Tayangan perdana dari seri anime Zom 100: Bucket List of the Dead ini telah sukses besar. Dalam kanal Muse Indonesia saja, Zom 100 takarir Indonesia telah ditonton sebanyak 800 ribu lebih kali tayang.
Hasil tersebut menang tak mengherankan karena Zom 100 ini adalah sebuah gebrakan dalam genre zombie. Selain itu, cerita yang disajikan begitu apik dan visual yang sangat memukai ditambah audio yang menunjang suasana jelas sangat memanjakan para penonton terutama bagi penggemar anime.
Episode kedua juga tak kalah menariknya. Sejak scene pembuka sudah cukup mengocok perut penonton. Adegan di mana Akira reflek terbangun seperti habis mimpi buruk dan masih terbayang-bayang akan pekerjaannya itu cukup konyol, padahal dunia sedang menghadapi krisis pandemi zombie.
Memang sebegitunya ya dampak psikologis dari efek eksploitasi pekerjaan yang dilaluinya selama tiga tahun, sampai membekas bahkan saat dunia sedang kacau.
Untuk lebih lengkapnya mari kita ulas episode kedua ini… lets goo!
Review Episode 2 Zom 100: Bucket List of the Dead
Scene berlanjut dari akira bangun karena mimpi buruk, dan tersadar bahwa ia tak lagi harus pergi untuk bekerja akibat kiamat zombie. Karena itulah ia punya banyak waktu untuk membersihkan kamarnya yang sebelumnya seperti kapal pecah itu dan bersantai dengan sebotol bir.
Acara berita juga menyiarkan keadaan di kota sedang tidak baik-baik saja, zombie ada di mana-mana dan akhirnya si reporter diserang oleh salah satu zombie.
Setelah Akira menyaksikan si reporter itu diserang oleh zombie, ia merenungkan kembali kesulitan yang ia alami sambil ingin minum bir lebih banyak lagi. Namun Akira kehabisan stok bir di kulkasnya, dan memaksanya untuk keluar dan mengambil lebih banyak bir di toserba.
Dihadapkan dengan kondisi berdarah-darah disekitarnya dan dedikasi Akira hanya untuk mendapatkan bir, sangat fantastis dan disitulah komedinya muncul.
Alih-alih lewat tangga karena menghindari zombie, Akira bertemu dengan pasangan yang khawatir akan hari esoknya, sementara ia hanya khawatir tentang stok birnya.
Setelah saling mengetahui kondisi, Akira menawarkan untuk barang apa yang kira-kira bisa ia bawa dari toserba untuk mereka, dan pasangan tersebut menyebutkan beberapa keperluan termasuk tisu toilet.
Adegan beralih, setiba ia di toko, Akira masuk dengan polah riang gembira secara mengejutkan ia menemui wanita yang sedang minum air di pojokan rak toserba. Akira mencoba untuk merespon dengan memperkenalkan diri tapi si gadis tidak bicara sedikitpun, dan acuh dengan akira.
Akira coba untuk flirting si gadis, karena ia beranggapan bahwa di situasi sekarang ia bakal sangat susah untuk bertemu orang yang masih utuh (belum menjadi zombie), jadi apa salahnya untuk bersekutu. Namun, si gadis tidak menunjukkan niat untuk berkenalan atau bersekutu.
Setelahnya mereka berdua terjebak karena sepasukan zombie mulai berusaha mendobrak masuk ke toko, tak disangka ada truck yang hilang kendali menjebol toko, dan mereka berdua akhirnya bisa selamat karena kejadian tersebut.
Setelahnya si gadis pergi begitu saja dengan sepedanya dan beberapa persediaan yang ia kumpulkan dari toko. Sedangkan Akira yang menyadari sepedanya rusak akibat tabrakan truck itu terpaksa ia harus mencari cara untuk pulang, tapi tak lama ia menemukan sepeda motor dan menggunakannya untuk kembali ke rumahnya.
Sayangnya, saat Akira sampai di Gedung apartemennya, saat menaiki pipa, ia menemukan rumah pasangan tadi sudah berlumuran darah dan rusak parah, membuatnya sadar bahwa mereka sudah mati. Akhirnya dia kembali ke kamarnya dan merenungkan hidupnya, lalu mengeluarkan buku untuk mencatat daftar apa saja yang ingin ia lakukan sebelum mati atau menjadi zombie.
Kilas balik mempertontonkan gadis tersebut yang Akira temui di toko. Di rumahnya, gadi itu sedang berolahraga dan mendengarkan siaran darurat di radionya, ia juga terlihat mencoba untuk menghubungi stasiun lain di luar kota/negara, tetapi ia tidak menerima tanggapan satupun.
Gadis itu juga membuat catatan, namun sangat berbeda dengan apa yang ditulis oleh sang tokoh utama. Gadis itu mencatat tentang hal yang harus dilakukan untuk menghindari zombie, juga menganalisis jenis zombie yang ada di luar dengan teropongnya dan mencatat informasinya.
Dia meninggalkan rumahnya untuk mengumpulkan persediaan penting demi bertahan hidup, beda dengan Akira yang hanya peduli soal bir… ha ha.
Adegan berikutnya saat gadis itu di dalam toko, sama seperti adegan pertemuan dengan tokoh utama sebelumnya tapi adegan ini dilihat dari perspektif si gadis.
Ulasan Episode
Jika boleh jujur, episode kedua ini animasinya tidak sebagus episode perdananya. Akan tetapi cerita memang melangkah ke tahap baru dengan pengenalan karakter baru dengan kesadaran situasi yang dihadapi orang seisi kota sekarang. Episode ini cukup menarik, karena menyorot hari pertama dunia menghadapi bencana pandemi zombie.
Anehnya, disaat semua orang seisi kota digambarkan dengan kepanikan dan ketakutan karena terror zombie ada dimana-mana, namun Akira, si karakter utama di hari pertama pandemic zombie tersebut malah merayakan kebebasannya dari belenggu eksploitasi pekerjaan dengan minum bir.
Gak aneh juga sih sebenernya, memang begitulah Akira, dengan semangat YOLO! (You Only Live Once) yang artinya kamu hanya hidup sekali, ya maka nikmatilah sebelum jadi zombie.
Terlihat juga, list yang dibuat akira dengan apa yang ingin ia lakukan, beberapa telah tercoret, seperti pengakuan cinta kepada cewek yang ia sukai Saori Ohtori (wanita simpanan bosnya), termasuk membersihkan kamarnya dan bersantai minum bir di kamar.
Daftar lainnya sepertinya tentang petualangan, daftar yang ditulis tersebut sangat menggambarkan dan memperjelas bahwa betapa kosong hidupnya selama ini.
Karakter wanita yang baru muncul juga menarik, belum diketahui Namanya, ia sangat berbanding terbalik dengan tokoh utama. Tidak seperti Akira, karakter baru ini mati-matian melakukan segala daya upaya untuk bertahan hidup.