5 Rekomendasi Film Dokumenter Watchdoc: Kritik Pedas dan Berani dari Dandhy Dwi Laksono

5 Rekomendasi Film Dokumenter Watchdoc: Kritik Pedas dan Berani dari Dandhy Dwi Laksono

film dokumenter watchdoc

DAFTAR ISI

Sediksi.comFilm dokumenter adalah salah satu genre film yang menampilkan fakta dan realitas yang terjadi di sekitar kita. Film dokumenter biasanya bertujuan untuk memberikan informasi, edukasi, atau advokasi kepada penonton. Namun, tidak semua film dokumenter bisa menarik perhatian publik, apalagi jika mengangkat isu-isu yang sensitif atau kontroversial. Film dokumenter watchdoc menampilkan hal itu semua.

Salah satu rumah produksi film dokumenter yang berani mengambil risiko itu adalah Watchdoc. Watchdoc adalah sebuah media online yang bergerak di bidang jurnalisme investigasi dan film dokumenter. Watchdoc didirikan pada tahun 2011 oleh sekelompok jurnalis, aktivis, dan sineas muda yang peduli terhadap isu-isu sosial, lingkungan, dan hak asasi manusia.

Salah satu sosok di balik Watchdoc adalah Dandhy Dwi Laksono, seorang jurnalis dan sutradara film dokumenter yang kerap menyoroti isu-isu kritis dan menantang status quo. Dandhy telah banyak melahirkan karya film dokumenter yang mencuri perhatian, bahkan sampai mengundang kontroversi dan kritik dari berbagai pihak.

Berikut adalah beberapa film dokumenter watchdoc karya Dandhy Dwi Laksono yang harus ditonton!

Rekomendasi Film Dokumenter Watchdoc

1. Samin vs Semen (2015)

Film ini menyoroti perjuangan Suku Samin di Rembang, Jawa Tengah, melawan PT. Semen Indonesia yang akan mendirikan pabrik semen di kawasan pegunungan Kendeng. Keberlangsungan hidup masyarakat menjadi terancam, lantaran industri semen dinilai memiliki dampak buruk bagi cadangan air. Film ini telah dirilis di kanal YouTube Watchdoc pada 2015.

2. Rayuan Pulau Palsu (2016)

Di tahun berikutnya, Dandhy Dwi Laksono kembali dengan film dokumenter terbaru berjudul Rayuan Pulau Palsu. Kali ini, ia berfokus pada polemik reklamasi pulau di DKI Jakarta. Film ini menguak dampak dari reklamasi yang merusak ekosistem kelautan kawasan laut di pinggiran Jakarta. Selain itu, film berdurasi 60 menit ini juga menampilkan suara rakyat kecil yang tinggal di pantai utara Jakarta, Muara Angke, atas hasil tangkapan yang semakin menipis sejak reklamasi dimulai.

3. Sexy Killers (2019)

Film dokumenter watchdoc yang juga viral pada masanya ada Sexy Killers. Film Sexy Killer yang disutradarai oleh Dandhy Laksono dirilis pada 14 April 2019. Saat itu dia berharap film ini bisa menjadi bahan utama perdebatan publik.

Film berdurasi hampir 1,5 jam itu menyorot sisi kelam bisnis tambang batu bara serta nasib masyarakat yang tinggal di daerah dekat pertambangan batu bara dan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). Selain itu, film ini juga menyebut sejumlah nama, baik dari kubu pasangan calon capres-cawapres nomor urut 01 Jokowi-Ma’ruf Amin maupun pasangan calon nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga.

4. Pulau Plastik (2021)

Sebuah film dokumenter oleh Visinema Pictures, Kopernik, Akarumput, dan Watchdoc yang menceritakan tentang tiga individu dan perjuangan mereka melawan polusi plastik sekali pakai. Gede Robi, vokalis band Navicula asal Bali; Tiza Mafira, pengacara muda dari Jakarta; dan Prigi Arisandi, ahli biologi dan penjaga sungai dari Jawa Timur. Ketiga protagonis ini menelusuri sejauh mana jejak sampah plastik menyusup ke rantai makanan kita, dampaknya terhadap kesehatan manusia, dan apa yang dapat dilakukan untuk mengatasi krisis polusi plastik. Film yang rilis pada 22 April 2021 itu disutradarai oleh Rahung Nasution dan Dandhy Dwi Laksono.

5. Dirty Vote (2024)

Film dokumenter terbaru dari Dandhy Dwi Laksono yang menghebohkan Indonesia adalah Dirty Vote. Film ini menampilkan tiga pakar hukum tata negara yang mengungkap dugaan kecurangan Pemilu 2024. Sontak saja, film yang ia sutradarai itu mendapat sorotan yang luas dari masyarakat di masa tenang kampanye ini. Dirty Vote sampai menjadi trending topic di X sejak Minggu (11/2/2024).

Film dokumenter Watchdoc yang disutradarai oleh Dandhy Dwi Laksono adalah karya-karya yang berani, kritis, dan pedas. Film-film ini tidak hanya memberikan informasi, tetapi juga menggugah kesadaran dan keterlibatan penonton terhadap isu-isu yang diangkat. Film-film ini juga menunjukkan bahwa film dokumenter bisa menjadi salah satu bentuk jurnalisme investigasi yang efektif dan berdampak.

Jika kamu tertarik untuk menonton film dokumenter Watchdoc, kamu bisa mengunjungi situs web resmi mereka di watchdoc.id atau kanal YouTube mereka di Watchdoc Documentary. Kamu juga bisa mendukung produksi film dokumenter mereka dengan menjadi donatur atau relawan. Selamat menonton dan semoga bermanfaat!

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel