengubah skor menjadi 3-0 lewat tendangan kaki kiri dari luar kotak penalti. Wieffer mencatatkan assis keduanya pada laga ini lewat gol tersebut.
Skor 3-0 bertahan hingga laga usai dan membuat seisi De Kuip berpesta.
Kemenangan ini berhasil membuat tim asuhan Slot mengakhiri dominasi Ajax Amsterdam sejak musim 2018/2019 yang selalu menjuarai Eredivisie (minus musim 2019/2020 yang diakhiri lebih cepat akibat pandemi Covid-19).
Sementara dari total gelar juara Eredivisie, gelar ini menjadi yang ke-16 bagi Feyenoord, terbanyak ketiga setelah Ajax (36) dan PSV (24).
Ajax sendiri, yang menjalani musim perdananya di bawah pelatih baru setelah Erik Ten Hag hengkang ke Manchester United, mencatatkan pencapaian yang cukup buruk di liga.
Tim ibukota Belanda ini untuk sementara bercokol di posisi 4, tertinggal 1 poin dari peringkat 3, AZ Alkmaar. Laga Ajax pekan ini (14/5) melawan FC Groningen sendiri dihentikan menyusul insiden pelemparan flare oleh suporter ke dalam lapangan.
Pencapaian Ajax ini juga membuat tim yang saat ini ditukangi oleh John Heitinga, pasca didepaknya pelatih Alfred Schreuder, terancam tidak dapat berlaga di Liga Champions musim depan.
Sementara itu, Feyenoord dipastikan akan berlaga di kompetisi tertinggi antar klub Eropa tersebut musim depan, setelah terkahir kali merasakannya pada musim 2017/2018.
Selain berhasil menjuarai Eredivisie, Feyenoord juga terbilang tampil cukup baik di level Eropa musim ini. Tim berkostum merah-putih-hitam ini berhasil melaju hingga babak perempatfinal Liga Europa.
Pencapaian-pencapaian ini tentu saja tidak dapat dilepaskan dari sosok Arne Slot yang menukangi Feyenoord sejak 2021. Pelatih yang banyak diminati klub-klub liga top Eropa ini berhasil mentransformasi Feyenoord menjadi salah satu kekuatan utama di Belanda lewat gaya bermain menyerang, enerjik, berintensitas tinggi, serta tidak membosankan.
Selain itu, Slot juga hampir selalu mampu menjaga hubungan yang harmonis bersama anak asuhnya. Dikutip dari The Athletic, beberapa pemain kunci Feyenoord seperti Idrissi dan Alireza Jahanbakhsh, serta pemain yang pernah dilatih Slot macam Reiss Nelson dan Myron Boadu, memuji kualitas yang dimiliki oleh pelatih yang menghabiskan seluruh karirnya di liga Belanda itu.
Sehingga, bukan menjadi kejutan jika pelatih yang berposisi sebagai gelandang saat masih menjadi pemain ini berlabuh di Premier League atau liga terbaik Eropa lainnya dalam waktu dekat.
Baca Juga: Catat Namanya! Berikut 5 Pelatih Muda yang Patut Diperhitungkan dalam Sepuluh Tahun Mendatang