Sediksi.com – Gol yang diciptakan Mohamed Salah ke gawang Crystal Palace pada laga Premier League pekan 16 Sabtu (9/12/2023) menjadi gol ke-200 yang ia torehkan bersama Liverpool serta gol ke-150 yang ia catatkan selama bermain di Premier League.
Capaian tersebut membuat pemain asal Mesir ini masuk ke dalam jajaran top para pencetak gol terbanyak di Premier League sepanjang masa. Total 150 golnya saat ini menyamai torehan ikon The Reds lainnya, Michael Owen, di peringkat 10.
Sementara bagi klubnya sendiri, catatan 200 gol tersebut membuat Salah masih berada di urutan 5 top skor Liverpool sepanjang masa, di bawah Ian Rush (346 gol), Roger Hunt (285 gol), Gordon Hodgson (241 gol), dan Billy Liddell (228 gol).
Selain fakta di atas, berikut ini akan diulas beberapa fakta menarik lainnya terkait capaian fantastis dari pemain yang sering dijuluki sebagai Egyptian King ini.
5 Fakta Rekor Gol Mo Salah di Premier League
Gol Debutnya di Premier League Bukan Bersama Liverpool
Meskipun lebih diingat sebagai ikon The Reds, gol debut Mo Salah di Premier League nyatanya tercipta saat ia masih berseragam Chelsea. Salah memang sempat memperkuat The Blues dari 2014-2015.
Di sini, karir sang pemain tidak berjalan sesuai yang diharapkan, di mana ia hanya mencatatkan total 13 pertandingan dan 2 gol di Premier League. Satu gol yang Salah ciptakan saat Chelsea menghajar Arsenal 6-0 menjadi gol pertamanya di kasta tertinggi liga Inggris tersebut.
Setelah mengalami 2 kali masa peminjaman ke Serie A, Chelsea akhirnya melepas Salah ke AS Roma pada 2016 dengan harga 15 juta Euros.
Langsung Raih Sepatu Emas di Musim Perdananya Berseragam The Reds
Mo Salah kembali ke Inggris pada musim panas 2017 setelah Liverpool menebusnya dengan harga 42 juta Euros. Di sini, ia berhasil membuktikan bahwa dirinya bukanlah pemain flop di Premier League.
Pada musim perdananya berseragam Liverpool, Salah langsung menorehkan 32 gol di liga (44 di semua kompetisi). Capaian ini membuatnya diganjar penghargaan Sepatu Emas serta Pemain Terbaik Premier League 2017/18.
Jika ditotal, pemain berusia 31 tahun ini sudah mengoleksi 3 penghargaan Sepatu Emas, yaitu pada musim 2017/18 (32 gol), 2018/19 (22 gol), serta 2021/22 (23 gol).
Top Skor Liverpool di Era Premier League
Laga melawan Manchester United di Anfield pada musim 2022/23 menjadi momen bersejarah, tidak hanya bagi klub namun juga bagi Mo Salah. Liverpool saat itu berhasil meluluhlantakkan tim setan merah 7 gol tanpa balas.
Gol ke-6 The Reds ke gawang David De Gea di malam itu yang diciptakan oleh Salah membuatnya resmi melewati catatan legenda Liverpool, Robbie Fowler (128 gol), sebagai pencetak gol terbanyak Liverpool di era Premier League.
Dan yang lebih impresifnya lagi, Salah saat itu berhasil menorehkan 129 gol Premier League dari total 205 pertandingan, atau 61 pertandingan lebih sedikit dari Fowler.
MU dan West Ham Jadi Tim ‘Favorit’ Salah
Siapa tim yang paling ketar-ketir saat bertemu dengan Mo Salah di Premier League? Jawabannya adalah West Ham United dan Manchester United.
Kedua klub tersebut bisa dibilang menjadi ‘favorit’ Salah, di mana ia tercatat telah menyarangkan masing-masing 10 gol ke gawang kedunya.
Di bawah West Ham dan MU ada Bournemouth, Leeds United, serta Watford yang masing-masing telah dijebol gawangnya oleh Egyptian King sebanyak 9 kali.
Baca Juga: 10 Pesepakbola dengan Bayaran Termahal di 2023: Ronaldo, Messi, dan Mbappe Tempati Urutan Teratas
Awalnya Bukan Pemain yang Diinginkan Klopp
Fakta berikut mungkin tidak terlalu berkaitan dengan rekor gol Mo Salah di Premier League.
Akan tetapi, bayangkan, jika pada 2017 Jurgen Klopp menolak mendengarkan saran dari Michael Edwards (direktur olahraga Liverpool saat itu), Dave Fallows (kepala rekrutmen pemain Liverpool), serta Barry Hunter (kepala pencari bakat Liverpool), sejarah The Reds bersama Mo Salah mungkin tidak akan pernah terjadi.
Dikutip dari The Athletic, Klopp saat itu kabarnya lebih tertarik untuk mendatangkan Julian Brandt dari Bayer Leverkusen untuk mengisi posisi winger Liverpool. Namun, sang pelatih saat itu juga masih bimbang terkait menit bermain Brandt di tim nantinya.
Pasalnya, The Reds saat itu sudah memiliki Roberto Firmino, Sadio Mane, dan Philippe Coutinho sebagai trio utama lini serang.
Namun, di tengah situasi ini, Edwards, Fallows, dan Hunter malah merekomendasikan nama winger AS Roma, Mo Salah, sebagai pilihan yang paling sempurna untuk Liverpool. Beruntung, Klopp berhasil diyakinkan dan sisanya adalah sejarah.
Dari sini dapat dipetik pelajaran bahwa punya pelatih bagus saja tidak cukup. Klub juga butuh staf-staf lain yang kompeten di bidangnya masing-masing agar mampu meraih kesuksesan jangka panjang.