Sediksi.com – Premier League akan melangsungkan laga pamungkasnya pada Minggu (28/5/23) besok. Manchester City resmi menjadi juara dan slot kompetisi Eropa hampir telah terisi semua.
Meskipun bagi beberapa tim pekan 38 ini sudah tidak menjadi pertandingan krusial, entah karena lebih berfokus pada laga lain yang lebih penting atau sudah berfokus menatap musim depan, masih ada beberapa tim yang melihat hari Minggu besok sebagai pekan laga hidup mati.
Tim-tim ini salah satunya merupakan mereka yang masih terlibat dalam pertarungan zona degradasi Premier League. Seperti yang diketahui, akan ada 3 tim yang akan bersaing demi mendapatkan satu tiket promosi ke kasta teratas sepak bola Inggris musim depan.
Tim-tim tersebut adalah Everton, Leeds United, serta Leicester City. Setelah Southampton di peringkat 20 dipastikan terdegradasi dan Nottingham Forest di peringkat 16 dipastikan akan tetap berlaga di Premier League musim depan, peringkat 17 liga atau batas aman terakhir menjadi sasaran utama 3 tim di atas.
Everton menjadi tim yang di atas kertas paling punya kans selamat dari jurang degradasi. The Toffees sementara ini duduk di peringkat 17 dengan perolehan 33 poin. Mereka unggul 2 poin atas Leicester di posisi 18 dan Leeds di posisi 19.
Pekan 38 besok, yang seluruh laganya akan dimainkan secara bersamaan, berpeluang besar mempersembahkan drama seru pertarungan zona degradasi Premier League di hari terakhir.
Drama pertarungan ini sendiri bukanlah hal baru dalam sejarah Premier League. Sejak diselenggarakan pada 1992, liga ini telah menjadi saksi berbagai cerita pertarungan zona degradasi hari terakhir yang dipenuhi tangis kekecewaan dan suka cita.
Artikel ini akan mencoba merangkum beberapa musim yang menyajikan pertarungan zona degradasi Premier League hari terakhir paling seru dan memorable.
5 Pertarungan Zona Degradasi Premier League Hari Terakhir Terbaik
Musim 2004/05
Berbeda dengan musim ini, di mana satu tim telah dipastikan terdegradasi, pada pekan terakhir Premier League musim 2004/05 belum ada satu tim pun yang dipastikan turun kasta.
West Bromwich Albion berada di dasar klasemen sejak hari Natal, dan masih di posisi yang sama jelang laga hari terakhir dengan perolehan 31 poin. Di atas West Brom terdapat 3 tim lain yang juga belum dipastikan aman, antara lain Southampton (32 poin), Crystal Palace (32 poin), dan Norwich City (33 poin).
Pertarungan zona degradasi Premier League pekan terakhir musim 2004/05 ini dipenuhi drama, di mana terjadi perubahan posisi klasemen dalam selang waktu beberapa menit.
Pada 45 menit pertama, Southampton dan Palace, yang unggul jumlah selisih gol atas Norwich, berada di atas angin setelah kedua tim masing-masing menahan imbang lawannya.
Di awal babak kedua, gantian West Brom yang memimpin pertarungan zona degradasi Premier League, setelah unggul 1-0. Southampton keluar jalur pada menit 62 setelah tertinggal 1-2, sementara Crystal Palace kembali memimpin setelah unggul 2-1 di menit 70.
5 menit jelang laga usai, West Brom mengambil alih kendali setelah Charlton berhasil menyamakan kedudukan atas Palace.
Pekan 38 tersebut sendiri berakhir dengan kemenangan The Baggies 2-0 atas Portsmouth. Sementara itu, tidak satu pun dari 3 tim di atas mereka yang meraih 3 poin. Southampton takluk 1-2 dari Manchester United, Crystal Palace ditahan imbang Charlton Athletic 2-2, sementara Fulham membantai Norwich 6 gol tanpa balas.
Hasil ini membuat West Brom menjadi satu-satunya tim dalam sejarah Premier League yang mampu selamat dari jurang degradasi setelah memulai pekan terakhir dari dasar klasemen.
Musim 2006/07
Pertarungan zona degradasi Premier League pada musim 2006/07 ini melibatkan 3 tim, yaitu West Ham United, Wigan Athletic dan Sheffield United. Yang membuat perebutan tempat terakhir di Premier League ini menjadi seru adalah 2 dari 3 tim tersebut saling bertemu di pekan terakhir.
Jelang laga pekan terakhir tersebut, Wigan sementara duduk di peringkat 18, tertinggal 3 poin dari West Ham di peringkat 17 dan Sheffield United di peringkat 16.
Wigan yang belum menang dalam 8 laga terakhirnya membawa misi berat saat bertamu ke markas Sheffield United. Meskipun tidak diunggulkan, tim tamu berhasil menang dengan skor 2-1 dan mengamankan tempat mereka di Premier League musim depan setelah unggul jumlah selisih gol sebanyak 1.
Sheffield United sebenarnya masih berpeluang lolos dari zona degradasi karena unggul selisih gol atas West Ham. Namun, kemenangan mengejutkan The Hammers 1-0 di Old Trafford lewat gol tunggal Carlos Tevez, mengubur mimpi The Blades untuk bertahan di Premier League.
Musim 2021/22
Pertarungan zona degradasi Premier League pada musim lalu ini melibatkan Leeds United dan Burnley. Kedua tim sama-sama mengoleksi 35 poin, namun Burnley unggul jauh dalam total selisih gol, yaitu 20.
60 menit laga berjalan, Leeds berada di atas angin setelah berhasil unggul atas Brentford lewat gol Raphinha, sementara Burnley yang bermain di kandang sendiri tertinggal 2-0 dari Newcastle United.
Beberapa menit berselang, Burnley berhasil memperkecil ketertinggalan, sementara Brentford berhasil menyamakan kedudukan. The Clarets yang hanya butuh satu gol lagi untuk bertahan di Premier League, membuat suporter Leeds harap-harap cemas.
Namun, tribun tandang stadion Gtech Community bersorak pada menit 94 setelah Jack Harrison berhasil menciptakan gol kemenangan yang membuat Leeds berhasil bertahan di divisi tertinggi liga Inggris.
Keberhasilan tim The Whites ini kemudian diikuti oleh selebrasi ikonik Raphinha yang berjalan menyusuri sepanjang lapangan dengan lututnya.
Musim 1999/00
Pekan terakhir musim 1999/00 menyisakan satu tempat di Premier League yang diperebutkan oleh tim debutan, Bradford City, dan Wimbledon. Kedua tim sama-sama mengoleksi 33 poin, namun Bradford lebih tidak diunggulkan karena harus menghadapi Liverpool di laga pamungkasnya.
Selain itu, Liverpool sendiri juga sangat membutuhkan kemenangan dalam laga ini karena mereka hanya terpaut satu angka dari peringkat zona Liga Champions.
Bradford yang tampil di hadapan pendukungnya sendiri berhasil membuat kejutan dengan mengalahkan The Reds 1-0. Hasil ini membuat The Bantams lolos dari jurang degradasi, setelah di tempat lain Wimbledon takluk 2-0 dari Southampton.
Sementara Liverpool harus puas finis di zona UEFA Cup akibat kekalahan tersebut.
Musim 2010/11
Jelang pekan 38 musim 2010/11, baru satu tim, yaitu West Ham United, yang dipastikan terdegradasi. Sementara itu, 5 tim terlibat dalam pertarungan zona degradasi Premier League demi menghindari nasib sial sebagai 2 tim yang harus menemani The Hammers turun kasta.
Kelima tim ini ialah Wigan Athletic (39 poin), Blackpool (39 poin), Birmingham City (39 poin), Wolverhampton Wanderers (40 poin), serta Blackburn Rovers (40 poin). Wolves dan Blackburn sendiri saling bertemu di pekan terakhir tersebut.
Di 45 menit pertama, Blackburn membuat publik tuan rumah tercengang setelah berhasil unggul 3 gol tanpa balas. Sementara itu, Blackpool masih menahan imbang tim tuan rumah MU 1-1.
Di tempat lain, Birmingham dan Wigan bertandang ke markas Tottenham Hotspur dan Stoke City, di mana skor kacamata masih menghiasi dua laga tersebut. Untuk sementara, Wolves dan Wigan berada di zona tidak aman.
45 menit kedua menjadi saksi berbagai drama seru pertarungan zona degradasi Premier League. Tottenham berhasil unggul 1-0 atas Birmingham dan membuat tim berjuluk Blues ini turun ke zona degradasi.
Blackpool membuat kejutan di Old Trafford dengan berhasil meraih keunggulan, sebelum gol Anderson 5 menit kemudian berhasil menyamakan skor menjadi 2-2.
Wolves mencoba bangkit setelah goal Jamie O’Hara memperkecil ketertinggalan mereka menjadi 1-3. Pada menit 75, Wolves untuk sementara keluar dari zona degradasi setelah Blackpool tertinggal 3-2 dari tim setan merah.
Di stadion Britannia, Wigan, yang posisinya aman meskipun bermain imbang sekalipun, malah berhasil unggul 1-0 lewat gol Hugo Rodallega.
Di menit 79, tribun tim tamu di stadion White Hart Lane bergemuruh setelah Craig Gardner berhasil membawa Birmingham menyamakan kedudukan dan membuat timnya keluar dari posisi 3 terbawah.
Kembali ke Old Trafford, di menit 81, Michael Owen memperbesar keunggulan MU dan membuat pendukung tim tamu termenung.
Di stadion Molineux, pendukung Wolves semakin harap-harap cemas. Tim kesayangan mereka saat ini butuh satu gol lagi agar mampu keluar dari zona merah.
Di menit 87, doa suporter tim tuan rumah terjawab setelah Stephen Hunt berhasil mengubah skor menjadi 2-3. Gol ini membuat Wolves untuk sementara memiliki jumlah selisih gol yang sama dengan Birmingham. Akan tetapi, Wolves unggul dari segi jumlah memasukkan gol sehingga Birmingham kembali turun ke zona degradasi.
Hal ini membuat Blues mau tidak mau harus bermain all-out, sambil berharap Wolves kebobolan lagi, karena hasil imbang saja tidak cukup.
Namun, pada masa tambahan waktu, tendangan Roman Pavlyuchenko menghujam gawang Ben Foster, membuat Birmingham harus takluk dengan skor 2-1.
Peluit panjang dibunyikan. Blackpool dan Birmingham menjadi 2 tim yang harus menerima nasib buruk pada pertarungan zona degradasi Premier League musim 2010/11.
Demikian rangkuman 5 pertarungan zona degradasi Premier League hari terakhir terbaik. Selain persaingan perebutan gelar juara atau persaingan meraih tiket kompetisi Eropa, Premier League juga digemari karena drama persaingan antar tim papan bawahnya yang tidak kalah menghibur.
Cerita-cerita yang ditampilkan oleh pertarungan zona degradasi Premier League hari terakhir, yang juga dikenal sebagai Survival Sunday, ini hampir selalu dapat menghibur dan memberi kesan memorable, serta tak jarang menghasilkan momen-momen ikonik.
