Sediksi.com – Pada 28 Juni 2023, warga Korea Selatan bangun tidur mendapati umur mereka menjadi satu hingga dua tahun lebih muda.
Pemerintah Korea Selatan menghapus sistem umur Korea sehingga seluruh warganya kini mengikuti sistem umur internasional, seperti negara-negara lainnya yang berlaku mulai Rabu, 28 Juni tahun ini.
Korea Selatan punya 3 sistem umur
Sistem umur Korea
Memang tidak seperti kebanyakan negara, Korea Selatan menggunakan 3 sistem umur.
Di bawah sistem umur Korea, bayi yang baru lahir terhitung berusia 1 tahun. Berbeda dengan sistem umur internasional dimana bayi yang baru lahir berusia 0 tahun. Sebab Korea Selatan juga menghitung umur janin dan mempertimbangkan kurang lebih waktu satu tahun di dalam rahim sebagai bagian dari sistem umur mereka.
Saat ini, hanya Korea yang memberlakukan sistem ini. Adapun negara yang pernah menggunakan sistem ini adalah kawasan Timur Asia seperti Tiongkok dan Jepang.
Setiap 1 Januari dan bersamaan dengan perayaan tahun baru Korea, umur orang Korea bertambah 1 tahun. Sebab umur orang Korea dihitung bertambah satu tahun pada saat tahun baru, bukan di tanggal lahir mereka.
Dengan ini, tanggal lahir orang Korea tidak punya pengaruh apa-apa terhadap sistem umur Korea.
Misalnya Son Heung-Min, bintang sepak bola dari Korea Selatan yang lahir pada 8 Juli 1992. Secara internasional, usia Son Heung-Min saat ini 30 tahun. Setelah 8 Juli nanti, usianya bertambah menjadi 31 tahun.
Sedangkan jika mengikuti sistem umur Korea, saat ini Son Heung-min sudah berusia 32 tahun dan terhitung sejak 1 Januari 2023.
Sistem umur Korea juga membuat setiap bayi yang lahir pada 31 Desember atau malam tahun baru, langsung berumur 2 tahun pada keesokan harinya.
Seperti yang dialami aktor drakor populer Our Beloved Summer, Kim Sung-cheol yang lahir pada 31 Desember 1991. Dengan sistem umur Korea, ia adalah salah satu orang Korea yang langsung berusia 2 tahun, di hari kedua sejak ia dilahirkan.
Penghapusan sistem umur Korea ini membuat Kim Sung-cheol otomatis menjadi salah satu orang Korea yang umurnya menjadi 2 tahun lebih muda. Sehingga ia kini berusia 32 tahun, bukan 34 tahun.
Baca Juga: 5 Perbedaan Korea Utara dan Korea Selatan
Sistem campur
Sistem campur atau sistem kalender yang digunakan Korea Selatan adalah mencampur sistem umur internasional dan Korea.
Setiap bayi yang baru lahir terhitung berusia 0 dan umurnya bertambah satu setiap 1 Januari. Sehingga, tanggal lahir orang Korea lagi-lagi tidak berpengaruh pada penambahan usianya.
Sistem ini umumnya digunakan untuk penentuan eligibilitas tahun masuk sekolah, wajib militer, usia legal mengonsumsi alkohol dan rokok.
Sistem internasional
Sistem internasional atau yang dulunya disebut sistem Barat dimulai sejak awal 1960-an atas pengaruh kalender Barat.
Sistem ini digunakan untuk paspor, kategori umur remaja yang sudah bisa dituntut atas tindakan kriminal, dan layanan kesehatan.
Dengan sistem internasional ini, umur orang Korea didasarkan pada tanggal lahirnya, sistem yang sama digunakan oleh semua negara.
Perubahan yang terjadi setelah penghapusan sistem umur Korea
Penghapusan sistem umur Korea tidak memberikan dampak perubahan signifikan dalam waktu dekat.
Sebab penggunaan sistem umur internasional sudah diimplementasikan untuk urusan dokumen resmi sejak awal 1960-an. Sehingga adaptasi yang diperlukan untuk urusan ini tidak terlalu banyak.
Namun dengan penghapusan sistem umur Korea yang disahkan pada 8 Desember 2022 ini, artinya Korea Selatan ke depannya mengadopsi standar internasional seutuhnya, termasuk untuk semua urusan administrasi dan legalitas.
Bagaimanapun Korea Selatan juga masih menggunakan sistem campur yang berarti beberapa urusan seperti usia eligibilitas masuk sekolah, wajib militer, membeli alkohol dan rokok didasarkan pada tahun kelahiran, lag-lagi bukan tanggal lahir.
Kebijakan penggunaan tahun kelahiran ini masih mungkin direvisi untuk urusan-urusan tersebut dan bergantung pada seperti apa nantinya hasil implementasinya.
Penghapusan sistem umur Korea dilakukan untuk mengurangi kebingungan
“Kami berharap perselisihan hukum, komplain, dan kebingungan sosial yang disebabkan cara menghitung umur akan sangat berkurang,” kata Lee Wan-Kyu, Menteri Legislasi Pemerintah Korea Selatan dalam pengarahan yang disampaikan hari Senin (26/6).
Sebab kultur hirarki sosial berdasarkan usia di Korea sangatlah kuat dan tidak jarang menyebabkan konflik.
“Di Korea Selatan, sangat umum bagi seseorang menunjukkan superioritasnya dalam hirarki sosial berdasarkan umur. Semakin tua seseorang, semakin ia dihormati,” kata Koo Se-Woong, jurnalis dari Korea Selatan.