Sediksi.com – Kita barangkali sering menjumpai sepasang orang yang nempel mulu. Ibarat pepatah, nempel terus seperti perangko. Salah seorang dari mereka bisa jadi memang punya kecenderungan demikian. Atau mungkin, itu juga terjadi pada kita, misalnya saat pasangan kita tak mau lepas dari kita.
Dalam perbincangan di media sosial, mereka kemudian disebut sebagai sosok clingy. Kita mungkin sering menemui orang diberi label ini, seperti cowok/cewek clingy. Apa itu clingy?
Kecenderungan ini bisa saja menghadirkan perasaan bahagia dalam hubungan. Meski demikian, jika terus-terusan bisa pula membuat seseorang jadi risih. Artinya, mesti ada batasan yang jelas soal perilaku semacam ini.
Lalu, bagaimana kemudian kita mesti menyikapi orang clingy? Atau jika kita yang punya perilaku demikian, bagaimana mengatasinya?
Simak penjelasan mengenai apa itu clingy, berikut ciri-ciri dan cara mengatasinya.
Apa itu clingy?
Arti clingy merujuk kepada sifat seseorang yang secara berlebihan mengandalkan atau mencari perhatian, kasih sayang, dan validasi terus-terusan dari orang lain, biasanya pacar atau teman dekat. Apa itu clingy, dengan demikian, bisa dipahami sebagai perilaku menuntut kehadiran seseorang.
Seseorang yang clingy biasanya memiliki kesulitan dengan batasan pribadi (personal boundaries), dan membutuhkan kepastian dan kedekatan emosional yang besar.
Dalam hal ini seseorang yang clingy artinya merasa selalu ingin bersama dengan orang yang dekat dengan mereka, sering mencari perhatian, atau bahkan menjadi terlalu posesif dan cemburuan.
Perilaku ini bisa disebabkan dari perasaan tidak aman, takut ditinggalkan, kurang percaya diri, dan trauma masa lalu. Penting untuk diketahui bahwa menjadi clingy adalah suatu hal yang subjektif, dan hal ini dapat beragam berdasarkan preferensi individu dan dinamika hubungan yang dimiliki.
Apa yang dianggap sebagai perilaku clingy, mungkin bisa dianggap orang lain sebagai tanda kasih sayang dan dedikasi dalam suatu hubungan.
Walaupun begitu, bagi kebanyakan orang, perilaku clingy yang berlebihan dapat membuat mereka merasa tidak nyaman. Hal ini dapat berujung kehilangannya privasi maupun personal space (ruang pribadi), kebebasan, dan membuat seseorang merasa frustasi.
Setelah mengulas apa itu clingy, mari kita beralih ke ciri-cirinya.
Ciri-Ciri Sifat Clingy
Beberapa tanda dapat menunjukkan seseorang bersikap clingy dalam suatu hubungan. Berikut adalah beberapa ciri-ciri clingy secara umum.
Membutuhkan Perhatian Terus Menerus
Secara konsisten mencari perhatian dan merasa kesal atau cemas jika tidak mendapatkannya. Mereka mungkin akan terus-menerus menelepon, mengirim pesan, dan ingin selalu berhubungan sepanjang hari.
Cemburu dan Posesif Berlebihan
Seringkali merasa tidak aman dengan hubungan mereka dan mungkin menunjukkan kecemburuan atau posesif yang intens. Mereka bisa menjadi curiga atau merasa cemas kamu berinteraksi dengan orang lain.
Kesulitan dengan Batasan Pribadi
Mengalami kesulitan untuk menghormati ruang dan batasan pribadi. Mereka dapat menginvasi ruang pribadi kamu, muncul tanpa diundang, atau menjadi terlalu terlibat dalam aktivitas harian kamu tanpa memberi ruang untuk dirimu bernapas.
Sering Meminta Kepastian/Validasi (Reassurance)
Kerap mencari kepastian akan pentingnya diri mereka dan hubungan yang kalian miliki. Mereka bisa terus-menerus mencari validasi, meminta kepastian agar selalu dicintai, kasih sayang, atau komitmen.
Ketergantungan Pada Orang Lain
Individu yang clingy bisa sangat bergantung pada pasangannya untuk mendapatkan dukungan emosional, pengambilan keputusan, dan kebahagiaan secara keseluruhan. Mereka kesulitan untuk menjadi mandiri dan sering mencari validasi dan arahan dari pasangannya.
Takut Berpisah/Ditinggalkan
Merasa takut sendirian atau ditinggalkan. Mereka bisa merasa cemas ketika hubungan menghadapi tantangan kecil, dan selalu berusaha mempertahankan hubungan untuk mengurangi ketakutan mereka.
Cara Mengatasi Sifat Clingy
Jika kamu sadar bahwa dirimu atau pasanganmu atau bahkan temanmu memiliki sifat clingy dan ingin mengatasinya, berikut strategi yang dapat membantu,
Refleksi Diri
Luangkan waktu untuk merenungkan alasan di balik perasaan ingin terus menempel. Pikirkan baik-baik asal atau sumber dari perasaan tidak aman, takut, atau pengalaman masa lalu yang mungkin berpengaruh. Memahami akar penyebabnya dapat menjadi titik awal yang berguna untuk memahami hal tersebut.
Bangun Rasa Percaya Diri
Berusahalah untuk membangun kepercayaan terhadap diri sendiri. Lakukan kegiatan yang membuat kamu merasa nyaman dengan diri sendiri dan menumbuhkan kemandirian. Fokus pada pengembangan diri dan pencapaian pribadi, yang dapat membantu mengurangi ketergantungan terhadap validasi dari luar.
Miliki Batasan Yang Sehat
Belajarlah untuk menetapkan dan menghormati batasan-batasan pribadi dalam suatu hubungan. Komunikasikan secara terbuka dengan pasangan atau teman kamu tentang kebutuhan akan ruang dan waktu sendiri. Demikian pula, hormati batasan mereka dan beri mereka kebebasan yang mereka butuhkan untuk diri mereka.
Kembangkan Minat dan Hobi Pribadi
Kembangkan minat, dan hobi di luar hubungan. Hal ini tidak hanya akan memberi kamu perasaan senang dan puas, tetapi juga memberi jalan keluar yang sehat untuk energi dan fokus.
Buatlah Support System Lain
Bangun pertemanan dan orang-orang yang kamu sayangi agar dapat memberikan dukungan emosional. Memiliki support system yang lebih luas dapat mengurangi tekanan karena hanya mengandalkan satu orang untuk memberika dukungan emosional.
Komunikasi dan Kepercayaan
Tingkatkan kemampuan berkomunikasi dan membangun kepercayaan dalam hubungan dengan orang lain. Ungkapkan keinginan dan kekhawatiran secara terbuka, dan juga secara aktif mendengarkan kebutuhan pasanganmu. Membangun kepercayaan akan membantu mengurangi rasa tidak aman dan menciptakan hubungan yang lebih sehat.
Demikian ulasan terkait apa itu clingy, beserta ciri-ciri clingy dan bagaimana cara mengatasi clingy. Sekiranya kita menemui orang dengan perangai demikian, kita tentu tidak bisa seenak jidat mengatakan bahwa hal ini buruk.
Bagaimanapun, apa itu clingy merupakan cara orang menginginkan perhatian dan kasih sayang. Hanya, kita perlu tahu dalam batas apa perilaku ini dianggap wajar.