Sediksi.com – Mantan pelatih Queens Park Rangers, Tottenham Hotspur, Barcelona, dan timnas Inggris, Terry Venables, wafat di usia 80 tahun.
Sosok yang juga menghabiskan 16 tahun karirnya sebagai pemain ini mungkin paling diingat dari pencapaiannya saat menukangi The Three Lions di EURO 1996.
Kabar berpulangnya Venables disampaikan oleh pihak keluarganya melalui Asosiasi Manajer Liga (LMA).
“Kami benar-benar terpukul atas kepergian suami dan ayah yang luar biasa yang telah berpulang dengan damai kemarin setelah lama sakit.
“Kami meminta privasi pada momen yang sangat menyedihkan ini agar agar kami bisa berduka atas kehilangan pria baik yang sangat beruntung kami miliki dalam hidup kami.”
Selain itu, klub yang pernah diperkuat dan dilatih oleh Venables, yaitu Tottenham, juga mengeluarkan pernyataan terkait kabar ini.
“Klub sangat berduka mendengar kabar meninggalnya mantan pemain dan pelatih kami, Terry Venables. Belasungkawa paling dalam kami sampaikan kepada teman dan keluarga Terry di momen yang sulit ini.
“Sebagai bentuk penghormatan, kami akan memberikan tepuk tangan selama 1 menit sebelum kick-off melawan Aston Villa dan para pemain kami akan mengenakan ban lengan berwarna hitam. Beristirahatlah dengan tenang, Terry.”
Tidak hanya Spurs. Beberapa klub yang punya sejarah bersama Venables, seperti Chelsea dan Barcelona, juga menyampaikan ucapan belasungkawanya.
Beberapa pemain yang pernah merasakan arahan langsung Venables juga ikut mengenang sang pelatih. Penyerang ikonik Inggris, Gary Lineker, menyebut Terry Venables sebagai pelatih paling inovatif di sepanjang karirnya.
Sementara Gareth Southgate mengatakan bahwa Venables adalah pelatih yang mampu menangani semua jenis pemain dengan baik, entah itu pemain muda ataupun bintang besar.
Garry Neville, yang melakoni debut internasionalnya di bawah Venables, menyebut sang pelatih sebagai yang paling berbakat secara teknis yang pernah dihasilkan Inggris.
Perjalanan Karir Terry Venables
Sebagai Pemain
Terence Frederick Venables lahir di Dagenham, Essex, Inggris, pada 6 Januari 1943. Ia memulai karirnya sebagai pemain di akademi sepak bola Chelsea. Pada 1960, pemain yang digadang-gadang sebagai “Duncan Edwards baru” ini melakoni debut profesionalnya bersama The Blues.
Selama 6 musim berseragam Chelsea, Venables menorehkan total 204 penampilan dan 30 gol. Ia juga sempat membawa klub menjuarai Piala Liga pada 1965.
Pemain yang berposisi sebagai gelandang tengah ini selanjutnya hijrah ke Spurs dengan mahar 80 ribu Pounds. Tiga musim bersama The Lillywhites, Venables berhasil mempersembahkan 1 trofi FA Cup pada 1967.
Pada musim panas 1969, ia pindah ke klub London ketiga dalam karirnya, yaitu Queens Park Rangers, dengan harga 70 ribu Pounds. Meskipun QPR saat itu bermain di divisi 2, Venables mengaku merasa senang dengan kepindahannya ini.
Tiga musim berselang, QPR akhirnya meraih promosi ke divisi utama. Setahun kemudian, Venables menuju London Selatan untuk memperkuat Crystal Palace.
Setelah musim 1974/75 berakhir, Terry Venables memutuskan pensiun sebagai pemain akibat arthritis yang dideritanya. Ia mencatatkan total 500 penampilan lebih selama kurang lebih 15 tahun berkarir.
Di level internasional, Venables pernah memperkuat berbagai tim kelompok usia The Three Lions dan sempat mencatatkan 2 caps senior. Ia disebut-sebut menjadi satu-satunya pemain yang pernah membela timnas Inggris di level sekolah (schoolboy), junior, amatir, U-23, dan senior.
Baca Juga: Profil Sir Alex Ferguson, Pelatih Legendaris MU dan Salah Satu Pelatih Sepak Bola Tersukses
Sebagai Pelatih
Setelah menghabiskan satu musim sebagai asisten Malcolm Allison di Crystal Palace, Terry Venables memulai karirnya sebagai pelatih kepala pada 1976 menggantikan Allison.
Bermodalkan skuad muda tempaan akademi, ia berhasil membawa Palace dari divisi 3 menuju kasta teratas dalam tempo 3 tahun saja.
Pada 1980, Venables meninggalkan Palace di divisi utama dan menuju divisi 2 untuk menukangi QPR. Ia sukses membawa The Rangers mencapai final FA Cup 1982, dan meraih promosi ke divisi utama semusim berselang.
Pada musim 1983/84, QPR berhasil finis di peringkat 5 dan meraih jatah kompetisi UEFA Cup. Kesuksesan Venables di 2 klub sebelumnya membuat raksasa Catalan, Barcelona, merekrut sang pelatih pada 1984.
Venables selanjutnya menghabiskan 3 musim bersama Blaugrana, di mana ia sukses mempersembahkan 1 La Liga, 1 Copa de la Liga, dan berhasil membawa tim mencapai final European Cup pada 1986.
Pada 1987, pelatih yang dijuluki “El Tel” di Barcelona ini kembali ke Inggris untuk menangani Tottenham. Di bawah asuhan Venables, Spurs lebih banyak finis di papan tengah liga. Namun, mereka sempat meraih FA Cup pada 1991.
Pada awal tahun 1994, Terry Venables ditunjuk untuk menangani timnas Inggris. The Three Lions sendiri gagal lolos ke Piala Dunia 1994 setelah finis di bawah Norwegia dan Belanda pada kualifikasi grup.
Ia selanjutnya mempersiapkan skuad yang akan mengikuti EURO 1996 yang digelar di rumah mereka sendiri. Pada turnamen antar negara Eropa ini, Venables berhasil mengembalikan wajah The Three Lions di kancah sepak bola internasional setelah tahun-tahun yang lebih banyak diisi capaian buruk.
Tony Adams dan kawan-kawan berhasil melaju hingga babak semifinal, di mana mereka takluk dari Jerman di babak adu penalti setelah Gareth Southgate gagal menuntaskan tugasnya.
Setelah EURO 1996, Venables meninggalkan posnya dan menerima tawaran melatih timnas Australia. Setelah 2 tahun melatih Socceroos, ia menghabiskan karirnya di Inggris bersama Crystal Palace, Middlesbrough, Leeds United, dan sempat menjadi asisten Steve McClaren di skuad The Three Lions selama 1 tahun.