Sediksi.com – Manchester City baru saja meresmikan kedatangan bek tengah timnas Kroasia, Josko Gvardiol, dari Red Bull Leipzig.
Pernyataan resmi dari The Citizens menyebutkan bahwa Manchester City dengan senang hati mengkonfirmasi kedatangan Gvardiol dari RB Leipzig yang akan dikontrak selama 5 tahun ke depan.
Terkait harga transfer pemain berusia 21 tahun ini, The Athletic mengabarkan bahwa angka yang disepakati kedua klub mencapai 90 juta Euro. Menurut laman Transfermarkt, jumlah tersebut menjadikan Gvardiol sebagai bek termahal di dunia, melampaui biaya transfer Harry Maguire dari Leicester City ke Manchester United pada 2019 dengan harga 87 juta Euro.
Menanggapi kepindahannya ke klub Manchester biru, Josko Gvardiol mengatakan, “Saya selalu bermimpi untuk bermain di Inggris suatu hari nanti. Dan mewujudkan mimpi ini bersama Manchester City—setelah apa yang mereka tampilkan musim lalu—merupakan suatu kehormatan bagi saya.
“Siapapun yang melihat Manchester City bermain musim lalu tahu bahwa mereka adalah klub terbaik di dunia. Treble winners menjadi bukti kualitas skuad ini.”
Selain itu, pemain kelahiran Zagreb ini juga menunjukkan kegembiraannya karena dapat bermain di bawah asuhan Pep Guardiola serta dapat bermain di klub yang sama dengan rekan setimnya di timnas Kroasia, Mateo Kovacic.
“Berkesempatan untuk bekerja bersama Pep Guardiola akan menjadi pengalaman luar biasa. Saya tahu bahwa saya bukan pemain yang sudah jadi dan saya yakin permainan saya akan berkembang di bawah arahan pelatih terbaik di dunia sepak bola.
“Bermain bersama Mateo Kovacic juga akan menjadi pengalaman spesial. Ia adalah pemain top dan semoga kami berdua dapat membantu City kembali mencapai kesuksesan di musim 2023/24 dan seterusnya,” ucap Gvardiol.
Terkait keputusan Manchester City untuk membawa Josko Gvardiol ke Etihad, direktur sepak bola mereka, Txiki Begiristain, mengatakan, “Gvardiol merupakan pemain yang telah kami pantau, dan kami merasa ia memiliki serangkaian atribut yang luar biasa.”
Mengapa City Mengeluarkan 90 Juta Euros untuk Josko Gvardiol?
Posisi Bermain yang Fleksibel
Keputusan Manchester City mengeluarkan uang dalam jumlah fantastis untuk seorang pemain bertahan musim ini agaknya membuat banyak pihak bertanya-tanya, mengingat tim ini masih memiliki banyak nama berkualitas di posisi tersebut yang tampil apik musim lalu.
Lini bertahan The Citizens masih diisi nama-nama seperti Ruben Dias, John Stones, Nathan Ake, Manuel Akanji, Aymeric Laporte, Kyle Walker, dan Joao Cancelo. Akan tetapi, dua nama terakhir, khususnya Cancelo, santer dikabarkan akan meninggalkan klub musim ini.
Selain itu, sudah bukan rahasia umum lagi bahwa Guardiola cukup gemar memainkan bek tengah sebagai bek sayap. Ini dapat dilihat pada Ake dan Akanji yang tidak jarang bermain lebih melebar musim lalu.
Sehingga, jangan kaget jika nantinya Gvardiol akan beberapa kali tampil sebagai bek kiri, sebab ia memiliki cukup atribut untuk menempati posisi tersebut.
Pemain Bertahan Modern yang Komplit
Selain cukup fleksibel, Josko Gvardiol memang merupakan seorang pemain bertahan modern yang komplit. Hal ini diutarakan langsung Begiristain.
“Josko memiliki kualitas berlimpah—segalanya yang anda inginkan dari seorang bek tengah. Ia cepat, kompetitif, agresif, kuat di udara, impresif saat memegang bola, dengan tingkat kepercayaan diri tinggi, serta karakter yang baik. Ia juga merupakan pemain kaki kiri, yang mana dapat menghadirkan banyak pilihan di belakang.
“Ia masih muda, namun ia menunjukkan perkembangan yang sangat cepat. Kami merasa yakin trajektori perkembangannya akan berlanjut di City, dibantu oleh Pep dan para stafnya,” ujar mantan direktur sepak bola Barcelona ini
Kemampuan umpan kelas wahid
Beberapa aspek yang paling menonjol dari Gvardiol ialah kemampuan passing yang ia miliki. Dikutip dari The Athletic, pemain satu ini memiliki kemampuan passing tajam, baik jauh ataupun dekat. Hal ini dapat menguntungkan City yang memiliki penyerang sekelas Erling Haaland.
Dilihat dari penampilan Gvardiol bersama Leipzig musim lalu, ia cukup dapat diandalkan untuk mengirim umpan-umpan terobosan kepada Haaland yang juga terkenal akan kecepatannya. Sehingga, City tidak harus selalu mengandalkan Kevin De Bruyne sebagai ‘pelayan utama’ penyerang asal Norwegia tersebut.
Lebih lanjut, analisis dari The Athletic menunjukkan bahwa Gvardiol merupakan salah satu bek tengah dengan catatan progressive pass tertinggi di 5 liga top Eropa musim lalu. Tidak hanya umpan, progressive carry (membawa bola ke depan) bek satu ini juga termasuk yang tertinggi.
Selanjutnya ialah terkait aspek bertahan yang Gvardiol miliki. Ia merupakan pemain bertubuh besar dengan tinggi yang cukup ideal untuk seorang bek tengah (185 cm).
Kokoh dalam bertahan
Meskipun mungkin masih bukan yang terbaik dalam hal ini jika dibandingkan dengan bek-bek City lainnya, tapi kemampuan bertahannya termasuk cukup mumpuni untuk membuatnya dapat menjadi bek tengah utama di City dalam tahun-tahun ke depan.
Dikutip dari The Athletic, Gvardiol mampu mengantisipasi bahaya yang datang ke area pertahanannya dengan cukup baik. Pengambilan keputusan yang baik serta kecepatan yang dimilikinya menjadi faktor penting saat ia mengantisipasi serangan musuh.
Akan tetapi, pemain satu ini tetap masih memiliki PR dalam soal bertahan, salah satunya terkait dengan tingkat keberhasilan tackling terhadap pemain yang mendribble bola.
The Athletic memperlihatkan tingkat keberhasilan tackling Gvardiol pada musim lalu sebesar 40,6 %. Angka ini menempatkannya pada urutan terbawah jika dibandingkan dengan tingkat keberhasilan bek-bek City seperti, Dias, Ake, Stones, dan Akanji.
Para fans City tidak perlu khawatir. Pemain ini masih berusia 21 tahun. Dengan berada di lingkungan berkembang seperti City, Gvardiol hampir pasti akan mampu memperbaiki kelemahan-kelemahan dalam permainannya.