Sediksi.com – Di era serba digital ini, sulit membayangkan dunia tanpa kemudahan berbelanja online. Dari sekadar klik hingga barang tiba di depan pintu, toko online telah mengubah cara kita berinteraksi dengan pasar.
Namun, perjalanan menuju kemudahan ini tidak terjadi dalam semalam. Mari kita selami perjalanan panjang dan menarik dari sejarah toko online, dari awal yang sederhana hingga dominasi global.
Toko online atau e-commerce ini kiranya dalam empat dekade terakhir meningkatkan pertumbuhan konsumerisme secara global, karena konsumen dapat dengan mudah mengakses barang dan jasa hanya dengan mengklik tombol.
Hingga saat ini, dampak teknologi e-commerce seperti kecerdasan buatan (AI), Augmented Reality, Chatbots hingga pengiriman drone dengan cepat membentuk masa depan e-commerce global
Dalam artikel ini Sediksi akan mengulas sejarah toko online dari bentuk paling awal yang sederhana, hingga bentuk paling kompleks seperti sekarang ini, simak ulasaannya berikut ini.
Sejarah Toko Online
Kisah Awal yang Sederhana dari sejarah toko online ini berawal pada tahun 1979, Michael Aldrich menghubungkan televisi rumah tangga ke jalur telepon, menciptakan apa yang bisa dianggap sebagai toko online pertama.
Meskipun sistem baru ini gagal memasuki pasar dengan penuh kegembiraan, namun gagasan ini terdengar futuristik pada saat itu, ini adalah langkah pertama menuju revolusi e-commerce.
Dekade 1980-an
Lahirnya Electronic Data Interchange (EDI) atau Teknologi pertukaran data elektronik ini memungkinkan bisnis untuk mengirimkan dokumen bisnis seperti pesanan pembelian dan faktur secara elektronik. Ini mengurangi kebutuhan akan kertas dan mempercepat proses transaksi bisnis.
Walau saat peluncuranya menemui banyak ketidakpastian atas kepraktisannya dalam mengubah keseluruhan sistem waktu itu.
Sistem ini kemudian diadopsi sebagai bagian dari gerakan bisnis. Sistem baru ini berarti perusahaan-perusahaan baru berpindah dari metode tradisional ke era digital.
1990-an
Satu dekade kemudian, pada tahun 1990-an, Book Stack Unlimited menjadi anggota pendiri revolusi online yang sedang berlangsung.
Internet memang belum sepenuhnya berfungsi pada dekade ini, namun masih menyimpan sisa-sisa masa depan yang akan segera hadir.
Pada awal tahun 1990-an, ada dorongan untuk membuat ‘world wid web’ untuk menghubungkan berbagai pihak dalam satu jaringan. Konsep awalnya adalah mendorong penyebaran informasi di antara institusi pendidikan, namun pada tahun 1995, bisnis mulai membayar untuk nama domain.
Pada sekitaran tahun yang sama, salah satu orang terkaya saat ini, waktu itu juga meluncurkan Amazon, pasar online yang ditujukan untuk penjualan buku pada awalnya sebelum menguasai pasar global seperti sekarang ini. Saat itu banyak kegiatan komersial, dengan para pengusaha yang ingin memanfaatkan peluang baru ini.
2000-an- Hingga Sekarang
Ledakan E-commerce Era ini melihat pertumbuhan eksponensial dalam e-commerce. eBay dan Alibaba, bersama dengan Amazon, menjadi pemain utama, menawarkan platform bagi jutaan penjual dan pembeli untuk bertemu.
Mobile commerce juga segera menjadi pasar yang mendorong pertumbuhan toko online pada puncaknya. Awalnya potensi mobile commerce ini belum terlalu dimanfaatkan hingga Coca-cola mengizinkan perangkat mobile-enabled di mesin penjual otomatis mereka.
Lanskap yang berkembang dari dunia e-commerce melihat kebutuhan akan pengalaman pelanggan yang lebih baik. Ini semakin didukung pada tahun 2007 di mana iPhone pertama kali diluncurkan, dan Google mengikutinya dengan merilis Android setahun kemudian, membuka jalan bagi migrasi seluler pelanggan.
Pada tahun 2014, lagi-lagi Apple mengambil langkah besar dengan meluncurkan alat pembayaran seluler yang disebut Apple Pay, langkah baru ini memudahkan konsumen untuk membayar pembelian dengan iPhone mereka.
Pandemi Covid pada tahun 2020, di sisi lain justru menyebabkan lonjakan tajam pada penjualan toko online di negara mana pun. Disaat pergerakan orang dibatasi, maka sebagian besar konsumen berbelanja online untuk mengakses kebutuhan dasar perumahan dan makanan.
Hingga kini, inovasi dan Personalisasi Toko online terus berkembang dengan inovasi seperti AI, augmented reality, dan pembayaran digital. Personalisasi pengalaman belanja menjadi kunci, dengan rekomendasi produk yang disesuaikan dan layanan pelanggan yang lebih baik.
Sejarah toko online dan perjalanannya hingga saat ini adalah cerminan dari kemajuan teknologi dan adaptasi konsumen. Dari eksperimen sederhana hingga menjadi tulang punggung ekonomi digital, toko online telah menempuh perjalanan yang luar biasa. Masa depan e-commerce tampak cerah, dengan inovasi yang terus mendorong batas-batas kemungkinan.