Tren mode terbaru yang semakin populer ialah bloke core. Tren bloke core ini bermula dari lelucon di TikTok yang kemudian menjadi populer dan diadopsi oleh banyak orang.
Bloke core jadi penanda gaya yang melibatkan sepak bola dan fashion. Mulanya adalah sebuah ironi akan gaya busana khas penonton. Bagaimana bisa ya?
Apa sebenarnya tren bloke core dan bagaimana asal-usulnya?
Asal-usul tren bloke core
Istilah “bloke” adalah istilah sehari-hari yang digunakan di Inggris, Irlandia, dan Australia, mirip dengan istilah “bro”. Istilah ini biasanya mengacu pada laki-laki yang biasa-biasa saja.
Bloke core adalah tren mode yang menampilkan pakaian yang sederhana, biasa, dan cenderung tak berlebihan. Pakaian ini biasanya terdiri dari jersey sepak bola yang dipadukan dengan celana jeans longgar dan sepatu olahraga.
Tren ini dimulai oleh TikToker Brandon Huntley, yang menampilkan pakaian “bloke core” di akunnya. Dia menyebut penampilannya sebagai “the ultimate bloke outfit”.
Dia mengenakan jersey sepak bola, celana jeans, dan sepatu yang sudah usang. Dia juga menambahkan aksesori seperti topi, syal, dan gelang.
Video Huntley mendapat banyak respons dari pengguna TikTok lainnya, yang tertarik dengan konsep bloke core. Beberapa di antaranya ikut membuat video serupa, dengan menampilkan pakaian bloke core mereka sendiri. Tagar #blokecore pun menjadi viral, dengan mendapatkan lebih dari 9,2 juta tayangan.
Mulanya sindiran pada kultur suporter
Saat pertama populer, estetika fashion ini ironis dan humoris, sebagai bentuk sindiran terhadap budaya sepak bola dan peminum di bar Inggris. Sepak bola di Inggris sangat populer dan orang-orang Inggris menyebut dirinya gila bola. Cara mereka mewujudkan gairahnya pada sepak bola ialah dengan menonton di stadion atau dari pub.
Huntley awalnya hanya ingin menunjukkan bagaimana penggemar sepak bola datang ke bar-bar di sekitar ketika tim favorit mereka bertanding. ‘Bloke’ merujuk pada penggemar-penggemar itu, terutama mereka yang berusia dewasa dan paruh baya.
Jadi, kira-kira lewat bloke core, Huntley ingin mengatakan, ‘beginilah starter pack suporter sepak bola waktu tim kesayangannya bertanding’.
Tren bloke core mungkin dimulai sebagai lelucon, tetapi kemudian menjadi tren mode yang nyata. Tren ini menunjukkan bagaimana budaya sepak bola dan mode saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain. Tren ini juga menunjukkan bagaimana mengekspresikan diri mereka dengan cara yang otentik.
Bloke core adalah tren mode yang unik, yang menggabungkan elemen-elemen dari masa lalu dan masa kini, dari olahraga dan seni.
Mengapa jersey retro?
Salah satu ciri khas dari tren bloke core adalah penggunaan jersey sepak bola, khususnya yang bergaya retro. Meski tidak terbatas pada jersey retro, tren ini memang kebanyakan menunjukkan penggunanya mengenakan kostum lawas.
Jersey retro sering mewakili era atau momen-momen bersejarah tertentu dalam sejarah sepak bola. Mengenakan jersey ini adalah cara untuk terhubung dengan masa-masa itu dan mengekspresikan rasa keaslian.
Jersey retro juga memiliki desain dan warna yang unik dan menarik, menjadikannya pilihan populer untuk pernyataan mode. Selain itu, jersey retro juga merupakan simbol dedikasi terhadap permainan, karena di masa lalu, penggemar sepak bola akan membeli pakaian desainer dari Eropa saat mengikuti klub mereka ke pertandingan sepak bola di sana.
Pemain yang sering bergaya bloke core
Tren bloke core tidak hanya diikuti oleh pengguna TikTok biasa, tetapi juga oleh beberapa tokoh terkenal, terutama di dunia sepak bola. Salah satu contohnya adalah Héctor Bellerín, pemain sepak bola profesional dan ikon mode, yang sering mengenakan pakaian bloke core.
Bellerín dikenal sebagai salah satu pemain sepak bola paling modis, yang sering tampil di majalah dan acara mode. Dia juga memiliki koleksi jersey sepak bola yang luas, yang dia padukan dengan pakaian lainnya.
Ketika timnya memenangkan final Copa del Rey, dia mengenakan jersey sepak bola bergaya vintage dengan celana jeans dan sepatu Nike, yang cocok dengan estetika “bloke core” dengan sempurna.
Selain Bellerín, ada juga pemain sepak bola lain yang mengikuti tren “bloke core”, seperti Jules Kounde dan Jackson Irvine. Mereka juga menunjukkan gaya mereka dengan mengenakan jersey sepak bola retro dengan pakaian kasual lainnya.