Sportswashing, Saat Olahraga Dijadikan Alat Pencitraan

Sportswashing, Saat Olahraga Dijadikan Alat Pencitraan

Sportswashing

DAFTAR ISI

Sediksi.com – Sportswashing menjadi istilah yang belakangan cukup sering didengarkan dalam dunia olahraga. Istilah ini banyak dilabelkan kepada dua negara timur tengah, yaitu Arab Saudi dan Qatar, menyusul pencapaian penting yang diperoleh keduanya di dunia olahraga, khususnya sepak bola.

Geliat investasi besar-besaran pemerintah Arab Saudi pada bidang sepak bola, golf, atau tinju, serta keberhasilan Qatar tampil sebagai tuan rumah event akbar Piala Dunia tak jarang dinilai oleh beberapa pihak sebagai upaya sportswashing. Lalu, apa itu sport washing?

Untuk mengetahui istilah ini lebih lanjut, simak ulasan mengenai apa itu sportswashing, tujuan serta contoh-contoh berikut ini.

Apa Itu Sportswashing?

Sportswashing, Saat Olahraga Dijadikan Alat Pencitraan - Sports War in Ukraine and sportswashing Jessica Lam
Gambar: The Varsity

Dikutip dari Britannica Money, sportswashing adalah penggunaan olahraga oleh individu, kelompok, korporasi, atau pemerintah dengan tujuan untuk memoles atau mempromosikan reputasinya di tengah-tengah kontroversi atau skandal.

Dengan kata lain, istilah ini berarti merujuk kepada tindakan propaganda tertentu yang bertujuan untuk memperbaiki citra atau menutupi skandal dengan menggunakan olahraga sebagai alat utamanya.

Menurut situs Greenpeace, sportswashing menjadi semacam taktik public relation (PR) dengan mengeksploitasi kecintaan masyarakat terhadap olahraga.

Terdapat bermacam-macam bentuk propaganda lewat olahraga ini, antara lain dengan menjadi tuan rumah suatu event olahraga, menjadi sponsor tim olahraga, membeli tim olahraga, serta berpartisipasi dalam event olahraga tertentu demi membersihkan citra buruk di hadapan publik.

Sportswashing sendiri tergolong ke dalam soft power, yaitu pendekatan lunak alih-alih bersifat paksaan yang dilakukan oleh pihak berkuasa untuk memengaruhi atau mengontrol orang lain atau publik.

Beberapa Contoh Sportswashing

Piala Dunia

Sportswashing, Saat Olahraga Dijadikan Alat Pencitraan - 1x 1
Gambar: Bloomberg

Dikutip dari The Guardian, Piala Dunia 1934 di Italia digunakan sebagai alat propaganda oleh Benito Mussolini demi kepentingan rezimnya.

Hal ini kembali coba Il Duce lakukan pada Piala Dunia 1938 Prancis dengan mengenakan jersey hitam—simbol “blackshirts” yang merupakan sayap paramiliter Mussolini—saat menghadapi tim tuan rumah di perempatfinal, meskipun tim Italia lebih dikenal dengan jersey birunya.

Selanjutnya, ajang turnamen Piala Dunia 1978 Argentina menjadi salah satu contoh sportswashing yang paling dikenal. Berbagai percobaan boikot penyelenggaraan Piala Dunia di Argentina bermunculan, tapi FIFA hanya bergeming.

Salah satu penolakan paling keras dan persisten datang dari para ibu di area Plaza de Mayo, yang anak-anaknya menjadi korban penghilangan paksa junta militer.

Perusahaan PR yang berbasis di New York, Burson-Marsteller, memainkan peran penting dalam memoles citra junta militer. Rezim ini sendiri bertanggung jawab atas penghilangan nyawa 30 ribu rakyat Argentina selama 7 tahun berkuasa.

Piala Dunia 2014 Brazil juga tidak lepas dari isu sportswashing. Dua bulan sebelum penyelenggaraan, laporan Amnesty International menunjukkan terancamnya demokrasi di Brazil. Pemerintah dianggap menghalangi kebebasan berekspresi serta menggunakan kekerasan aparat secara berlebihan.

