Kapan Harus Ganti Sarung Bantal? Ini 5 Bahaya Jika Jarang Diganti

Kapan Harus Ganti Sarung Bantal? Ini 5 Bahaya Jika Jarang Diganti

Kapan Harus Ganti Sarung Bantal

DAFTAR ISI

Sediksi.com – Suatu penelitian mengatakan bahwa rata-rata manusia bisa menghabiskan waktu 40 – 60 jam per minggu untuk berada di dekat sarung bantal mereka. Pada saat itu, kamu secara tidak sadar sudah memindahkan banyak hal, termasuk keringat, minyak kulit, hingga sel kulit mati. Pertanyaannya, kapan harus ganti sarung bantal?

Nah, jawaban dari pertanyaan ini menjadi hal penting yang harus dipahami oleh banyak orang terlebih tidak sedikit yang meremehkan aktivitas ganti sarung bantal. Padahal ketika tidur atau sekadar rebahan, kita tidak tahu apa saja yang akan menempel pada wajah. Hal ini bisa menjadi salah satu penyebab dari beberapa penyakit, mulai dari masalah kulit hingga pernapasan.

Jika kamu tidak mau momen istirahat malah menjadi sarang penyakit, salah satu caranya adalah rutin ganti sarung bantal. Frekuensinya bisa berbeda setiap orang tergantung pada kondisi masing-masing.

Kapan, berapa kali, hingga bahaya apa saja yang akan mengintai jika tidak sering ganti saring bantal? Cari tahu jawaban selengkapnya di artikel Sediksi berikut ini!

Kapan Harus Ganti Sarung Bantal?

kapan harus ganti sarung bantal
Pexels / Shvets Production

Menurut American Academy of Dermatology (AAD), manusia meninggalkan sekitar 30.000 hingga 40.000 sel kulit mati setiap hari. Ini juga bekerja ketika kamu sedang tidur dan menempelkan kepala di sarung bantal. Tidak hanya kulit mati, tetapi juga air liur, keringat, minyak kulit, hingga make up jika kamu malas cuci muka sebelum tidur.

Nah, semua kotoran ini bisa menyebabkan tumbuhnya mikroorganisme, seperti bakteri dan jamur. Memang tidak berdampak besar dan secepat itu bagi kesehatan kamu, tetapi iritasi hingga infeksi rasanya pasti tidak akan nyaman.

Jadi, cara terbaik untuk mencegah potensi masalah kulit dan gangguan kesehatan lainnya adalah cuci atau ganti sarung bantal kamu secara teratur. Kapan harus ganti sarung bantal? Beberapa ahli menyarankan untuk mengganti sarung bantal setidaknya seminggu sekali dan ketika mencuci, gunakan suhu panas untuk membunuh mikroba dan alergen.

Namun, jika kamu sering ngiler, mudah berkeringat, atau terbiasa tidur dengan make up dan segala kotoran lainnya, sebaiknya ganti sarung bantal lebih sering, misal 2-3 kali dalam seminggu. Maka dari itu agar sarung bantal tidak terlalu kotor dan bisa lebih tahan lama, sebaiknya cuci muka atau mandi sebelum tidur terlebih jika kamu sangat berkeringat.

5 Bahaya Jarang Ganti Sarung Bantal

Setelah tahu kapan harus ganti sarung bantal, rasanya kamu juga perlu paham apa saja bahaya yang akan mengintai jika jarang melakukannya. Ini mulai dari masalah kulit karena wajah menempel langsung pada sarung bantal hingga bisa menurunkan sistem kekebalan tubuh. Adapun berikut adalah pembahasannya secara lengkap, antara lain:

Bisa Menimbulkan Jerawat

Masalah kulit ini paling dibenci oleh banyak orang karena menyakitkan dan bisa merusak penampilan. Nah, jerawat bisa saja menghampirimu karena jarang mengganti sarung bantal. Ini disebabkan ada banyak kotoran, entah itu debu, keringat, minyak, hingga sel kulit mati menumpuk pada serat-serat kain.

Kotoran itu akan dengan mudah menempel pada wajah sehingga mengakibatkan pori-pori tersumbat dan memicu munculnya jerawat. Masalah ini akan lebih parah jika kamu tidak rajin membersihkan wajah sebelum tidur.

Menjadi Sarang Tungau dan Memicu Alergi

kapan harus ganti sarung bantal
Pexels / Cottonbro Studio

Tungau debu adalah makhluk yang sangat kecil dan terlalu kecil untuk dilihat tanpa mikroskop. Mereka biasa hidup di antara debu dan bertugas untuk memakan sel kulit mati manusia. Makhluk ini tumbuh subur di lingkungan yang hangat dan lembab, serta senang tinggal di tempat tidur yang menjadi tempat mereka menikmati persediaan sel-sel kulit yang terkelupas tanpa henti.

Sarung bantal yang jarang dicuci menjadi salah satu tempat terbaik untuk mereka bisa hidup. Masalahnya, keberadaan tungau bisa menyebabkan beberapa masalah kesehatan, termasuk iritasi kulit, gatal-gatal, bersin, pilek, hingga gangguan pernapasan. Maka dari itu, kamu wajib tahu dan mengikuti anjuran kapan harus ganti sarung bantal.

Menurunkan Sistem Kekebalan Tubuh

Sarung bantal yang digunakan dalam kondisi kotor dan jarang dicuci, ternyata bisa berdampak pada sistem kekebalan tubuh. Seperti yang sudah disinggung sebelumnya bahwa sarung bantal yang kotor bisa menjadi tempat ideal bagi pertumbuhan bakteri yang bisa mengganggu sistem kekebalan tubuh.

Infeksi bakteri tertentu bisa merusak keseimbangan alami tubuh hingga memicu respons imun yang berlebih. Hal ini bisa meningkatkan risiko terkena gangguan kesehatan termasuk pernapasan, seperti asma, bronkitis, atau infeksi pernapasan lainnya.

Tidur Menjadi Kurang Nyaman

kapan harus ganti sarung bantal
Pexels / Ketut Subiyanto

Tidur kamu bisa saja menjadi kurang nyaman karena sering terbangun akibat rasa gatal yang menggigiti kulit. Ini bisa menjadi dampak langsung dari kebersihan yang buruk pada sarung bantal.

Sudah dijelaskan sebelumnya bahwa sarung bantal yang jarang diganti bisa menjadi tempat berkumpulnya debu, tungau, kotoran, dan bakteri. Hal itulah yang menyebabkan iritasi pada kulit serta alergi. Tungau debu dan bakteri nantinya bisa mengiritasi kulit kepala dan wajah sehingga menyebabkan gatal-gatal yang mengganggu saat tidur.

Merusak Rambut

Ketika tidur, rambut kamu pasti saling bergesekan dengan sarung bantal. Jika sarung bantal sering digunakan tetapi jarang dicuci, itu berarti mengandung banyak kotoran yang bisa menyebabkan kulit kepala kamu berketombe hingga rontok. Maka dari itu, kebersihannya wajib diperhatikan agar kesehatan rambut kamu selalu terjaga.

Setelah tahu kapan harus ganti sarung bantal, kira-kira kapan nih kamu terakhir menggantinya?

Cari Opini

Opini Terbaru
Artikel Pilihan

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel