2 Negara Ini Punya Kebiasaan Tidur Siang, Apa Manfaatnya?

2 Negara Ini Punya Kebiasaan Tidur Siang, Apa Manfaatnya?

manfaat tidur siang

DAFTAR ISI

Sediksi – Tidur siang sering kali dianggap sebagai cara untuk memulihkan energi setelah setengah hari bekerja.

Menurut penelitian ilmiah, tidur siang dalam waktu singkat sekitar 10-30 menit bisa meningkatkan produktivitas selama sisa hari menjelang waktu istirahat malam.

Saat siang hari biasanya tubuh mengalami kondisi seperti mengantuk, sulit fokus atau penurunan kualitas kerja.

Fenomena itu disebut sebagai afternoon slump atau kemerosotan sore hari.

Kondisi tersebut ada kaitannya dengan jam biologis dan ritme sirkadian tubuh manusia.

Normalnya tubuh akan merasakan penurunan energi tujuh jam setelah bangun pagi.

Sehingga rata-rata orang mengalami afternoon slump antara pukul 13.00-16.00, meskipun bisa berbeda tergantung jadwal bangun pagi masing-masing orang.

Oleh sebab itu, tidur siang dianggap memiliki manfaat, selama dilakukan tidak terlalu lama.

Bahkan, tidur siang juga menjadi kultur di beberapa negara sampai waktunya secara khusus diregulasi oleh pemerintah.

Lantas apa saja manfaat tidur siang?

Negara mana yang masyarakatnya punya kebiasaan meluangkan waktu untuk tidur siang?

Berikut ini ulasannya untuk kamu.

Manfaat tidur siang    

Meningkatkan kinerja kognitif dan produktivitas

Melansir Scientific American, tidur siang dapat meningkatkan kinerja kognitif dan produktivitas.

Sebuah penelitian pada tahun 2009 yang dipublikasi Journal of Sleep Research menyebutkan jika tidur siang meningkatkan faktor reaksi dan kewaspadaan terhadap kinerja memori.

Hal itu juga diperkuat kembali dalam sebuah penelitian pada tahun 2021, tidur siang bisa membuat pikiran menjadi lebih segar sehingga ide maupun kreativitas muncul.

Eksperimen yang dipublikasi Science Advance tersebut menguji beberapa peserta yang diberikan soal-soal matematika.

Hasilnya, sebagian peserta yang telah tidur siang lebih mudah menyelesaikan soal dengan menemukan jalan pintas 2,7 kali lebih cepat dibandingkan peserta yang tidak tidur siang sebelumnya.

Seseorang yang tidur siang 20-30 menit dan maksimal 60 menit, bisa mengurangi kelelahan sehingga meningkatkan kapasitas seseorang untuk mengatasi tugas-tugas yang butuh pemikiran jernih.

Mengurangi stres dan memulihkan fisik

Tidur siang membantu meremajakan tubuh dan pikiran terutama bagi orang-orang dengan jam kerja yang sibuk dan penuh tekanan.

Kelelahan fisik dan mental selama menjalani rutinitas yang sibuk dapat terbantu dengan mengistirahatkan tubuh di siang hari.

Seseorang yang telah tidur siang akan lebih terjaga dan merasa segar setelahnya.

Hal itu dapat mengurangi stres dan memperbaiki suasana hati.

Apalagi jika seseorang mengalami kurang istirahat di malam hari, tidur siang dapat membantu memulihkan tenaga.

Meningkatkan daya tahan fisik

Untuk orang-orang yang aktivitasnya banyak mengandalkan fisik, tidur siang salah satu cara yang ampuh untuk memulihkan tenaga.

Selain itu, tidur siang juga bisa membantu mengurangi risiko cedera saat berolahraga yang disebabkan faktor kelelahan.

Berdasarkan riset yang dirilis Sleep Medicine Reviews pada tahun 2017, orang dewasa mendapat manfaat dari tidur siang seperti mengurangi resiko jantung koroner, penyakit kardiovaskular, serta menurunkan tekanan darah.

Namun, tidur siang yang memiliki manfaat baik dilakukan tidak lebih dari satu jam.

Jika dilakukan lebih dari satu jam justru bisa menimbulkan masalah kesehatan pada jantung serta mengganggu waktu tidur malam.

Negara yang punya kultur tidur siang

Kebanyakan orang melihat tidur siang adalah bentuk kemalasan.

Namun ternyata ada masyarakat yang justru mempunyai kultur tidur siang.

Bahkan pemerintah juga ikut mendukung istirahat pegawai di tempat kerja melalui kebijakan.

Cina

Masyarakat Cina mempunyai kebiasaan tidur siang yang dimulai sejak masih anak-anak.

Kebiasaan tersebut tetap dirawat dan diteruskan hingga dewasa sehingga perkantoran di Cina juga memberikan waktu khusus bagi pekerja untuk tidur siang.

Demi memberikan istirahat siang yang optimal, perusahaan membuat peraturan yang melarang siapapun mengganggu pekerja yang sedang tidur siang.

Waktu yang disediakan perusahaan maupun sekolah untuk tidur siang yaitu berdekatan dengan makan siang dan tidak lebih dari satu jam.

Salah satu alasan yang membuat orang-orang Cina membiasakan diri tidur siang yaitu karena tidur di tengah hari dianggap membantu menyeimbangkan diri.

Hal itu diilhami masyarakat setempat sesuai prinsip yin dan yang dalam ilmu pengobatan Cina.

Spanyol

Di Spanyol ada tradisi tidur siang yang sangat terkenal, sebutannya siesta.

Tradisi siesta telah ada sejak abad ke-20, kala itu Spanyol mendapat pengaruh dari Italia.

Waktu siesta biasanya dijadwal dari pukul 14.00 – 16.00.

Selama waktu tidur siang orang-orang di pertokoan pulang untuk istirahat dan menutup tokonya.

Pegawai kantor juga pulang ke rumah untuk memasak, menikmati makan siang dengan keluarganya, dan tidur siang sejenak.

Setelah waktu siesta usai, para pekerja kembali ke kantor hingga waktu kerja selesai pada malam hari.

Ketika musim panas, salah satu manfaat dari tidur siang bagi warga Spanyol adalah untuk menghindari cuaca panas dan menghemat tenaga.

Pada tahun 2016, pemerintah Spanyol sempat membuat regulasi untuk menghapus dua jam waktu siesta bagi pekerja.

Hal itu dilakukan agar jam kerja kantor menjadi lebih singkat, dari yang awalnya selesai pukul 19.00 atau lebih jadi selesai pukul 18.00.

Akan tetapi peraturan tersebut menimbulkan pro-kontra, sebab ada sebagian masyarakat di Spanyol yang tetap ingin menerapkan siesta.     

Perlu diketahui, di Cina dan Spanyol para pekerja memiliki jam kerja yang cukup panjang sehingga tidur siang dianggap membantu mengembalikan kebugaran pekerja.

Spanyol mempunyai jam kerja yang panjang dibandingkan negara-negara Uni Eropa lain.

Jam kerja di Spanyol yaitu 7,6 jam per hari.

Begitupun Cina yang juga dikenal punya jam kerja panjang dengan rata-rata mencapai 8 jam per hari.

Baca Juga
Topik

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel