Badgir: Bangunan Penangkap Angin, Teknologi AC Zaman Dulu

Badgir: Bangunan Penangkap Angin, Teknologi AC Zaman Dulu

Badgir Bangunan Penangkap Angin

DAFTAR ISI

Sediksi.com – Sebelum adanya AC seperti sekarang, zaman dulu orang yang tinggal di iklim yang panas dan kering mempunyai teknologi alami semacam ventilasi untuk mengontrol suhu interior bangunan.

Namanya badgir; bangunan penangkap angin, peradaban lama di daerah Asia Barat dan Afrika Utara telah menggunakan bangunan penangkap angin ini untuk beradaptasi dengan kondisi iklim daerah mereka.

Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi bagaimana bangunan penangkap angin ini, dapat mendinginkan ruangan, serta sejarah, desain dan fungsi juga akan dibahas, mari kita mulai.

Bangunan Penangkap Angin

Penangkap angin yang dikenal sebagai badgir, yang berarti “penangkap angin” dalam bahasa Persia ini adalah elemen arsitektur pendingin tradisional yang telah digunakan selama ribuan tahun di daerah negara-negara dengan iklim panas yang parah.

Mengutip dari archdaily, beberapa sejarawan dan arkeolog mengakui Persia sebagai penemu bangunan penangkap angin ini, setelah menemukan reruntuhan kuil api Persia 3000 SM yang menampilkan struktur seperti cerobong asap tanpa adanya jejak abu.

Sebagian percaya bahwa badgir; bangunan penangkap angin ini pertama kali dibangun di gurun Afrika Utara, khususnya di daerah Mesir, karena lukisan yang berasal dari tahun 1300 SM menunjukkan elemen segitiga di atas kediaman Firaun Nebamun.

Selama bertahun-tahun, badgir ini  banyak digunakan di Timur Tengah, terutama di Iran, di mana mereka masih dapat dilihat di banyak bangunan bersejarah dan religius, seperti masjid, istana, pasar, dan rumah.

Penangkap angin juga diadopsi di wilayah lain, seperti India, Pakistan, maupun Afghanistan, di mana mereka dikenal dengan nama-nama yang berbeda, seperti malqaf, hingga barjeel.

Bangunan penangkap angin pada dasarnya adalah poros vertikal yang menonjol dari atap bangunan dan memiliki satu atau lebih bukaan yang menghadap ke arah angin.

Angin masuk ke dalam poros dan diarahkan ke bawah ke ruang interior, menciptakan ventilasi alami dan efek pendinginan. Penangkap angin juga dapat bekerja bersama dengan elemen lain, seperti kolam air, air mancur, atau pendingin penguapan, untuk meningkatkan kinerja pendinginan dan kontrol kelembaban.

Badgir ini juga dapat digunakan untuk mengeluarkan udara panas dari bangunan dengan menciptakan efek tumpukan, atau untuk menciptakan ventilasi silang dengan memiliki bukaan di sisi berlawanan dari poros.

Desain dan Fungsi Bangunan Penangkap Angin

Desain badgir dapat bervariasi dalam ukuran, bentuk, dan orientasi, tergantung pada kondisi iklim, preferensi budaya, dan gaya arsitektur masing-masing daerah.

Beberapa bangunan penangkap angin berbentuk sederhana dan persegi panjang, sementara yang lain lebih rumit dan ornamental, dengan kubah, lengkungan, atau pola dekoratif.

Bukaanya juga beragam, ada yang cuma satu bukaan, sementara yang lain memiliki dua, empat, atau bahkan delapan bukaan, membentuk denah berbentuk bintang atau segi delapan.

Desain dan fungsi penangkap angin didasarkan pada prinsip-prinsip dinamika fluida dan termodinamika. Cara kerjanya adalah dengan mengarahkan angin dingin yang bersikulasi pada tingkat yang lebih tinggi ke bawah melalui bukaan vertical dengan sisi miring, dengan hanya menyisakan poros yang berlawanan dari angin yang masuk terbuka.

Tekanan angin di sisi penangkap angin lebih tinggi daripada tekanan di sisi bawah, menciptakan perbedaan tekanan yang mendorong aliran udara ke dalam poros.

Kecepatan angin di dalam poros lebih tinggi daripada kecepatan angin di luar, menciptakan efek Venturi yang menurunkan suhu udara dan meningkatkan kepadatan udara.

Udara sejuk dan padat kemudian mengalir ke ruang interior, menggantikan udara hangat dan kurang padat, yang naik dan keluar melalui bukaan atau saluran keluar lainnya. Hasilnya adalah sistem pendinginan dan ventilasi alami yang tidak memerlukan energi mekanik atau listrik.

Jika kalian bingung gimana alurnya, bisa lihat 2 gambar ilustrasi di bawah ini:

Badgir: Bangunan Penangkap Angin, Teknologi AC Zaman Dulu - Ilustrasi Penangkap Angin
Image from archdaily
Badgir: Bangunan Penangkap Angin, Teknologi AC Zaman Dulu - Ilustrasi Bangunan Penangkap Angin
Image from archdaily

Sebagai kesimpulan, bangunan penangkap angin ini adalah contoh luar biasa tentang bagaimana peradaban kuno beradaptasi dengan lingkungan mereka dan menciptakan ruang dalam ruangan yang nyaman dan sehat dengan menggunakan sumber daya alam dan bahan lokal.

Bangunan ini tidak hanya menyenangkan secara estetika dan signifikan secara budaya, tetapi juga ramah lingkungan dan hemat energi.

Penangkap angin dapat menginspirasi arsitek dan insinyur modern untuk merancang dan menerapkan sistem pendingin pasif yang cocok untuk iklim panas dan kering, dan yang dapat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan emisi gas rumah kaca.

Cari Opini

Opini Terbaru
Artikel Pilihan

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel