Negara-Negara Skandinavia dan Nordik, Apa Bedanya?

Negara-Negara Skandinavia dan Nordik, Apa Bedanya?

SKANDINAVIA DAN NORDIK

DAFTAR ISI

Istilah Skandinavia dan Nordik kadang-kadang membuat orang-orang dari belahan dunia lain kebingungan. Misalnya, kita menyebut Swedia merupakan Skandinavia, dan di lain kesempatan disebut Nordik. Jadi, mari kita bahas perbedaan Skandinavia dan Nordik.

Menurut ensiklopedi Britannica, Skandinavia umumnya digunakan utamanya untuk merujuk Norwegia, Swedia dan Denmark. Skandinavia merupakan wilayah semenanjung di Eropa Utara yang menjadi inti dari wilayah Nordik.

Skandinavia

  • Norwegia
  • Swedia
  • Denmark

Sementara yang disebut Nordik merujuk pada wilayah Utara dari Eropa. Anggotanya adalah 3 negara Skandinavia ditambah Islandia, Finlandia. Wilayah otonom seperti Greenland dan Kepulauan Faroe milik Denmark, dan Pulau Aland milik Finlandia juga menjadi bagian dari Nordik.

Nordik

  • Norwegia
  • Swedia
  • Denmark (ditambah Greenland dan Kep. Faroe)
  • Islandia
  • Finlandia (ditambah wilayah otonom Pulau Aland)

Nordik secara harfiah berarti ‘the North’ atau “yang Utara”. Asal kata Nordik atau Norden dalam bahasa Norwegia, Swedia dan Denmark. Mirip dengan ‘Northern’ ya?

Kendati kadang dibedakan berdasarkan istilah, negara-negara Nordik sesungguhnya punya lebih banyak persamaan. Beberapa persamaan justru mengikat mereka lebih kuat ketimbang perbedaan yang mereka miliki.

Bahasa

Secara umum banyak penduduk di wilayah Nordik berbicara dalam bahasa Jermanik Utara (kadang-kadang disebut bahasa Skandinavia atau Nordik). Mengapa Jermanik Utara? Sebab penduduk wilayah Nordik mayoritas merupakan keturunan pendatang Jerman yang bermigrasi ke sana.

Penutur bahasa Norwegia, Swedia, dan Denmark barangkali yang punya hubungan paling erat. Setidaknya dalam bentuk tertulis, dapat dipahami satu sama lain.

Bahasa-bahasa lain, seperti bahasa Islandia dan Faore, pun juga ada tetapi penggunaannya terbatas di wilayahnya sendiri. Pun demikian dengan bahasa Finlandia dan Sami di Finlandia.

Awal Mula

Dalam kebudayaan, negara-negara Nordik punya akar sejarah yang terikat sejak zaman Viking. Selama era Viking, penduduk Skandinavia memiliki jejaring perdagangan yang membentang amat luas. Di Timur, mereka mencapai Turki, sementara di Barat mereka mencapai Amerika Utara.

Kapal Viking yang tangguh membuat mereka sanggup mengarungi samudera. Tujuannya terutama untuk berdagang, dan kadang-kadang melakukan peperangan.

Periode Viking yang gemar menjelajah juga menyebarkan beberapa bentuk dan hasil kebudayaan. Mulai dari literatur dan kisah-kisah yang dituturkan secara turun-temurun. Yang paling terkenal barangkali ialah mitologi Nordik yang mencakup dewa-dewa yang mereka percayai.

Sekiranya kamu tahu mengenai Thor dan palu saktinya, kini filmnya diproduksi Marvel itu, berasal dari mitologi Nordik.

Bangsa Viking mulai membentuk kerajaan sekira abad ke-9 dan ke-10. Selama periode Kristenisasi di wilayah itu sepanjang abad 10 hingga 13, tiga kerajaan besar terbentuk, yakni: Norwegia, Swedia, dan Denmark.

Pada akhir abad 14, keluarga kerajaan dari tiga kerajaan tersebut bersepakat membentuk Uni Kalmar. Pembentukan Uni Kalmar tercipta melalui pernikahan Margaret I dan Haakon VI. Margaret I merupakan putri Raja Denmark, sementara Haakon VI adalah raja Norwegia dan putra dari raja Swedia.

Saat Haakon VI meninggal, Margaret I menduduki tampuk kepemimpinan Uni Kalmar. Norwegia, Swedia, dan Denmark memang tetap ada, tetapi menginduk pada kebijakan Uni Kalmar. Saat itu, wilayah Uni Kalmar bahkan sempat mencapai wilayah Baltik.

Berselang 2 abad kemudian, Uni Kalmar dibubarkan. Kerajaan-kerajaan tersebut kemudian kembali berdiri secara berdaulat. Situasi politik berpengaruh besar dalam perkembangan wilayah Nordik menuju era Modern. Negara besar terpecah dan beberapa negara baru terbentuk.

Norwegia yang sebelumnya menjadi bagian dari Denmark, berdiri sebagai negara berdaulat pada 1905. Finlandia terbentuk setelah memisahkan diri dari Kerajaan Swedia. Begitupula dengan Islandia, yang memisahkan diri dari Denmark.

Sementara Estonia, Latvia, dan Lithuania yang juga memisahkan diri dari Denmark lebih memilih mengidentifikasi sebagai Baltik.

Negara Bahagia

Dengan ikatan sejarah dan kebudayaan yang terjalin kuat, negara-negara Skandinavia dan Nordik memiliki banyak kesamaan. Di era modern, mereka menjelma negara yang mapan secara ekonomi dan sejahtera.

Baru-baru ini, menurut laporan PBB, 5 negara Nordik masuk 10 besar sebagai negara paling bahagia di dunia. 3 di antaranya merupakan anggota Skandinavia.

Finlandia 5 kali berturut-turut menduduki peringkat pertama negara paling bahagia di dunia. So, Finlandia termasuk negara Skandinavia atau Nordik?

Baca Juga
Topik

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel