Sediksi.com – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) merupakan organisasi internasional yang didirikan pada 24 Oktober 1945. Tahun ini, organisasi yang beranggotakan 193 negara ini berusia 78 tahun.
Dibentuk sejak masa Perang Dunia 2 berakhir, organisasi ini memiliki tujuan utama yaitu menjaga perdamaian dan keamanan dunia.
Dalam mewujudkan tujuan tersebut, PBB melakukan berbagai upaya di antaranya membangun hubungan persahabatan antar bangsa, melakukan kerja sama internasional, dan berperan dalam mengharmonisasikan tindakan bangsa-bangsa.
Sejarah pembentukan PBB
Awalnya, sebanyak 26 perwakilan dari aliansi negara-negara yang berperang melawan kekuatan Poros bertemu di Washington pada 1 Januari 1942 untuk menandatangani Deklarasi PBB yang dimaksudkan untuk mendukung Piagam Atlantik.
Kelompok kekuatan Poros ini adalah koalisi negara yang terdiri dari Jerman, Italia, dan Jepang.
Sedangkan ke-26 perwakilan negara tersebut adalah sebagai berikut.
- Empat Besar
Amerika Serikat
Britania Raya
Uni Soviet
Tiongkok
- Negara Persemakmuran Inggris
Australia
Kanada
Selandia Baru
Afrika Selatan
- Negara-negara merdeka di Amerika
Kosta Rika
Kuba
Republik Dominika
El Salvador
Guatemala
Haiti
Honduras
Nikaragua
Panama
- Pemerintahan (dalam) pengasingan
Belgia
Cekoslowakia
Yunani
Luksemburg
Belanda
Norwegia
Polandia
Yugoslavia
- Subjek non-independen Kerajaan Inggris
India
Dengan menandatangani deklarasi PBB, mereka setuju untuk mematuhi Piagam Atlantik dan tidak merundingkan perdamaian secara terpisah dengan kelompok kekuatan Poros manapun.
Deklarasi PBB ini bukan satu-satunya yang mengantarkan pada pembentukan PBB hingga menjadi sebuah organisasi internasional yang kita ketahui saat ini.
Berikut ini rangkaian peristiwa yang mengantarkan pada penulisan Piagam dan pembentukan PBB.
- Deklarasi di Istana St. James (Juni 1941)
- Piagam Atlantik (Agustus 1941)
- Deklarasi PBB (1 Januari 1942)
- Deklarasi Moskow (Oktober 1943) dan Konferensi Teheran (Desember 1943)
- Konferensi Dumbarton Oaks dan Yalta (1944-1945)
- Konferensi San Fransisco (1945)
Di waktu yang bersamaan dengan rangkaian peristiwa tersebut, Perang Dunia 2 masih berlangsung dari 1941 sampai 1945 dengan skala kerusakan yang lebih besar dari sebelumnya.
Peristiwa pemboman Pearl Harbor oleh Jepang terjadi pada Desember 1941. Dari kejadian ini, Jerman dan Italia kemudian menyatakan perang terhadap Amerika Serikat (AS) beberapa hari kemudian.
Sehingga AS kemudian terlibat dalam Perang Dunia 2 secara sepenuhnya. Karena kelompok kekuatan Poros ini berkoalisi untuk mengalahkan AS.
Sampai akhirnya terjadilah fase stalemate pada akhir tahun 1943. Yaitu sebuah kondisi dalam situasi perang dimana tidak satupun pihak benar-benar bisa mengubah situasi buntu ini.
Tidak ada pihak yang menang, maupun kalah. Apapun usaha yang dilakukan untuk memenangkan pertempuran, berakhir sia-sia.
Sambil fase ini berlangsung, pembicaraan tentang upaya mewujudkan perdamaian melalui konferensi-konferensi internasional terus dilakukan.
Akhirnya, perwakilan dari 50 negara bertemu di San Fransisco untuk menyelesaikan pembentukan Piagam PBB. Proses ini memakan waktu dari April hingga Juni 1945.
Pada fase ini, juga mengatur dan membentuk Dewan Ekonomi dan Sosial yang beranggotakan 18, Mahkamah Internasional, dan Dewan Perwalian untuk mengawasi wilayah jajah tertentu, dan Sekretariat di bahwa Sekretaris Jenderal (Sekjen).
Sedangkan pembentukan Majelis Umum dan Dewan Keamanan sudah dibentuk di konferensi sebelumnya di Konferensi Dumbarton Oaks dan Yalta.
Setelah semua persyaratan terpenuhi, Senat menyetujui Piagam PBB pada 28 Juli 1945 dengan suara 89 berbanding 2.
PBB pun akhirnya didirikan pada 24 Oktober 1945 setelah 29 negara meratifikasi Piagam tersebut.
Peran PBB di masa sekarang
Setelah 78 tahun berdiri, apakah peran PBB di masa sekarang?
Berdasarkan informasi yang disediakan di situs resmi PBB, peran mereka tidak berubah dari sejak awal pembentukan organisasi ini.
Bahwa PBB bekerja dengan cara mengoordinasikan pekerjaan dan fungsinya dengan dana, program, badan-badan khusus, dan organisasi lain yang berada di dalam sistem PBB.
Adapun fokus utama bidang yang dikerjakan PBB saat ini ada lima.
- Menjaga perdamaian dan keamanan internasional
- Melindungi hak asasi manusia
- Mengantarkan bantuan kemanusiaan
- Mendukung perkembangan yang berkelanjutan dan aksi melawan perubahan iklim
- Menegakkan hukum internasional
Dari kelima fokus utama tersebut, PBB juga menangani isu lainnya yang bermunculan seiring dengan perubahan zaman.
Di antara isu-isu baru sekaligus menjadi tantangan bagi PBB di masa sekarang adalah kepemudaan, kesetaraan gender, perubahan iklim, big data untuk Sustainable Development Goals (SDG), dan Acquired immunodeficiency syndrome atau AIDS.
Baca Juga: Perlukah Peringatan Hari AIDS Sedunia?