Pergantian tahun selalu memicu manusia untuk mencari ritual baru demi keberuntungan. Dari petasan sampai seribu macam resolusi, semuanya dilakukan dengan harapan hidup tahun depan lebih jinak.
Di antara berbagai kebiasaan unik yang muncul belakangan, ada satu yang mencuri perhatian dan lagi viral: makan anggur di bawah meja saat tahun baru.
Meski terdengar seperti ide spontan dari pesta yang terlalu ramai, tradisi ini sebenarnya punya akar budaya yang cukup kuat.
Asal-usul tradisi makan anggur di bawah meja saat tahun baru

Kebiasaan makan anggur sebagai simbol keberuntungan sudah lama dikenal di Spanyol dan beberapa negara Amerika Latin. Tradisi makan anggur di bawah meja saat tahun baru ini disebut di bawah meja saat tahun baru ini disebut Las doce uvas de la suerte.
Biasanya dilakukan dengan memakan 12 butir anggur tepat saat jam menunjuk pergantian tahun. Setiap butir melambangkan satu bulan keberuntungan.
Seiring waktu, variasi dari tradisi ini muncul, termasuk versi yang dilakukan di bawah meja. Konon, berada di bawah meja menambahkan unsur “perlindungan” atau “penarikan energi positif” agar keberuntungan lebih kuat.
Budaya digital membuat segala hal bisa viral dalam hitungan jam. Tradisi ini dikenal luas di Indonesia melalui media sosial, video pendek, dan tren jelang tahun baru.
Kenapa di bawah meja?
Ada dua versi populer tentang alasan di balik posisi unik ini.
Pertama, ini dianggap sebagai simbol kerendahan hati, semacam penetapan niat bahwa seseorang siap memulai tahun baru dari “dasar” untuk membangun ulang kehidupan.
Kedua, versi yang lebih modern: tradisi ini dianggap bisa mendatangkan keberuntungan cinta. Katanya, jika seseorang memakan anggur di bawah meja saat tahun baru, ia akan lebih mudah menemukan pasangan yang cocok. Entah mitos atau hiburan, manusia jelas menyukainya.
Makna makan anggur di bawah meja saat tahun baru
Simbol keberuntungan dan harapan
Anggur sering dilihat sebagai lambang kelimpahan dan rezeki dalam berbagai budaya. Yah, anggur termasuk buah yang cukup mahal kan?
Warnanya yang cantik dan bentuknya yang berkelompok mudah diasosiasikan dengan kesejahteraan. Dengan memakannya saat pergantian tahun, banyak orang menaruh harapan pada rezeki yang mengalir lebih lancar.
Berharap ringan jodoh
Beberapa budaya menambahkan lapisan makna yang lebih personal. Posisi di bawah meja menjadikan ritual ini semacam simbol kerentanan dan keterbukaan. Karena itu, tradisi ini dikaitkan dengan keberuntungan dalam percintaan.
Banyak yang percaya ritual ini bisa memudahkan seseorang bertemu jodoh atau memperbaiki hubungan yang sedang goyah.
Refleksi personal
Meski terlihat sederhana, tradisi ini bisa menjadi momen kecil untuk berhenti sejenak, menarik napas, dan menetapkan intensi pribadi. Memakan anggur satu per satu memberi kesempatan untuk merenungi setiap harapan untuk dua belas bulan ke depan. Ini ritual kecil yang mungkin terlihat konyol dari luar, tapi punya ruang intim untuk refleksi.
Bagaimana tradisi ini dilakukan

Tidak perlu persiapan berlebihan. Kamu hanya perlu:
- 12 butir anggur
- Meja yang cukup aman untuk kamu masuk ke bawahnya
- Jam atau timer untuk memastikan kamu melakukannya tepat saat pergantian tahun
Sebaiknya hindari meja kaca tipis atau meja yang goyah. Tradisi ini aneh, tapi bukan berarti harus membahayakan diri. Lagipula, tak wajib kok.
Pelaksanaannya mudah saja, itu pun jika kamu mau melakukannya. Caranya begini:
- Menjelang detik-detik pergantian tahun, siapkan anggur dalam wadah kecil.
- Tepat saat jam berganti ke tahun baru, masuklah ke bawah meja.
- Makan 12 butir anggur satu per satu, setiap butir mewakili satu harapan atau doa.
- Setelah selesai, keluar dengan elegan jika bisa. Tapi ya, namanya juga manusia. Biasanya berakhir dengan tawa.
Sebab ini merupakan tradisi yang cukup lama, ada sebagian orang yang melakukan variasi.
Bagi sebagian orang, jongkok di bawah meja mungkin kurang praktis. Adaptasi populer termasuk:
- Duduk bersila di bawah meja tanpa benar-benar masuk
- Membuat “mini fort” dengan taplak meja sebagai simbol
- Melakukan ritual bersama teman agar jadi lebih menyenangkan dan tidak terlalu canggung
Variasi ini tetap mempertahankan inti tradisi: momen kecil yang penuh simbolik, tapi fleksibel mengikuti kondisi.
Nah, sekarang kamu tahu makna tradisi makan anggur di bawah meja saat tahun baru berikut cara melakukannya. Kira-kira bakal kamu lakukan atau tidak? Atau meniup terompet saja sudah cukup? Atau justru tidak merayakan tahun baru?

