6 Alasan Pupuk Kimia Menurunkan Kualitas Tanah

6 Alasan Pupuk Kimia Menurunkan Kualitas Tanah

Alasan Pupuk Kimia Menurunkan Kualitas Tanah

DAFTAR ISI

Sediksi – Tanah jadi salah satu faktor penting yang menentukan kesuksesan dalam bercocok tanam. Tanah yang subur dan sehat akan mendukung pertumbuhan dan produktivitas tanaman.

Namun, tanah juga bisa mengalami penurunan kualitas akibat berbagai faktor, salah satunya adalah penggunaan pupuk kimia yang berlebihan.

Ada banyak alasan pupuk kimia menurunkan kualitas tanah. Pupuk kimia adalah zat yang mengandung unsur hara buatan yang ditambahkan ke tanah sebenarnya untuk memperbaiki kesuburan dan meningkatkan hasil panen.

Pupuk kimia banyak digunakan oleh petani karena dianggap lebih praktis, murah, dan efektif dibandingkan dengan pupuk organik. Namun, pupuk kimia juga memiliki dampak negatif yang bisa merusak tanah dan lingkungan jika tidak digunakan dengan bijak.

Ada beberapa alasan pupuk kimia menurunkan kualitas tanah. Pengin tahu apa saja alasan pupuk kimia menurunkan kualitas tanah? Simak artikel ini sampai selesai agar tak salah paham.

Alasan Pupuk Kimia Menurunkan Kualitas Tanah

6 Alasan Pupuk Kimia Menurunkan Kualitas Tanah - Tanah
Image from Pinterest

Membunuh organisme dan mikroorganisme tanah

Tanah yang sehat memiliki berbagai jenis organisme dan mikroorganisme yang berperan dalam membentuk dan menjaga kesuburan tanah.

Organisme-organisme ini membantu menguraikan bahan organik, menyediakan unsur hara, meningkatkan struktur tanah, mengendalikan hama dan penyakit, serta menjaga keseimbangan ekosistem.

Alasan pupuk kimia menurunkan kualitas tanah yang pertama adalah dapat membunuh organisme dan mikoorganisme tanah tersebut.

Dalam penggunaannya, pupuk kimia dapat menurunkan bahan organik tanah karena, zat kimia yang tidak terserap oleh tanaman akan membuat tanah jadi padat.

Dampak dari hal tersebut akan menyebabkan matinya organisme dan mikoorganisme tanah sehingga penguraian bahan organik tanah akan terganggu dan pada akhirnya tanah jadi tidak subur.

Kondisi ini didukung oleh kebiasaan petani yang menjalankan pertanian konvensional,alih-alih menerapkan sistem pertanian yang berkelanjutan, di mana banyak petani akan menggunakan pupuk kimia secara berlebihan.

Mengganggu keseimbangan hara dan pH tanah

Pupuk kimia mengandung unsur hara tertentu yang dibutuhkan oleh tanaman, seperti nitrogen, fosfor, kalium, belerang, magnesium, dan kalium.

Akan tetapi pupuk kimia juga bisa menyebabkan kelebihan atau kekurangan unsur hara tertentu yang bisa merugikan tanaman.

Misalnya, kelebihan nitrogen bisa menyebabkan pertumbuhan vegetatif yang berlebihan sehingga mengurangi hasil buah atau biji.

Kekurangan fosfor bisa menyebabkan pertumbuhan akar yang lemah sehingga mengurangi penyerapan air dan hara lainnya.

Selain itu, pupuk kimia juga bisa mempengaruhi pH tanah atau tingkat keasaman tanah. pH tanah yang ideal untuk pertumbuhan tanaman adalah antara 5,5 hingga 7.

Namun, pupuk kimia bisa menaikkan atau menurunkan pH tanah tergantung dari jenisnya. pH tanah yang terlalu asam atau terlalu basa bisa menghambat ketersediaan dan penyerapan unsur hara oleh tanaman.

Unsur dalam Tanah akan Mudah Terbakar

Salah satu jenis pupuk kimia, yakni SP 36 yang juga sering digunakan petani untuk menanam memiliki sifat kimia yang mudah terbakar oleh sinar matahari.

Walaupun cenderung baik untuk tanaman, namun untuk tanah ini merugikan, karena jika pemberian pupuk dengan sifat mudah terbakar maka akan membakar pula unsur lain yang biasa menyuburkan tanah.

