Sediksi.com – Fenomena satu keluarga di Kampung Sumedang, Desa Bojongkasih, Kecamatan Kadupandak, Kabupaten Cianjur mengidap penyakit Parkinson nampaknya membuat publik bertanya-tanya.
Pasalnya, apakah penyakit Parkinson ini bisa terjadi karena keturunan atau menular?
Satu keluarga dari enam anggota itu merupakan kakak-beradik. Mereka adalah Yayah (63), Patimah (61), Rupiah (58), Salamah (53), Saepudin (50) dan Omo (48).
Sementara, kedua orang tua mereka sudah meninggal yakni Umi Marsikah dan Hasbullah.
Diketahui, empat orang anggota keluarga itu masih bisa beraktivitas meski sekujur tubuhnya mengalami tremor parah. Sementara, dua lainnya yakni Yayah dan Patimah hanya bisa berbaring di atas kasur atau tikar.
Berdasarkan keterangan dari Omo, penyakit Parkinson ini bermula terjadi saat mereka masih kecil. Semenjak kecil hingga usia belasan, mereka kerap mengalami demam tinggi dan step.
Saat dewasa, bermula dari Yayah yang menunjukkan gejala Parkinson diikuti oleh kelima anggota keluarga lainnya. Padahal, kedua orang tua mereka tidak memiliki atau mengidap penyakit Parkinson.
Berangkat dari fenomena tersebut, apakah penyakit Parkinson ini terjadi karena menular?
Mengenal Penyakit Parkinson, Terjadi karena Keturunan atau Menular?
Penyakit Parkinson adalah kelainan neurodegeneratif yang mempengaruhi sistem saraf. Penelitian menunjukkan bahwa beberapa kasus disebabkan oleh mutasi genetik, tetapi penyebabnya dari keturunan jarang terjadi.
Sementara, penyakit keturunan merupakan penyakit yang diturunkan dari orang tua kepada anaknya melalui gen. Penyakit genetik ini bisa bersifat keturunan, tetapi tidak selalu terjadi.
Beberapa penyakit genetik juga bisa disebabkan oleh mutasi acak yang justru tidak diwariskan dari orang tuanya.
Umumnya, penyakit Parkinson ini akan membuat si penderita mengalami gemetar, gerakan lambat, masalah keseimbangan, dan kekakuan. Biasanya juga menyerang orang yang lebih tua.
Disebutkan oleh Healthline, hanya sekitar 10 hingga 15 persen penderita penyakit Parkinson yang memiliki riwayat keluarga dengan penyakit tersebut. Selebihnya, penyebab Parkinson biasanya tidak diketahui.
Penelitian menunjukkan bahwa kombinasi faktor genetik dan lingkungan dapat menyebabkan penyakit Parkinson.
Sementara, penyakit Parkinson tidak menular dan tidak dapat ditularkan dari satu orang ke orang lain.
Parkinson terjadi ketika sel-sel otak atau neuron yang bertanggung jawab membuat dopamin mulai rusak dan mati.
Dalam laporan dari NHS, dopamin bertugas dalam membawa pesan antara bagian-bagian otak dan sistem saraf untuk mengendalikan pergerakan tubuh.
Nah, jika sel saraf itu rusak atau mati, maka jumlah dopamin dalam otak berkurang. Hal itu berarti, bagian otak tidak bisa berfungsi dalam mengendalikan gerakan secara normal sehingga ruang gerak akan lambat.
Baca Juga: 5 Manfaat Frugal Living, Gaya Hidup Hemat yang Baik untuk Kesehatan Mental dan Lingkungan
Penyebab dan Gejala Penyakit Parkinson
Penyakit Parkinson ini bisa berkembang perlahan selama bertahun-tahun. Biasanya memang terjadi pada orang yang berusia di atas 60 tahun karena berkaitan dengan menurunnya fungsi sel-sel otak pada usia tersebut.
Sementara, banyak dokter memang belum mengetahui secara pasti mengapa penyakit Parkinson bisa menyerang pada orang-orang tertentu.
Adapun, para peneliti saat ini berpendapat ada banyak faktor yang berperan, termasuk kombinasi faktor genetik dan lingkungan.
Sekitar 10 persen penderita penyakit Parkinson memiliki riwayat keluarga dengan kondisi tersebut. Namun, kebanyakan orang mengidap penyakit yang dikenal sebagai penyakit Parkinson idiopatik.
Idiopatik adalah istilah yang digunakan dokter untuk menggambarkan kondisi yang tidak diketahui penyebabnya.
Sama halnya dengan fenomena satu keluarga pengidap penyakit Parkinson di Kabupaten Cianjur tersebut.
Sekretaris Dinkes Cianjur Yusman Faisal menyebut bahwa sejak tahun 2007 ia menangani kasus tersebut tetapi, tidak sejauh ini ditemukan apa penyebab utamanya.
Sehingga, Dinkes Kabupaten Cianjur membentuk tim untuk melakukan penelitian terhadap enam anggota keluarga yang mengidap penyakit Parkinson itu.
Sementara, penyakit Parkinson ini memiliki gejala penyakit di antaranya:
- Getaran
- Gerakan melambat
- Otot kaku yang membuat gerakan menjadi sulit
- Perubahan dalam berjalan (menyeret, langkah kecil)
- Kesulitan keseimbangan dan koordinasi
- Perubahan bicara (ucapan lembut, ucapan monoton)
- Perubahan postur
- Masalah dengan pemikiran dan ingatan, yang lebih sering terjadi pada Parkinson stadium akhir dan atipikal
Ada istilah Parkinsonisme, merupakan istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan gejala penyakit Parkinson. Istilah ini mengacu pada penyakit Parkinson dan kondisi yang menyebabkan gejala serupa.