Sediksi.com – Kurang dari sepertiga negara yang ada di dunia memberlakukan Wajib Militer (Wamil) bagi negaranya. Sebagian di antaranya tidak hanya mewajibkan pria, tapi juga wanita dengan persyaratan yang tidak berbeda jauh.
Berikut ini daftar 12 negara yang memberlakukan wamil untuk pria maupun wanita.
Korea Utara
Korea Utara menetapkan wamil untuk warga negaranya, sama seperti negara rivalnya, Korea Selatan.
Bedanya, wamil yang harus dijalani warga Korea Utara masih jauh lebih lama daripada Korea Selatan. Meskipun tahun lalu mereka sudah mengurangi masa wamil dari 10 menjadi delapan tahun.
Sedangkan lama wamil di Korea Selatan berkisar antara 18–21 bulan saja.
Kemudian pria dan wanita Korea Utara harus memenuhi panggilan wamil di usia 17 tahun.
Berlainan dengan Korea Selatan dimana yang diwajibkan mengikuti wamil adalah pria dengan usia minimal 18 tahun.
Israel
Israel juga menjadi salah satu negara yang mewajibkan wamil, baik untuk pria maupun wanita yang disebut Pasukan Pertahanan Israel (IDF).
Sama seperti kebijakan yang berlaku untuk pria, wanita Israel yang berbadan sehat diharuskan mengikuti wamil.
Mereka akan dipanggil untuk melaksanakan wamil sejak usia 18 tahun selama 32 bulan atau kurang sedikit, khususnya bagi wanita.
Adapun kelompok yang diharuskan memenuhi kewajiban ini ada tiga. Mereka adalah Yahudi, Druze, dan Sirkasia.
Tapi karena jumlah populasi kelompok Druze dan Sirkasia tidak sebanyak Yahudi, mereka tidak diwajibkan. Namun tetap bisa mengajukan diri secara sukarela.
Mali
Mali mengharuskan warganya memenuhi panggilan wamil di usia 18–35 tahun, untuk pria dan perempuan.
Kebijakan ini ditetapkan pada tahun 2014 oleh pemerintah setelah terjadi bentrok antara kelompok separatis Tuareg utara dan tentara.
Per tahun 2023, lama wamil yang harus dijalani oleh orang Mali adalah 24 bulan.
Maroko
Pria dan wanita Maroko diwajibkan mengikuti wamil di usia 19–25 tahun selama 12 bulan.
Kebijakan ini sempat dihentikan pada 2006 dan kembali ditetapkan tahun 2019 karena dianggap bisa memanfaatkan angka pengangguran di negara tersebut, terutama pemuda yang sudah kehilangan haknya akibat konflik-konflik sebelumnya.
Selain itu, wamil juga dilakukan untuk meningkatkan kohesi sosial di negara yang keberagamannya berpotensi memunculkan konflik etnis dan kawasan.
Eritrea
Pria dan wanita berusia 18–40 tahun diwajibkan menjalani wamil. Khusus untuk wanita, mereka harus mengikuti wamil di usia 18–27 tahun.
Lama wamil Etria adalah 18 bulan dimana 4–6 bulan pertama, mereka mengikuti latihan militer. Kemudian selama 12 bulan selanjutnya, ditempatkan di dinas militer atau dinas nasional.
Berdasarkan kebijakan yang berlaku tahun 2023, warga berusia 55 tahun ke atas juga bisa saja diwajibkan mengikuti wamil apabila terjadi mobilisasi perang.
Tunisia
Di Tunisia, pria berusia 20–23 tahun wajib mengikuti wamil selama 12 bulan. Sedangkan pihak yang diberikan kebebasan untuk mengikuti wamil adalah pria dan wanita berusia 18–23 tahun.
Keharusan wanita mengikuti wamil dengan beban yang sama dengan pria sempat dibahas oleh pemerintah pada 2018.
Alasannya, pada tahun itu jumlah wanita yang bergabung dengan militer hanya 7%. Pemerintah ingin menaikkan persentase tersebut.
Sedangkan tahun 2021, jumlah tentara wamil yang aktif sudah mencapai 20.000–25.000 personel.
Tapi pemerintah tetap memberikan kelonggaran kepada setiap individu yang sedang menempuh pendidikan lebih lanjut dan program pelatihan di usia mereka seharusnya melaksanakan wamil.
Pemerintah memberi izin untuk menunda wamil sampai program yang dijalani individu tersebut selesai asalkan tidak melebihi usia 35 tahun.
Swedia
Di Swedia, pria dan wanita berusia 18–47 tahun diberikan kebebasan untuk memenuhi wamil selama 7,5 bulan untuk tentara, 7–15 bulan untuk Angkatan Laut (AL), dan 8–12 bulan untuk Angkatan Udara (AU).
Kebijakan ini sempat dihapuskan tahun 2010, dan kembali ditetapkan pada 2018 akibat ketegangan yang terjadi di Baltik. Karena Swedia khawatir dengan Rusia yang tiba-tiba melakukan latihan militer di Kawasan Baltik.
Pada tahun tersebut, 4.000 pria dan wanita dipanggil oleh negara untuk mengikuti wamil.
Norwegia
Setiap tahun, Norwegia mengambil 8.000 warganya untuk mengikuti wamil yang kebijakannya telah berlaku sejak 1907. Pria dan wanita berusia 19–35 tahun akan dipanggil oleh pemerintah untuk menjalani wamil, baik yang wajib maupun sukarela.
Menariknya, sejak 1996 Islandia bekerja sama dengan Norwegia dimana warga Islandia bisa secara sukarela berkontribusi untuk pasukan Norwegia untuk operasi luar negeri.
Benin
Pria dan wanita berusia 18–35 tahun bisa diwajibkan maupun secara sukarela mengikuti wamil selama 18 bulan.
Di sisi lain, ijazah pendidikan tinggi diperlukan untuk mengikuti wamil ini.
Cape Verde
Cape Verde memberlakukan wamil secara sukarela untuk usia minimal 18 tahun, baik pria maupun wanita selama dua tahun.
Mozambique
Pendaftaran wamil untuk pria dan wanita berlaku mulai usia 18 tahun. Kelompok usia yang wajib mengikuti wamil adalah 18–35 tahun.
Untuk wamil sukarela, baik pria maupun wanita minimal berusia 18 tahun.
Sedangkan lama wamil yang dijalani adalah 24 bulan.
Myanmar
Tahun 2010, pria dan wanita berusia 18–45 tahun dan 18–35 tahun diwajibkan mengikuti wamil selama tiga tahun.
Selain itu, pemerintah atau junta militer Myanmar juga menekankan bahwa jika ada yang menghindar atau menolak panggilan untuk mengikuti wamil ini, mereka akan dipenjarakan.