Piala Dunia 2018 Rusia dinilai oleh beberapa pihak sebagai upaya Vladimir Putin untuk memperbaiki citra rezimnya di mata internasional. Dan terakhir, Piala Dunia 2022 Qatar juga dinilai melakukan upaya yang sama seperti Rusia. Permasalahan dugaan pelanggaran HAM berat menjadi salah satu isu yang paling disorot dari terpilihnya Qatar sebagai tuan rumah.

Event Lain

Sportswashing, Saat Olahraga Dijadikan Alat Pencitraan - Sportswashing From Hitler to the Saudis
Gambar: aish

Beberapa event dari cabang olahraga lain yang dinilai merupakan bentuk sportswashing, antara lain:

  • Kejuaraan FIBA 1978 Filipina serta partai tinju Muhammad Ali melawan Joe Frazier pada 1975 Manila di bawah rezim diktator Ferdinand Marcos
  • Partai tinju antara Pierre Fourie dari Afrika Selatan melawan petinju Amerika Serikat Bob Foster yang digelar di Johannesburg pada era apartheid.
  • Partai tinju antara George Foreman melawan Muhammad Ali di Kinshasa, Zaire (Republik Demokratik Kongo) pada 1974 di bawah kekuasaan rezim diktator Mobutu Sese Seko.
  • Olimpiade Berlin 1936 di bawah rezim Nazi Jerman
  • Olimpiade Seoul 1988 di bawah rezim militer Korea Selatan
  • Laga Piala Super Eropa 2019 antara Chelsea melawan Arsenal di Azerbaijan diwarnai isu pelanggaran HAM berat
  • Beberapa laga Piala Super Spanyol serta Piala Super Italia di Jeddah dan Riyadh dianggap sebagai upaya sportswashing akibat berbagai isu pelanggaran HAM dari pemerintah kerajaan Arab Saudi
  • Turnamen Golf LIV Invitational Series 2022 di Arab Saudi juga dianggap sebagai usaha memoles image negara.

Sportswashing Lewat Sponsorship

Sportswashing, Saat Olahraga Dijadikan Alat Pencitraan - psg912 vr v5 16 9 fr
Gambar: PSG
  • Kerja sama NBA dengan diktator Rwanda, Paul Kagame, dalam penyelenggaraan Basketball Africa League
  • Kerja sama sponsorship otoritas pariwisata Rwanda dengan Arsenal dan Paris Saint-Germain
  • Sponsorship Azerbaijan dengan Atletico Madrid
  • Sponsorship Qatar Airways dengan FC Barcelona, AS Roma, PSG, Bayern Munchen, dan Boca Juniors
  • Sponsorship AIA dengan Tottenham Hotspur dengan tengah-tengah situasi Hong Kong yang berkecamuk
  • Sponsorship perusahaan bahan kimia, Ineos, yang beberapa kali terjerat kasus kerusakan lingkungan bersama tim balap sepeda serta Formula 1

Sportswashing Lewat Kepemilikan

Sportswashing, Saat Olahraga Dijadikan Alat Pencitraan - x1080 9 1
Gambar: Sempre Milan
  • Kepemilikan Silvio Berlusconi atas AC Milan yang banyak ia gunakan sebagai salah satu alat untuk membangun citra positif demi melancarkan kepentingan politiknya
  • Kepemilikan oligark Rusia, Roman Abramovich, atas Chelsea di tengah-tengah dugaan keterlibatannya dalam praktik pencucian uang
  • Kepemilikan pengelola dana investasi Arab Saudi (PIF) atas Newcastle United di tengah-tengah isu pelanggaran HAM di Arab Saudi serta dugaan pembunuhan jurnalis, Jamal Khashoggi.
  • Kepemilikan keluarga pengusaha kontroversial Indonesia, Grup Bakrie, atas Brisbane Roar beserta dugaan kuat pengaturan skor di Indonesia oleh seorang direktur perusahaan Bakrie, Joko Driyono.

Itu tadi ulasan terkait apa itu sportswashing, tujuan serta contoh-contohnya. Selain contoh-contoh di atas, masih terdapat banyak contoh lain dari berbagai cabang serta event olahraga lain.

Meskipun istilah ini termasuk baru, namun praktiknya sendiri sudah bisa dilacak dari berpuluh-puluh tahun lalu. Aktivitas memoles citra diri lewat olahraga ini semakin memperlihatkan kaitan kuat antara politik dengan olahraga yang memang sulit untuk dipisahkan.

Baca Juga
Topik

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel