Sediksi.com – Bahasa Jawa merupakan salah satu varian bahasa yang mencerminkan keragaman bahasa di Indonesia. Bahasa Jawa dikenal sebagai salah satu bahasa daerah yang memiliki karakteristik unik.
Menariknya, penggunaan bahasa Jawa secara umum terbatas pada masyarakat yang beretnis Jawa di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Apa sih fakta unik bahasa Jawa yang perlu kita tahu?
Meskipun bahasa ini digolongkan sebagai bahasa Jawa, namun penting untuk dicatat bahwa dialeknya dapat memiliki perbedaan yang cukup signifikan antara berbagai daerah.
Artikel kali ini akan membahas tentang fakta unik bahasa Jawa yang mungkin kamu belum tau. Let’s check this out!
Fakta Unik Bahasa Jawa yang Jarang Diketahui Masyarakat
Satu dari banyak bahasa pilihan terjemahan Google Translate
Pada tanggal 24 Mei 2013, Google secara resmi memperkenalkan layanan terjemahan dalam bahasa Jawa.
Langkah ini diambil berdasarkan tren popularitas yang ditunjukkan oleh bahasa Jawa dalam mesin pencari Google.
Selain itu, jumlah penutur bahasa Jawa di Indonesia mencapai 85 juta jiwa yang merupakan jumlah yang signifikan.
Peringkat 2 bahasa dengan jumlah penutur terbanyak di Indonesia
Bahasa Jawa menduduki peringkat kedua dalam daftar bahasa daerah yang paling banyak digunakan di Indonesia.
Selain itu, Bahasa Jawa juga termasuk salah satu bahasa yang lebih dikenal oleh masyarakat, selain Bahasa Indonesia.
Pernah digunakan John Lennon (versi terjemahan lagu Imagine)
Beberapa waktu yang lalu, netizen Indonesia dikejutkan oleh unggahan dari akun resmi Instagram milik salah satu ikon musik legendaris The Beatles, yakni John Lennon.
Hal tersebut disebabkan oleh unggahan akun tersebut yang memuat berbagai bahasa di dunia, termasuk di antaranya adalah kalimat dalam bahasa Jawa.
Salah satu kutipan yang diunggah adalah “Bayangke kabeh wong urip tentrem,” yang diposting oleh akun @johnlennon pada Minggu (12/9/2021).
Ternyata, kalimat dalam Bahasa Jawa ini merupakan bagian dari lirik lagu ‘Imagine‘ yang telah diterjemahkan. Selain Bahasa Jawa, akun tersebut juga menerjemahkan lagu legendaris ini ke dalam bahasa Indonesia dan Sunda.
Mempunyai tingkatan penggunaan
Bahasa Jawa memiliki empat tingkatan penuturan yang kerap digunakan sebagai bentuk penghormatan.
Keempat tingkatan Bahasa Jawa tersebut terdiri dari basa ngoko (tingkat kasar), basa madya (tingkat biasa), basa krama (tingkat halus), dan basa krama inggil (tingkat sangat halus).
Bisa Ditulis dalam Dua skrip, yaitu Aksara Jawa dan Arab-Pegon
Aksara Jawa yang merupakan turunan dari aksara Brahmi dan berkembang pada masa Hindu-Buddha yang dikenal dengan sebutan Hanacaraka.
Bahasa ini juga dapat ditulis dalam bentuk Arab yang disebut Arab Pegon.
Konon, asal-usul istilah “Pegon” diperkirakan berasal dari kata dalam Bahasa Jawa, yaitu “pégo” yang merujuk pada penggunaan yang kurang tepat atau penyimpangan saat Bahasa Jawa dituliskan dalam huruf Arab.
Penggunaan Arab Pegon umumnya ditemui dalam kitab kuning atau naskah agama kuno yang sering ada di lingkungan pesantren.
Aksara Hanacaraka Dianggap sebagai Salah Satu Aksara Terindah di Dunia
Dalam laporan dari matadornetwork.com, Bahasa Jawa disebut masuk dalam daftar aksara yang dianggap paling indah di dunia.
Urutan aksara yang dianggap indah tersebut adalah Burmese (Myanmar), Sinhala (Sri Lanka), Georgia (Georgia), Tagalog (Filipina), dan Hanacaraka (Indonesia).
Mempunyai Penutur yang Tersebar di Lima Negara
Nggak hanya di tanah air saja penutur Bahasa Jawa, terdapat beberapa negara yang masyarakatnya juga sering menggunakan bahasa ini untuk berbincang sehari-hari.
Negara-negara yang dimaksud di sini adalah Suriname, Singapura, Malaysia, Belanda, dan Kaledonia Baru (New Calédonie) yang merupakan wilayah luar negeri yang dikuasai oleh Prancis dan terletak di sebelah selatan Samudra Pasifik.
Menempati Peringkat Ke-11 dalam Jumlah Penutur di Dunia
Menurut data dari situs ethnologue.com, Bahasa Jawa menempati peringkat ke-11 di dunia berdasarkan jumlah penuturnya.
Urutan bahasa yang paling banyak digunakan di dunia adalah sebagai berikut; Bahasa Tionghoa, Spanyol, Inggris, Arab, Hindi, Bengali, Portugis, Rusia, Jepang, Jerman, dan Bahasa Jawa.
Setiap Wilayah Memiliki Dialek Khasnya Sendiri
Dialek Bahasa Jawa yang terdapat di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur memiliki perbedaan.
Masyarakat di Surabaya menggunakan dialek yang dikenal sebagai Suroboyoan, sedangkan di Malang, Jawa Timur, terdapat dialek Bahasa Jawa yang khas yang disebut Walikan.
Di wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta, cenderung terdapat variasi Bahasa Jawa yang lebih halus dalam penyampaiannya karena lebih banyak menggunakan gaya tutur krama atau Bahasa Jawa halus.
Itu dia sederet fakta unik bahasa Jawa yang mungkin aja kamu belum tau. Sodik menyangka nggak, sih, kalau bahasa Jawa bisa sekeren ini?