Apa itu Anarko-Kapitalisme? Sebuah Paham yang Sedang Marak Diperbincangkan

Apa itu Anarko-Kapitalisme? Sebuah Paham yang Sedang Marak Diperbincangkan

Apa itu Anarko-Kapitalisme

DAFTAR ISI

Sediksi.com – Para pembaca sekalian mungkin sering mendengar tentang istilah anarko maupun kapitalisme, tetapi apakah tau tentang gabungannya, yakni anarko-kapitalisme?

Lalu apa itu anarko-kapitalisme? Ini adalah sebuah filosofi politik dan ekonomi yang menolak adanya negara sebagai otoritas tertinggi dalam masyarakat negara dengan mendukung dibukanya pasar bebas tanpa batas.

Anarko-kapitalis berpendapat bahwa negara hanya perlu berfungsi sebagai fasilitator atau pengawas pasar bebas, tanpa campur tangan dalam urusan pribadi dan komersial individu.

Paham ini juga mengutamakan hak asasi manusia, kebebasan berpikir, dan persaingan sehat sebagai dasar bagi pembangunan.

Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang apa itu anarko-kapitalisme, bagaimana sejarahnya, apa prinsip-prinsipnya, dan apa contoh-contohnya.

Apa itu Anarko-Kapitalisme?

Melanjut sekilas pembahasan apa itu anarko-kapitalisme di atas, ini berasal dari kata “anarki” yang berarti “tanpa pemerintah” dan “kapitalisme” yang berarti “sistem ekonomi yang didasarkan pada kepemilikan pribadi atas barang-barang produksi”.

Anarko-kapitalisme mengklaim bahwa sistem ini akan menciptakan kondisi optimal bagi kesejahteraan individu dan masyarakat secara keseluruhan, tanpa adanya birokrasi, korupsi, diskriminasi, atau ketidakadilan sosial.

Paham ini percaya bahwa entitas swasta akan menyediakan barang dan jasa yang diperlukan bagi masyarakat untuk berfungsi dalam kedamaian dan ketertiban tanpa adanya negara atau otoritas tertinggi yang memaksa individu untuk membayar atau mematuhi lembaga hukum.

Namun paham ini juga tak luput dari kritik, utamanya bagi kaum anarkis sosialis, yakni kaum anarko yang berkecenderungan komunitarian, menurut mereka anarko-kapitalisme akan memungkinkan individu untuk mengumpulkan kekuatan substansial melalui pasar dan kepemilikan pribadi.

Mengutip dari Populis Id, Noah Chomsky, misalnya juga mengkritik akan paham ini, karena menurutnya anarko-kapitalisme itu:

“akan mengarah pada bentuk-bentuk tirani dan penindasan yang hanya memiliki sedikit persamaan dalam seharah manusia… Gagasan tentang ‘kontrak bebas’ antara penguasa dan rakyatnya yang kelaparan adalah lelucon yang menyakitkan, mungkin bernilai beberapa saat dalam seminar akademik, tetapi tidak di tempat lain”

Sejarah Anarko-Kapitalisme

Anarko-kapitalisme memiliki sejarah panjang yang melibatkan berbagai tokoh, pemikiran, dan gerakan dari berbagai zaman dan tempat. Beberapa tokoh penting dalam sejarah anarko-kapitalisme antara lain:

  • John Locke (1632-1704), filsuf Inggris yang dianggap sebagai bapak liberalisme modern. Locke memperkenalkan konsep hak alamiah (natural rights) yang meliputi hak hidup, kebebasan, dan kekayaan. Locke juga menentang absolutisme monarki dan mendukung revolusi Inggris.
  • Adam Smith (1723-1790), ekonom Inggris yang dianggap sebagai bapak ekonomi modern. Smith mengemukakan teori tentang keuntungan bersama (the invisible hand) yang menyatakan bahwa pasar bebas akan menciptakan alokasi sumber daya secara efisien tanpa adanya campur tangan pemerintah.
  • David Ricardo (1772-1823), ekonom Inggris yang mengembangkan teori tentang nilai tambah (value added) dan distribusi pendapatan (income distribution). Ricardo juga mengkritik sistem monopoli perdagangan internasional (international trade monopoly) yang merugikan negara-negara berkembang.
  • Ludwig von Mises (1881-1973), ekonom Austria-Amerika yang dianggap sebagai bapak anarko-kapitalisme modern. Mises mengembangkan teori tentang nilai uang (money value) dan inflasi (inflation). Mises juga menentang sistem keyakinan Keynesian (Keynesianism) yang mendukung peran pemerintah dalam mengatur perekonomian.
  • Murray Rothbard (1926-1995), ekonom Amerika yang merupakan salah satu tokoh utama dalam gerakan anarko-kapitalis Amerika Serikat. Rothbard mengembangkan teori tentang agorismus (Agorism) sebagai alternatif sistem ekonomi bebas dari negara. Rothbard juga menentang sistem pajak progresif (progressive tax) dan regulasi industri.

Prinsip-prinsip Anarko-Kapitalisme

Sudah jelas kan dari penjelasan apa itu anarko-kapitalisme? Nah… paham ini memiliki beberapa prinsip utama yang menjadi landasan bagi pandangan politik dan ekonominya. Beberapa prinsip tersebut antara lain:

  • Non-aggression principle: Prinsip ini menyatakan bahwa tidak ada orang atau kelompok yang berhak untuk melakukan kekerasan atau ancaman terhadap orang atau kelompok lain tanpa alasan sah.
  • Private property: Prinsip ini menyatakan bahwa setiap orang memiliki hak atas barang-barang produksi atau konsumsi miliknya sendiri tanpa campur tangan dari pihak lain.
  • Free market: Prinsip ini menyatakan bahwa pasar bebas adalah mekanisme terbaik untuk menentukan harga, kuantitas, kualitas, dan distribusi barang.

Kenapa Marak Dibicarakan Akhir-Akhir ini?

Apa itu Anarko-Kapitalisme? Sebuah Paham yang Sedang Marak Diperbincangkan - javier milei 1
Image from elintransigente

Jawabannya adalah baru baru ini ada seorang dari sayap kanan yang memenangkan pemilihan presiden di Argentina, dan ia secara terang-terangan memproklamirkan diri sebagai seorang anarko-kapitalis.

Presiden Anarko-Kapitalis ini bernama Javier Milei, seorang yang dijuluki “El Loco” (orang gila) oleh para pengkitriknya, ia menjanjikan perubahan drastis, termasuk membuang mata uang lokal mereka yakni peso, dan digantikan dollar AS.

Yang tak kalah menghebohkan juga, melansir dari The New York Times, dua hari setelah ia menjabat, ia mengumumkan pemangkasan pengeluaran yang mendalam dan akan menghentikan proyek-proyek infratruktur baru; memberhentikan para pegawai pemerintah yang baru saja dipekerjakan; mengurangi subsidi energi dan transportasi untuk penduduk; memotong pembayaran ke 23 provinsi di Argentina; dan mengurangi separuh jumlah kementrian federal, dari 18 menjadi 9.

Presiden yang mendapuk dirinya seorang anarko-kapitalis ini, dan banyak ekonom lainnya mengatakan bahwa reformasi besar-besaran seperti disebutkan di atas itu diperlukan karena setelah bertahun-tahun pengeluaran pemerintah yang berlebihan.

Ngomong-ngomong soal bagaimana anarko-kapitalisme ini diterapkan, mengutip laman Populis Id, periode persemakmuran sejarah Islandia (930-1264) adalah contoh terbaik dari masyarakat anarko-kapitalisme.

Persemakmuran Islandia memiliki masyarakat yang berkembang dengan pemerintahan yang sangat kecil. Pemerintah Islandia Abad Pertengahan tidak memiliki eksekutif, tidak ada hukum pidana, dan tidak ada birokrasi, dan sistem kepemimpinannya didasarkan pada pasar saja.

Jadi apa yang kita anggap sekarang sebagai hukum pidana, terhadap kejahatan seperti, pembunuhan, pencurian, penyerangan dll, itu diselesaikan melalui hukum perdata berbasis gugatan. Akibatnya, hanya ada sedikit kejahatan tanpa korban, dan semua hukumannya berupa uang.

Nah, itu dia ulasan lengkap mengenai apa itu anarko-kapitalisme, paham ini akhir-akhir ini memang gencar dibicarakan karena seorang yang mendapuk dirinya penganut anarko-kapitalis dari sayap kanan, memenangkan pemilihan Presiden Argentina baru-baru ini.

Sekian artikel ini, semoga dapat menambah wawasanmu, terimakasih.

Baca Juga
Topik

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel