Sediksi.com – Menyandang gelar bangsawan selama bertahun-tahun bahkan sejak lahir bukan merupakan hal mudah. Bahkan, sejak kecil pun mereka sudah dibebankan dengan berbagai macam tugas dan aturan yang dipelajari. Bagaimana tidak, di pundak mereka ada masa depan negara.
Menjadi seorang bangsawan juga mesti siap saat tidak mudah dalam memilih pasangan. Sampai-sampai, ada sejumlah bangsawan yang lepas gelar demi cinta.
Beberapa hal dalam pemilihan pasangan sudah harus ditentukan oleh beberapa anggota kerajaan atau peraturan terdahulu. Namun, cerita tentang seorang pangeran atau putri yang menikahi orang biasa yang tidak memiliki darah bangsawan bukan cerita belaka.
Beberapa bangsawan dari kerajaan-kerajaan yang tersebar di dunia ini adalah salah satu pengeculian itu. Mereka rela melepaskan takhta untuk menikahi orang yang dicintainya. Siapa saja bangsawan yang lepas gelar demi cintanya mereka? Yuk, simak artikel di bawah ini!
Bangsawan yang Lepas Gelar Demi Cinta
Pangeran Harry & Meghan Markle
Pada 8 Januari 2020, Pangeran Harry dan Meghan mengumumkan rencana mereka untuk mundur sebagai bangsawan senior dan membagi waktu mereka antara Inggris dan Amerika Utara. Pangeran Harry barangkali jadi yang paling terkenal di antara bangsawan yang lepas gelar demi cinta.
Menurut pengakuan Tom Bradby, selaku jurnalis yang dekat dengan keluarga kerajaan mengatakan bahwa keputusan Pangeran Harry dan Meghan Markle keluar ini karena keinginan pihak kerajaan sendiri.Â
Hal ini karena sejak lama Pangeran Harry sudah diberitahu bahwa pihak kerajaan akan melakukan perampingan monarki dan Pangeran Harry bukanlah garis utama pewaris tahta Kerajaan Inggris. Kini mereka tinggal di Monctecito, Santa Barbara bersama kedua anaknya yaitu Acrhie dan Lilibet.
Pangeran Philip
Untuk menjadi Duke of Edinburgh dan menjadi suami dari Putri Elizabeth pada tahun 1947 , Pangeran Philip harus melepaskan gelar kerajaan Denmark dan Yunaninya dan menjadi warga negara Inggris yang dinaturalisasi, mengadopsi nama belakang kakek-nenek dari pihak ibu, Mountbatten.
Meskipun Pangeran Philip adalah bagian dari keluarga kerajaan Inggris, dia sebenarnya harus melepaskan klaimnya atas tidak hanya satu tetapi dua takhta ketika dia menikahi Putri Elizabeth pada tahun 1947. Dia adalah seorang pangeran di Yunani dan Denmark. Untuk pengorbanannya, Ratu memberinya beberapa gelar seperti Baron Greenwich dan Duke of Edinburgh.
Duke & Duchess of Windsor
Mantan bangsawan ini mungkin adalah yang kisahnya cukup terkenal dari daftar bangsawan yang lepas gelar demi cinta. Setelah kurang dari satu tahun di atas takhta, Edward meninggalkan London untuk menikahi Wallis Simpson.
Menurut pakar kerajaan Richard Fitzwilliams, Edward VIII telah menodai gelar Duke of Windsor. Dan sekarang gelar kerajaan tidak dapat digunakan untuk calon anggota keluarga kerajaan. Hal ini karena Dukedom of Windsor tidak mungkin bisa digunakan lagi karena selamanya akan diidentifikasi sebagai kerabat Ratu yang turun tahta pada tahun 1936 untuk menikahi Wallis Simpson yang dua kali bercerai.
Baca Juga: Salah Beli Fantasi di London Love Story
Pangeran Andrew
Pangeran Andrew mengumumkan keputusannya untuk merelakan gelar bangsawannya pada November 2019 setelah reaksi balik terhadap wawancaranya seputar hubungannya dengan pemodal yang dipermalukan dan pelaku kejahatan seks Jeffrey Epstein.Â
Pangeran Andrew merasa bahwa hal tersebut telah menjadi gangguan besar pada pekerjaan dan keluarganya. Kemudian Pangeran Andrew merasa perlu bertanggung jawab dan meminta kepada sang raja untuk dibebas tugaskan dari tugas dan gelarnya.
Diana, Princess of Wales
Sebelumnya, putri Diana sempat menikah dengan Pangeran Charles. Namun, karena beberapa hal putri Diana bercerai dengan Pangeran Charles pada tahun 1996. Setelah resmi bercerai mantan calon ratu itu telah kehilangan title-sebagai ‘Her Royal Highness’ yang mana gelar tersebut tidak berlaku lagi.
Pihak kerajaan masih ingin putri Diana mendaptkan gelar tersebut, namun Pangeran Chalers menolaknya. Meski demikian Putri Diana tidak lagi menyandang gelar ‘Her Royal Highness’, ia masih menggunakan gelar ‘Princess of Wales’.
Anak-anak Putri Anne, Peter & Zara Phillips
Karena statusnya sebagai satu-satunya putri Ratu, anak-anak Putri Anne tidak dijamin gelar, tetapi mereka ditawari gelar kehormatan oleh Ratu ketika mereka lahir.
Sayangnya, Anne dan suaminya saat itu, Mark Phillips, menolak, menyatakan bahwa mereka ingin anak-anak mereka memiliki kehidupan senormal mungkin. Hal itu membuat Zara merasa beruntung karena tidak memiliki gelar sehingga memberinya lebih banyak kebebasan daripada sepupunya William dan Harry.
Putri Märtha Louise
Meskipun memiliki gelar ‘Her Highness Princess Martha Louise’, para bangsawan asal Norwegia sepakat untuk menghentikan putri Martha menggunakan gelar kerajaan dalam aktivitas bisnis. Diketahui putri Martha mengadakan tur panduan dan penyembuhan spiritual dengan kekasihanya, Derek Verrett (non bangsawan), menggunakan judul “Princess and the Shaman” yang membuatnya dituduh mengeksploitasi gelar kerajaan.
The Swedish Royal Grandchildren
Mulai Agustus 2019, lima cucu Raja Carl XVI Gustaf dan Ratu Silvia dari Swedia nggak lagi menjadi anggota Rumah Kerajaan Swedia setelah kakek mereka menghapus gelar Yang Mulia. Keputusan ini diambil untuk mengurangi tugas kerajaan yang diharapkan dilakukan oleh anak-anak.
Putri Ayako
Bangsawan yang lepas gelar demi cinta berikutnya adalah anggota keluarga kekaisaran Jepang.
Putri Ayako, putri bungsu dari sepupu mendiang Kaisar Akihito, menikah dengan rakyat jelata Kei Moriya pada tahun 2018 dalam sebuah upacara pernikahan di Kuil Meiji Tokyo. Di bawah Hukum Rumah Kekaisaran, perempuan berdarah bangsawan akan kehilangan gelar kerajaannya apabila mereka menikah dengan orang biasa.
Putri Ayako yang berusia 28 tahun itu kehilangan status kerajaannya setelah menikah dengan pegawai perusahaan pelayaran Nippon Yusen K.K. yang berusia 32 tahun. Demi bersama orang yang dicintainya mereka melepaskan gelar Putrinya, menjadi Ayako Moriya.
Baca Juga: 15 Fakta Tentang Kaisar Meiji, Tokoh Restorasi Jepang yang Tidak Begitu Serius Saat Sekolah
Pangeran Michael of Kent
Demi Untuk menikahi Baroness Marie Christine von Reibnitz, seorang Katolik, Pangeran Michael of Kent, sepupu Ratu harus kehilangan tempat ke-15 dalam garis bangsawan karena Act of Settlement 1701.
Namun, ia diangkat kembali pada tahun 2015 setelah berlalunya Succession to the Crown Act 2013, dan anak-anaknya tetap berada di garis bangsawan.
Putri Sayako
Putri Sayako dikenal sebagai Yang Mulia Putri Sayako. Ia merupakan anak ketiga dari putri satu-satunya Kaisar Akihito.
Putri Sayako menanggalkan gelar kebangsawanannya dan meninggalkan keluarga kekaisaran Jepang setelah menikah dengan laki-laki biasa yang bernama Yoshiki Kuroda pada tahun 2005.
Setelah menikah Sayako memilih untuk lebih fokus dalam membangun rumah tangan dan memberikan perhatian kepada keluarga barunya.
Pangeran Friso of Orange-Nassau
Ketika Pangeran Friso menikah dengan Mable Wisse Smit pada tahun 2004, ia melakukannya tanpa restu resmi dari Parlemen Belanda. Dia kemudian melepaskan haknya atas takhta. Hingga wafatnya pada tahun 2013, Friso dan keluarganya masih dianggap sebagai anggota keluarga kerajaan, hanya saja bukan Rumah Kerajaan Belanda.
Raja Carol II
Bangsawan yang lepas gelar demi cinta terakhir dalam daftar ini adalah Raja Carol II. Raja Carol II terpaksa turun takhta sebanyak dua kali: sekali karena hubungan percintaan. Dia diketahui berselingkuh dengan seorang wanita Prancis pada tahun 1925. Kedua, kedua karena alasan politik di mana ia dipaksa ke pengasingan pada tahun 1940.