6 Tren Wisata 2023 yang Sudah Tidak Dilakukan di Tahun 2024, Ada VR dan Festival Besar!

6 Tren Wisata 2023 yang Sudah Tidak Dilakukan di Tahun 2024, Ada VR dan Festival Besar!

Tren Wisata 2023 yang Sudah Tidak Dilakukan di Tahun 2024

DAFTAR ISI

Sediksi.com – Pasti kamu telah merasakan kegembiraan saat mengeksplorasi tujuan wisata yang sedang populer. Namun, tahukah kamu bahwa tren dalam dunia pariwisata selalu mengalami perubahan seiring berjalannya waktu? Adakah tren wisata 2023 yang sudah tidak dilakukan di tahun 2024?

Namun, saat ini mari kita perhatikan perubahan signifikan yang terjadi pada tahun 2024. Apa yang menjadi tren pada tahun sebelumnya mungkin sudah tidak relevan pada saat ini. Dalam artikel ini, mari kita bersama-sama mengeksplorasi enam tren wisata yang populer pada tahun 2023 namun tidak lagi relevan pada tahun 2024. Apa saja tren-tren tersebut? Ayo kita cari tahu bersama-sama!

Apa Saja Tren Wisata 2023 yang Sudah Tidak Dilakukan di Tahun 2024?

Glamping

Dahulu, glamping atau glamorous camping sangat diminati oleh para wisatawan yang mencari kenyamanan serta keterhubungan dengan alam. Namun, seiring berjalannya waktu, popularitas tren ini mulai meredup. Banyak orang sekarang lebih tertarik pada pengalaman yang lebih otentik, ingin merasakan kehidupan lokal, dan terlibat langsung dengan alam sekitar. Hal ini mendorong kembalinya minat pada konsep camping tradisional.

Tren Wisata 2023 yang Sudah Tidak Dilakukan di Tahun 2024
Collective Retreats

Selain itu, kesadaran akan isu lingkungan juga turut mendorong tren ekowisata yang semakin meningkat, di mana wisatawan lebih memilih opsi yang ramah lingkungan. Meskipun glamping masih memiliki pangsa pasar, kini lebih berfokus pada pengalaman camping yang lebih sederhana dan terintegrasi dengan alam sekitar.

Baca Juga: 10 Hal yang Tidak Disukai Wisatawan Saat Berlibur di Jepang

Tourist Hotspots

Destinasi pariwisata yang sangat populer pada tahun 2023 mungkin tidak lagi menarik seperti sebelumnya. Banyak pelancong sekarang mencari petualangan yang lebih dalam, menjauh dari kerumunan besar, dan merasakan keindahan yang belum banyak orang alami. Tren ini mencerminkan keinginan untuk menjelajahi tempat-tempat yang masih memiliki keaslian alamnya dan belum terlalu terjamah oleh wisatawan.

Dalam perjalanannya, pelancong kini cenderung memilih destinasi yang lebih eksotis, tempat-tempat yang masih tersembunyi, dan belum terpengaruh oleh industri pariwisata massal. Hal ini menciptakan pengalaman yang lebih intim, di mana mereka dapat merasakan keunikannya budaya lokal dan keindahan alam yang autentik.

Terlebih lagi, banyak destinasi di luar jalur utama yang menawarkan petualangan luar biasa, mulai dari menjelajahi hutan belantara, menyusuri pantai terpencil, hingga merasakan kehidupan masyarakat lokal yang jarang terpapar oleh modernitas.

Pergeseran ini menunjukkan bahwa perjalanan tidak hanya tentang destinasi terkenal, tetapi juga tentang menemukan keajaiban di tempat-tempat yang masih tersembunyi dari sorotan dunia.

Akomodasi Hotel Standar (Standart Hotel Accommodations)

Tren Wisata 2023 yang Sudah Tidak Dilakukan di Tahun 2024
www.booking.com

Pada tahun 2023, menginap di hotel berbintang dengan fasilitas standar mungkin menjadi pilihan utama. Namun, pada tahun 2024, kecenderungan wisatawan beralih ke akomodasi yang menawarkan pengalaman yang lebih unik dan personal. Memilih untuk menginap di homestay lokal, vila tradisional, atau bahkan di tengah alam menjadi lebih menarik.