Terbakar di sini bukan seperti kebakaran yang menyulut api, tapi lebih seperti ketika kamu berjemur di bawah sinar matahari lalu rasa kulitmu yang seperti terbakar sinar matahari dan warnanya akan semakin gosong, kira-kira seperti itu.

Menyerap Air Secara Berlebih

Terakhir alasan pupuk kimia menurunkan kualitas tanah, karena adanya sifat higrokopis pada salah satu jenis pupuk kimia yakni NPK PHONSKA, yakni sifat yang mudah menyerap air.

Kenapa sifat ini dapat menurunkan kualitas tanah? Ya karena salah satu alasan tanah dapat dibilang baik atau subur adalah memiliki kandungan air yang cukup untuk tanah itu sendiri.

Sedangkan jika pupuk kimia ini dipakai secara berlebihan maka air dalam tanah akan terserap banyak yang digunakan untuk tanaman.

Memang hal ini bagus untuk tanaman dalam jangka waktu pendek, namun akan berdampak buruk bagi tanah dalam jangka waktu panjang kedepannya.

Menyebabkan pencemaran air dan udara

Tak hanya alasan pupuk kimia menurunkan kualitas tanah saja, namun pupuk kimia yang tidak terserap oleh tanaman atau tercuci oleh air hujan bisa mengalir ke sungai, danau, atau laut sehingga menyebabkan pencemaran air juga.

Pencemaran air ini bisa merusak ekosistem perairan karena mengandung zat-zat berbahaya seperti nitrat, fosfat, logam berat, atau pestisida.

Zat-zat ini bisa menyebabkan eutrofikasi atau pertumbuhan berlebihan dari ganggang hijau atau alga yang menghabiskan oksigen di air sehingga menyebabkan kematian ikan dan organisme lainnya.

Selain itu, pupuk kimia juga bisa menyebabkan pencemaran udara karena menghasilkan gas-gas rumah kaca seperti karbon dioksida, metana, atau dinitrogen oksida yang bisa meningkatkan efek pemanasan global.

Mengurangi kualitas hasil panen

Pupuk kimia yang digunakan secara berlebihan bisa mengurangi kualitas hasil panen dari tanaman. Hal ini karena pupuk kimia yang digunakan dalam jangka panjang akan merusak tanah dan hasil panen tak akan sebagus sebelumnya.

Selain itu, pupuk kimia juga bisa meninggalkan residu atau sisa-sisa zat kimia yang terdapat di dalam tanaman.

Residu ini bisa berbahaya bagi kesehatan manusia jika dikonsumsi secara terus-menerus karena bisa menyebabkan keracunan, alergi, gangguan hormon, atau bahkan kanker.

Sifat Pupuk Kimia Terhadap Tanah

Pupuk kimia memiliki sifat-sifat tertentu yang membedakannya dengan pupuk organik. Beberapa sifat pupuk kimia terhadap tanah adalah sebagai berikut:

  • Pupuk kimia bersifat mudah larut dalam air sehingga bisa cepat terserap oleh tanaman atau tercuci oleh air hujan.
  • Pupuk kimia bersifat spesifik atau mengandung unsur hara tertentu yang dibutuhkan oleh tanaman sehingga harus disesuaikan dengan jenis dan kebutuhan tanaman.
  • Pupuk kimia bersifat asam, basa tergantung dari jenisnya sehingga bisa mempengaruhi pH tanah.
  • Pupuk kimia bersifat tidak stabil atau mudah terurai oleh faktor-faktor lingkungan seperti suhu, kelembaban, cahaya, atau mikroorganisme sehingga bisa menghasilkan gas-gas rumah kaca atau zat-zat beracun.
  • Pupuk kimia bersifat tidak ramah lingkungan karena berasal dari bahan-bahan sintetis yang tidak dapat diperbaharui atau didaur ulang.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan ada cukup banyak alasan pupuk kimia menurunkan kualitas tanah. Bahwa penggunaan pupuk kimia yang berlebihan bisa merugikan lingkungan.

Oleh karena itu, sebaiknya petani mengurangi penggunaan pupuk kimia dan beralih ke pupuk organik yang lebih ramah lingkungan dan sehat.

Pupuk organik adalah zat yang berasal dari bahan-bahan alami seperti kotoran hewan, kompos, jerami, daun-daun kering, atau limbah organik lainnya yang ditambahkan ke tanah untuk memperbaiki kesuburan dan meningkatkan hasil panen.

Demikian artikel tentang alasan pupuk kimia menurunkan kualitas tanah. Semoga artikel ini bermanfaat. Terima kasih!!.

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel