Sediksi.com – Salah satu klub populer Brasil, Santos FC, harus turun ke kasta kedua setelah menyelesaikan Campeonato Brasileiro Série A musim 2023 di urutan 17 klasemen. Kabar Santos degradasi ini dipastikan setelah mereka kalah tipis 1-2 dari Fortaleza di kandang sendiri.
Sebelum memasuki pekan terakhir Série A, Santos, Bahia, dan Vasco da Gama menjadi 3 klub yang bertarung untuk selamat dari zona degradasi.
Bahia dan Vasco sendiri berhasil mengalahkan lawanya masing-masing, namun Santos justru takluk akibat gol yang dicetak oleh Juan Martin Lucero pada menit 96.
Sejak didirikan pada 14 April 1912, ini menjadi kali pertama klub yang pernah dibela oleh nama-nama seperti Pelé, Neymar, Rodrygo, dan Robinho itu merasakan pahitnya turun kasta.
Meskipun bukan yang terbesar atau tersukses di Brasil, Santos selalu konsisten berada di kasta tertinggi selama 1 abad lebih. Sehingga, dipastikannya Santos degradasi ini menjadi hari terkelam dalam 111 tahun sejarah mereka.
Santos Degradasi Diwarnai Kericuhan

Terdegradasinya Santos dari divisi utama memang terasa begitu menyakitkan bagi para penggemar klub berjuluk Peixe (Fish) ini. Dikutip dari Marca, setelah peluit panjang dibunyikan, beberapa proyektil terlihat dilemparkan ke dalam lapangan.
Para polisi yang sudah bersiaga langsung mengevakuasi para pemain serta staf menuju ruang ganti. Selain itu, beberapa fans juga terlihat mencoba memasuki lapangan Vila Belmiro. Dikutip dari The Athletic, barang-barang seperti sandal jepit, kursi plastik, bahkan dudukan toilet terlihat berserakan.
Barang-barang yang dilemparkan sama sekali tidak ditujukan kepada para pemain atau staf, namun lebih sebagai bentuk protes serta kekecewaan. Tangisan serta kemarahan bercampur aduk di antara para fans Santos malam itu. Beberapa dari mereka meneriakkan “time sem vergonha”, yang artinya kira-kira “tim tidak tahu malu.”
Tidak hanya di dalam stadion, kemarahan fans karena Santos degradasi ini kemudian berlanjut hingga ke luar.
Menurut laporan CBS Soccer, bus, mobil, dan bahkan ambulans menjadi sasaran amuk massa. Polisi mencoba menahan kemarahan para pendukung yang melakukan pembakaran itu dengan menggunakan granat kejut, semprotan merica, serta gas air mata.
Situasi di sekitar stadion yang semakin memburuk membuat polisi militer dan helikopter bahkan harus diterjunkan.
Bagaimana Reaksi Para Mantan Pemain Santos?

Selain para fans, kabar Santos degradasi ini juga membuat beberapa mantan punggawa Peixe merasa terpukul. Dikutip dari The Athletic, mantan rekan setim Pele sekaligus ikon Santos, Pepe, menulis di Instagram, “Saya tidak percaya. Saya kira dewa sepak bola akan melindungi kami.”
Sementara mantan bintang klub, Neymar, mengunggah 2 fotonya saat masih berseragam Santos yang disertai caption “Santos Sempre Santos” (Santos Selamanya).
Begitu pula dengan winger Real Madrid, Rodrygo, yang menuliskan pesan di akun Instagram-nya, yang kurang lebih menyatakan akan terus mendukung Santos tidak peduli bagaimanapun kondisinya.
Sejarah Singkat Pencapaian Santos FC

Secara perolehan trofi, Santos—bersama Cruzeiro—merupakan klub tersukses ke-4 di Brasil. Total raihan 17 trofi mereka hanya kalah dari Sao Paulo (19), Flamengo (22), dan Palmeiras (23).
Meskipun bukan yang tersukses dalam sejarah, namun Santos menjadi salah satu yang paling populer, utamanya karena sosok yang memperkuat klub ini dari 1956-1974, siapa lagi kalo bukan Pelé.
Periode terbaik Santos tercipta pada dekade 1960-an. Klub ini pernah merengkuh 5 gelar Campeonato Brasileiro Série A secara beruntun dari 1961-1965, 2 gelar Copa Libertadores (1962, 1963), serta 2 piala Intercontinental (1962,1963).
Selain itu, Santos juga merengkuh 8 gelar kejuaraan wilayah, Campeonato Paulista, di sepanjang 1960-an, serta menyumbang 7 pemain ke dalam skuad Brasil yang menjuarai Piala Dunia 1962.
Setelahnya, Santos mengalami pasang-surut performa. Persoalan finansial sering menjadi penghambat pencapaian klub di atas lapangan.
Memasuki dekade kedua abad 21, klub ini memperlihatkan potensi kebangkitan dengan skuad mudanya, yang dimotori oleh Neymar dan Paul Henrique Ganso.
Namun, memasuki pertengahan 2010-an, masalah finansial serta penurunan performa kembali melanda klub. Dari sini, Santos lebih sering finis di papan tengah liga Brasil hingga akhirnya terdegradasi pada 2023.