Konsep akomodasi yang tidak hanya nyaman tetapi juga merasakan atmosfir lokal menjadi faktor utama dalam pemilihan tempat menginap. Mulai dari interaksi dengan tuan rumah yang ramah hingga menikmati sarapan tradisional setempat, setiap momen di akomodasi menjadi bagian penting dari pengalaman perjalanan. Hal ini membentuk ikatan yang lebih kuat antara wisatawan dan destinasi yang mereka kunjungi, menciptakan pengalaman perjalanan yang tak terlupakan.

Festival Besar

Perjalanan dalam skala massal seperti festival besar dan pertunjukan internasional yang meramaikan tahun 2023, kini dilihat dengan sikap lebih kritis pada tahun 2024. Keamanan dan kesehatan menjadi prioritas utama, membuat wisatawan lebih memilih pengalaman yang lebih intim dan pribadi. Meskipun acara besar masih ada, wisatawan lebih cenderung memilih destinasi yang menawarkan pengalaman khusus, seperti festival lokal yang lebih autentik dan kecil.

Perubahan ini membuka peluang untuk mendukung ekonomi lokal dan menyediakan pengalaman wisata yang lebih mendalam. Wisatawan tidak hanya sebagai penonton, tetapi juga sebagai pelaku dalam mendukung dan merasakan keberagaman budaya lokal. Interaksi yang lebih dekat dengan komunitas setempat menjadi daya tarik utama, menciptakan kenangan yang unik dari perjalanan sebelumnya.

Over-Tourism

Fenomena over-tourism pada tahun 2023 mengakibatkan beberapa destinasi populer menjadi terlalu ramai, merusak lingkungan, dan menyediakan pengalaman yang kurang memuaskan bagi wisatawan. Namun, pada tahun 2024, kesadaran akan kelestarian lingkungan semakin meningkat. Wisatawan tidak hanya tertarik pada destinasi yang populer, tetapi juga berusaha untuk menjelajahi tempat-tempat yang lebih terpencil dan ramah lingkungan.

Pemerintah dan komunitas lokal bekerja sama untuk mengatur aliran wisatawan, menjaga keaslian budaya, dan melindungi lingkungan. Wisatawan juga lebih memilih destinasi yang mendukung keberlanjutan dan bertanggung jawab secara sosial. Perubahan perilaku ini menunjukkan bahwa wisatawan tidak hanya sebagai penikmat, tetapi juga sebagai pemelihara kelestarian lingkungan dan warisan budaya lokal.

Wisata Virtual Reality (VR)

Meskipun teknologi VR masih dimanfaatkan untuk pengalaman wisata, namun dengan membaiknya situasi kesehatan global, perjalanan langsung kembali menjadi prioritas. Meskipun masih ada keinginan untuk menjelajahi dunia melalui layar, hadir secara fisik di destinasi wisata memberikan pengalaman yang lebih otentik dan mendalam. Penggunaan VR tourism tidak lagi menjadi hal yang dominan, tetapi lebih sebagai tambahan menarik untuk merencanakan perjalanan yang lebih baik.

Tren Wisata 2023 yang Sudah Tidak Dilakukan di Tahun 2024
IDIIIE

Melihat arah tren wisata 2023 yang sudah tidak dilakukan di tahun 2024 di atas, tampak jelas bahwa preferensi wisatawan terus berkembang. Dengan perubahan ini, dapat disimpulkan bahwa sekarang para pelancong lebih tertarik pada pengalaman dan keberlanjutan, mencari keseimbangan antara kemewahan modern dan keelokan alam.

Apa yang populer tahun lalu mungkin sudah menjadi sejarah di tahun ini, dan eksplorasi terus menarik. Selamat menikmati eksplorasi terbaru dalam tren pariwisata!

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel