Cara Menghitung Kebutuhan Pupuk dengan Mudah dan Tepat

Cara Menghitung Kebutuhan Pupuk dengan Mudah dan Tepat

Cara Menghitung Kebutuhan Pupuk

DAFTAR ISI

Sediksi.com – Pupuk adalah salah satu faktor penting yang mempengaruhi hasil panen tanaman. Pupuk berfungsi untuk menyediakan nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman untuk tumbuh dan berkembang dengan baik.

Selalu yang jadi persoalan adalah bagaimana cara menghitung kebutuhan pupuk yang mudah dan akurat? Karena tidak semua tanaman membutuhkan pupuk yang sama.

Setiap tanaman memiliki kebutuhan pupuk yang berbeda-beda, tergantung pada jenis, varietas, kondisi tanah, iklim, dan faktor lainnya.

Oleh karena itu, cara menghitung kebutuhan pupuk yang tepat untuk tanaman adalah hal yang sangat penting untuk dilakukan.

Cara Menghitung Kebutuhan Pupuk yang Tepat

Cara Menghitung kebutuhan pupuk tidaklah sulit, asalkan mengetahui beberapa hal dasar, seperti:

  • Jenis dan jumlah tanaman yang ditanam
  • Jenis dan kandungan pupuk yang akan digunakan
  • Dosis dan frekuensi pemberian pupuk yang sesuai dengan tanaman
  • Cara mengukur dan menimbang pupuk yang benar

Dengan mengetahui hal-hal tersebut, kamu dapat menghitung kebutuhan pupuk dengan mudah dan akurat. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat diikuti untuk menghitung kebutuhan pupuk:

Tentukan jenis dan jumlah tanaman yang ditanam

Hal pertama yang harus dilakukan adalah menentukan jenis dan jumlah tanaman yang ditanam. Ini penting untuk mengetahui kebutuhan nutrisi dan dosis pupuk yang sesuai untuk tanaman.

Kamu dapat mencari informasi tentang kebutuhan nutrisi dan dosis pupuk untuk tanaman di internet, buku, atau petugas pertanian.

Sebagai contoh, jika menanam padi, kamu dapat mengetahui bahwa padi membutuhkan nitrogen (N), fosfor (P), kalium (K), dan unsur hara mikro lainnya.

Dosis pupuk untuk padi juga bervariasi, tergantung pada fase pertumbuhan, jenis varietas, dan kondisi lahan. Misalnya, dosis pupuk untuk padi adalah 300kg N, 100kg P, dan 100 kg K per hektar per satu musim tanam

Selain itu, harus mengetahui jumlah tanaman yang ditanam, baik dalam satuan luas lahan (misalnya hektar, meter persegi, atau are) maupun dalam satuan jumlah tanaman (misalnya batang, rumpun, atau pohon).

Ini penting untuk menentukan jumlah pupuk yang dibutuhkan per satuan luas lahan atau per satuan jumlah tanaman.

Sebagai contoh, jika menanam padi di lahan seluas 1 hektar, maka kamu harus menghitung jumlah pupuk yang dibutuhkan per hektar. Jika kamu menanam cabai di lahan seluas 100 meter persegi, dengan jumlah tanaman 500 batang, maka harus menghitung jumlah pupuk yang dibutuhkan per batang.

Tentukan jenis dan kandungan pupuk yang digunakan

Hal kedua yang harus dilakukan adalah menentukan jenis dan kandungan pupuk yang digunakan. Jenis pupuk yang digunakan dapat berupa pupuk organik atau pupuk anorganik.

Pupuk organik adalah pupuk yang berasal dari sumber alami, seperti kotoran hewan, kompos, pupuk hijau, atau pupuk kandang.

Pupuk organik memiliki banyak manfaat, seperti meningkatkan kesuburan tanah, memperbaiki struktur tanah, menyediakan nutrisi yang lengkap, dan ramah lingkungan.

Namun, pupuk organik juga memiliki beberapa kekurangan, seperti kandungan nutrisi yang rendah, tidak stabil, sulit diukur, dan membutuhkan waktu lama untuk terurai.

Pupuk anorganik adalah pupuk yang berasal dari sumber buatan, seperti urea, TSP, KCl, atau NPK. Pupuk anorganik memiliki banyak kelebihan, seperti kandungan nutrisi yang tinggi, stabil, mudah diukur, dan cepat bereaksi.

Namun, pupuk anorganik juga memiliki beberapa kelemahan, seperti dapat merusak tanah, menyebabkan pencemaran, menyediakan nutrisi yang terbatas, dan mahal.

Kandungan pupuk yang akan digunakan adalah jumlah nutrisi yang terdapat dalam pupuk tersebut. Kandungan pupuk biasanya ditulis dalam bentuk persen (%), yang menunjukkan berapa banyak nutrisi yang terdapat dalam 100 kg pupuk.

Misalnya, jika menggunakan pupuk NPK 15-15-15, maka artinya pupuk tersebut mengandung 15% N, 15% P, dan 15% K. Jika menggunakan pupuk urea, maka artinya pupuk tersebut mengandung 46% N.

Kamu harus mengetahui kandungan pupuk yang digunakan, agar dapat menghitung jumlah pupuk yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman.

Tentukan dosis pemberian pupuk yang sesuai dengan tanaman

Langkah selanjutnya dari cara menghitung kebutuhan pupuk adalah menentukan dosis pemberian pupuk yang sesuai dengan tanaman.

Dosis pupuk adalah jumlah pupuk yang diberikan per satuan luas lahan atau per satuan jumlah tanaman. Frekuensi pemberian pupuk adalah jumlah kali pemberian pupuk dalam satu periode waktu tertentu.

Dosis pemberian pupuk dapat berbeda-beda, tergantung pada jenis, varietas, fase pertumbuhan, kondisi tanah, iklim, dan faktor lainnya.

Kamu harus menyesuaikan dosis pemberian pupuk dengan tanaman, agar tidak terjadi kekurangan atau kelebihan nutrisi yang dapat mengganggu pertumbuhan dan hasil tanaman.

Untuk menentukan dosis pemberian pupuk yang sesuai dengan tanaman, kamu dapat menggunakan rumus berikut:

Dosis pupuk (kg/ha) = (Kebutuhan nutrisi tanaman x kebutuhan pupuk per hara x 100) / kandungan hara dalam pupuk

Contohnya:

  • Kebutuhan nutrisi N tanaman: 100 kg/ha
  • Kandungan N dalam pupuk misal: 16%
  • Kebutuhan pupuk nitrogen (N) per hara: 2kg/ha

Maka: (100 x 2 x 100)/ 16 = 1.250 kg/ha

Seperti itulah cara menghitung kebutuhan pupuk, semoga artikel ini dapat membantumu untuk menghitung kebutuhan pupuk yang diperlukan tanaman.

Banyak metode yang bisa digunakan, namun umunya seperti apa yang ditunjukkan di atas tadi, sekian terimakasih.

Baca Juga
Topik

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel