Apa Itu Ileisme: Mengapa Menyebut Nama Sendiri Saat Ngobrol?

Apa Itu Ileisme: Mengapa Menyebut Nama Sendiri Saat Ngobrol?

Apa Itu Ileisme

DAFTAR ISI

Sediksi.com – Mungkin kamu pernah bertemu dengan orang yang sering menyebut namanya sendiri ketika berkomunikasi, baik itu dalam percakapan sehari-hari atau berupa tulisan.

Biasanya nama mereka digunakan untuk menggantikan kedudukan kata ganti aku, saya, atau gue. Nah, sikap ini menggambarkan apa itu ileisme yang seringkali dianggap narsistik.

Terlihat sepele, tetapi jika penggunaannya tidak tepat atau berlebihan, maka lawan bicara bisa saja merasa tidak nyaman. Bahkan ileisme seringkali dikaitkan dengan sikap sombong dan terlalu egosentris. Benarkah demikian?

Walaupun begitu, sebaiknya kamu baca penjelasan terkait pengertian ilesme hingga apa saja penyebabnya yang telah Sediksi bahas di bawah ini. Yuk simak!

Apa Itu Ileisme?

apa itu ileisme
Pexels / Andrea Piacquadio

Ileisme adalah fenomena menggunakan kata ganti nama diri dalam berbicara atau menulis. Mereka lebih sering menyebutkan namanya sendiri dibandingkan menggunakan kata ganti aku, saya, atau gue. Fenomena ini sangatlah umum terjadi dalam percakapan sehari-hari, baik saat informal maupun formal.

Ada banyak orang merasa lebih nyaman ketika melakukan ileisme karena membuat pernyataan terasa lebih personal dan memberikan rasa kepemilikan terhadap apa yang sedang mereka bicarakan. Namun, penggunaan yang terlalu berlebih dan tidak menyesuaikannya dengan kondisi seringkali dianggap sebagai bentuk narsisme atau sombong karena terlalu fokus dengan diri mereka sendiri.

Kebiasaan ini bisa saja terjadi tanpa disadari atau secara sengaja untuk tujuan tertentu, misal agar terlihat lebih menonjol atau ingin merasa lebih akrab.

Baca Juga: 7 Ciri-Ciri Kepribadian Koleris, Si Paling Pemimpin!

Penyebab Seseorang Melakukan Ileisme

Semua hal pasti ada sebab musababnya, termasuk sikap ileisme yang bisa kamu temui di mana saja. Ini mulai dari kebiasaan sejak kecil atau memang berniat ingin menonjolkan diri. Adapun pembahasan selengkapnya tentang penyebab seseorang melakukan ileisme di bawah ini, antara lain:

Pengalaman Masa Kecil

apa itu ileisme
Pexels / Archie Binamira

Masa kecil memegang peran penting dalam terbentuknya kebiasaan seseorang. Ini juga termasuk ileisme yang berasal dari kebiasaan memanggil nama sendiri. Saat masih kecil, ada banyak orang tua atau orang di sekitar kamu yang menggunakan nama sebagai kata ganti, misal Johnny mau makan ya, Dina sudah mandi belum, dan lain sebagainya.

Sementara itu, mereka masih belum tahu bagaimana cara menggunakan kata ganti aku atau saya dengan benar. Nah, kebiasaan ini bisa saja tetap ada hingga sudah dewasa terlebih jika tidak ada orang yang mengingatkan atau kemauan untuk berubah.

Ingin Menonjolkan Diri

Bentuk sombong dan narsis memang melekat cukup erat pada apa itu ileisme. Jika menggunakan ileisme untuk menonjolkan diri, maka hal ini bisa menciptakan kesan bahwa seseorang mempunyai sikap yang dominan atau egosentris. Menonjolkan diri secara berlebihan dalam komunikasi juga bisa menjadikan lawa bicara merasa tidak nyaman hingga terputusnya suatu hubungan.

Penting juga untuk diingat bahwa komunikasi yang baik berkaitan dengan mendengarkan dan memahami perspektif orang lain, bukan hanya fokus pada diri sendiri.

Bingung Harus Menggunakan Kata Ganti yang Mana

apa itu ileisme
Pexels / Nathan Cowley

Bingung atau tidak yakin dalam pemilihan kata ganti bisa menjadi salah satu penyebab ileisme. Seseorang mungkin merasa ragu atau tidak nyaman ketika menggunakan variasi kata ganti sehingga memilih untuk menggunakan nama mereka sendiri.

Misalnya, ketika dalam situasi bertemu kakak kelas yang dihormati berlanjut dengan berbincang ringan. Ingin menggunakan kata ganti aku tapi takutnya tidak sopan, ingin menggunakan kata ganti saya tapi takutnya terlalu formal. Juga penggunaan aku, saya, dan gue di daerah Jakarta menjadi hal yang cukup diperhatikan.

Agar Terasa Lebih Akrab

Sebagian orang bisa saja lebih sering melakukan ileisme untuk menciptakan suasana yang santai dan tidak terlalu formal. Namun, penggunaannya harus disesuaikan dengan konteks atau kondisi yang terjadi. Beberapa orang mungkin bisa merasa lebih akrab dengan penggunaan ileisme, tetapi ada juga orang yang akan merasa tidak nyaman. Oleh karena itu, penting untuk pintar-pintar baca situasi ya!

Muncul Secara Tidak Sadar

apa itu ileisme
Pexels / Cottonbro Studio

Ileisme bisa terjadi bukan hanya untuk menonjolkan diri, tetapi juga muncul secara tidak sadar. Seseorang mungkin tidak sadar bahwa mereka sudah menggunakan kata ganti nama sendiri secara berlebihan ketika sedang berbincang dengan orang lain. Ada juga yang mempunyai kecenderungan untuk membuat narasi yang fokus pada pengalaman pribadi mereka.

Setelah membaca tentang apa itu ileisme beserta penyebabnya, kamu bisa tahu bahwa penggunaan yang tidak tepat bisa menjadikan seseorang terlihat sombong dan narsis. Maka dari itu, kesadaran terhadap bahasa atau kata-kata yang digunakan sangatlah penting untuk menghindari kesan yang tidak kamu inginkan.

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel