Arti Kata Kemlinthi, Disebut Prabowo saat Deklarasi di PSI

Arti Kata Kemlinthi, Disebut Prabowo saat Deklarasi di PSI

arti kata kemlinthi

DAFTAR ISI

Sediksi – Bakal calon presiden (capres) Koalisi Indonesia Maju Prabowo Subianto menerima dukungan dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) pada Selasa, 24 Oktober 2023.

Saat berpidato menerima dukungan PSI, Prabowo bercerita tentang pengalamannya dua kali maju sebagai capres namun gagal menjadi presiden.

“Jadi saudara-saudara, ada yang bilang saya berubah. Karena apa? Karena begini, ini pelajaran ya. Jadi memang kadang-kadang kita harus mengalami cobaan. Kadang-kadang kekalahan adalah pelajaran yang bagus,” ujar Prabowo yang diikuti tepuk tangan kader PSI dan perwakilan partai Koalisi Indonesia Maju.

Prabowo pun bercerita bahwa ia mengambil hikmah dari kekalahan yang dialaminya sebagai pelajaran dari Tuhan agar ia tidak terus merasa hebat.

Ia pun mengatakan, “Kadang-kadang terlalu banyak keberhasilan juga kurang begitu baik. Membuat, istilah Bahasa Jawanya ya, bukan berarti saya bisa Bahasa Jawa. Istilahnya kemlinthi.”

Lantas, sebenarnya apa arti kemlinthi yang diungkit Prabowo pada pidatonya saat deklarasi dukungan dari PSI?

Supaya lebih jelas yuk simak artikel berikut ini.

Baca Juga: Asal Kata Utopia: Arti dan Sebuah Konsep Dunia yang Sempurna

Arti kata kemlinthi

Kemlinthi merupakan istilah dalam Bahasa Jawa yang jika diartikan ke dalam Bahasa Indonesia berarti terlalu banyak tingkah atau banyak gaya.

Kalau bahasa gaulnya, kemlinthi mirip dengan kata sok atau belagu.

Ada juga yang mengartikan kemlinthi sebagai sikap seseorang yang dianggap sombong dan angkuh.

Dalam percakapan Bahasa Jawa, kata kemlinthi biasanya digunakan untuk menjuluki seseorang yang dianggap telah berlaku berlebihan dan sikapnya dinilai menyebalkan.

Dalam Bahasa Jawa khas Surabaya, kurang lebih artinya sama dengan kata kemenyek.

Kata kemlinthi dalam Bahasa Jawa termasuk dalam kata sifat atau tembung kaanan.

Makna dari kata kemlinthi sendiri cenderung bersifat negatif.

Biasanya kata tersebut digunakan sebagai ejekan maupun sindiran untuk seorang anak laki-laki di Jawa karena sikap atau cara bicaranya yang dianggap sok.

Contoh penggunaan kata kemlinthi dalam kalimat Bahasa Jawa misalnya, dadi bocah kok kemlinthi mulane ora duwe kanca.

Kalimat tersebut artinya dalam Bahasa Indonesia adalah jadi anak kok belagu pantas nggak punya teman.

Sempat viral digunakan politikus PDIP pada tahun 2022

Kata kemlinthi bukan baru pertama kalinya muncul mewarnai dinamika politik Indonesia.

Pada tahun 2022 lalu, politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Trimedya Panjaitan sempat menggunakan istilah Jawa tersebut untuk mengomentari Ganjar Pranowo.

Trimedya Panjaitan yang merupakan orang Batak sempat menggunakan kata kemlinthi untuk mengkritik Ganjar karena dianggap telah bersikap berlebihan.

“Kalau kata orang Jawa kemlinthi ya, sudah kemlinthi dia. Harusnya sabar dulu dia jalankan tugasnya sebagai gubernur Jawa Tengah. Dia berinteraksi dengan kawan-kawan struktur di sana,” ucap Trimedya pada bulan Juni 2022, mengutip dari Media Indonesia.

Ketika itu, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri masih belum menentukan siapa kandidat bakal capres yang akan diajukan untuk Pemilu Presiden (Pilpres) 2024.

Walaupun akhirnya Megawati memang menunjuk Ganjar sebagai bakal capres yang diusung PDIP lewat deklarasi pada bulan April 2023.

Digunakan lagi oleh Prabowo pada konteks yang berbeda

Kali ini menjelang Pilpres 2024, giliran Prabowo yang menggunakan kata kemlinthi saat menceritakan kisahnya mencalonkan diri sebagai bakal capres.

Entah dari mana Prabowo mendengar istilah kemlinthi yang kemudian digunakannya saat berpidato di acara deklarasi dukungan dari PSI.

Meskipun pada pidatonya malam itu Prabowo mengaku bukan orang Jawa, laki-laki yang lahir di Jakarta ini sebenarnya mempunyai seorang ayah berdarah Jawa.

Diketahui jika ayah Prabowo yaitu Soemitro Djojohadikoesoemo lahir di Kebumen, Jawa Tengah.

Terlepas dari hal itu, pidato Prabowo di acara PSI menceritakan pengalamannya dua kali gagal menjadi capres yaitu pada Pilpres 2014 dan 2019, tetapi kemudian ia memuji kepemimpinan Jokowi sebagai presiden.

Diketahui jika pada Pilpres 2014 dan 2019, Prabowo kalah setelah berkontes melawan Jokowi, ayah dari Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep.

Tidak hanya itu, pada Rabu, 25 Oktober 2023 di Gelora Bung Karno Senayan, Prabowo dan Koalisi Indonesia Maju secara resmi mendeklarasikan bakal calon wakil presiden (cawapres) untuk Pilpres 2024 yaitu Gibran Rakabuming Raka yang juga merupakan putra sulung Jokowi.

Meskipun penunjukan Wali Kota Surakarta Gibran sebagai cawapres Prabowo menimbulkan pro-kontra, terutama pasca keputusan Mahkamah Konstitusi tentang batas usia bakal capres-cawapres, keduanya secara resmi telah mendaftar ke KPU pukul 11.19 WIB, hari ini.

Ketua KPU Hasyim Asy’ari pun menyampaikan jika persyaratan berkas dari pasangan Prabowo-Gibran telah diterima panitia serta dinyatakan lengkap dan akan dilanjutkan ke tahapan verifikasi dokumen.  

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel