Ide pembuatan film tentu berasal dari banyak hal. Tak sedikit film Indonesia yang diangkat dari novel. Film-film itupun telah ditonton oleh jutaan orang di bioskop bahkan sampai sukses di festival film dunia. Bagi pecinta novel, tentu sering membayangkan adegan-adegan yang ada di buku bukan?
Dengan dibuatnya film jadi makin gampang terbayang visualisasi tiap tokoh dan tiap alur yang ada. Namun balik lagi ke preferensi, pastinya film adaptasi novel seperti ini tak akan lepas dibandingkan dengan jalan cerita novelnya. Cukup worth it atau skip saja?
Nah berikut ini daftar-daftar film yang ceritanya berasal dari novel karya penulis Indonesia.
Daftar Film Indonesia yang Diangkat dari Novel, Adakah Favoritmu?
Adaptasi novel ke film disebut juga dengan ekranisasi. Banyak film yang justru lebih digemari dibanding buku aslinya. Tapi tak sedikit juga yang dianggap tak memuaskan adaptasinya. Alih wahana dari buku ke film memang kerap memantik perdebatan di kalangan penikmatnya.
Kalau kamu bagaimana? Intip dulu daftarnya!
KKN di Desa Penari (2022)
Apakah kamu pengguna Twitter yang rajin bacain thread? Sesungguhnya adaptasi ini mengalami banyak tahapan. Semula, asal novel KKN Desa Penari ini dari utas yang dibuat akun Simple Man. Boom!
Utas tersebut viral, jadilah diangkat menjadi novel oleh sebuah penerbit. Novelnya juga sukses di pasaran, alhasil kisah horror para  mahasiswa itupun diadaptasi ke vesi film.
Sempat gagal tayang waktu itu karena beberapa hal, namun setelah tayang filmnya menjadi film horror terlaris dan memecahkan rekor.
Saat itu kebetulan juga bioskop baru saja dibuka kembali setelah lama dibatasi akibat COVID-19. Apakah kamu sudah nonton film ini?
Seperti Dendam Rindu Harus Dibayar Tuntas (2021)
Film yang digarap oleh sutradara Edwin ini merupakan adaptasi dari novel penulis Eka Kurniawan yang terbit 2014 silam. Bahkan, Eka sebagai sang penulis juga berpartisipasi dalam penyusunan skenario sehingga kalau kamu tonton tak akan menemukan perbedaan yang jauh.
Kisahnya berporos pada Ajo Kawir, pemuda yang impoten sebab masa kecilnya yang cukup tragis. Kemudian ia menikahi Iteung dan mereka berdua bekerjasama untuk dapat membalaskan dendam masing-masing sambil berdamai dengan traumanya.
Baca Juga: Om Eka, Cantik Itu (Meninggalkan) Luka
Yuni (2021)
Film ini melejitkan nama aktris Arawinda di kancah perfilman Indonesia. Menjadi film yang dilabeli sebagai film feminis karena berusaha mengangkat suara perempuan yang menuntut hak hidup mereka di Indonesia.
Uniknya, filmnya malah duluan tayang! Lalu kemudian diadaptasi dan alihmediakan menjadi novel oleh Ade Ubaidil. Sebab film ini juga menjadi film yang menggugah pola pikir masyarakat Indonesia dan fakta bahwa banyak perempuan yang masih terdiskriminasi.
Dilan 1990 (2018)
Siapa yang gak kenal Dilan sekarang? Dilan 1990 merupakan salah satu film Indonesia yang diangkat dari novel. Diperankan oleh Iqbaal Ramadan, berkat film ini, gombalan ala Dilan jadi ngetren di kalangan remaja. Bahkan sampai pada jaket denim dan motor antiknya.
Banyak remaja yang “kedilan-dilanan” ketika itu. Film ini disutradarai oleh Fajar Bustomi, berdasarkan novel buatan Pidi Baiq. Rumornya, Pidi menceritakan masa mudanya dan kisah SMA-nya melalui karakter Dilan. Entah betulan atau bohongan, sosok Milea itu benar-benar ada. Apakah kamu termasuk yang kepo cari tahu soal hal itu?
Imperfect (2019)
Film besutan Ernest Prakarsa ini sempat hits pada kala itu, sebab dibintangi Reza Rahadian dan Jessica Mila. Chemistry keduanya bagus! OST-nya juga lagu Fiersa Besari dengan lirik yang relatable bagi anak muda yangs ednag insecure. Unsur komedi selalu ditanamkan di film Ernest, menghadirkan para komik seperti Kiky Saputri dkk menambha serunya film ini.
Bahkan sampai dijadikan series yang tayang di WeTV. Ternyata, Ernest membuat film Indonesia yang diangkat dari novel berjudul Imperfect: A Journey to Self-Acceptance karya Meira Anastasia.
Film Imperfect senditi mengisahkan tentang Rara yang harus diet karena bekerja di bidang kecantikan dan menduduki posisi manager. Tapi dalam proses itu dia jadi kehilangan dirinya. Namun Dika selalu menerimanya apa adanya.
Mariposa (2020)
Film ini diangkat dari novel karya Luluk HF berjudul serupa. Kisah cinta anak SMA bernama Acha dan Iqbal, di sini diperankan oleh Zara Adhisty dan Angga Yunanda. Acha mencoba untuk memperjuangkan perasaannya kepada Iqbal yang seringkali bersifat dingin kepada Acha. Apakah akhirnya Iqbal luluh dan mau menerima Acha?
Tenggelamnya Kapal van der Wijck (2013)
Film Indonesia yang diangkat dari novel selanjutnya ialah besutan MD Entertainment, disutradarai oleh Sunil Soraya. Film ini diangkat dari novel berjudul sama karya Buya Hamka. Novelnya sendiri terbit di tahun 1938. Infonya, film berdurasi 3 jam ini diproduksi selama 5 tahun untuk akhirnya mendapatkan hasil terbaik.
Banyak pecinta film yang mengakui bahwa film ini merupakan adaptasi novel terbaik. Sehingga tak heran jika Tenggelamnya Kapal van der Wijck memenangkan 2 penghargaan di Festival Film bandung pada 2014 silam.
Film ini pun bertabur bintang besar, seperti Herjunot Ali, Pevita Pearce, dan Reza Rahardian. Cerita film ini berporos pada adat Minangkabau pada masa itu, cinta beda kasta sosial antara Zainudin dan Hayati. Kalau ingin banjir air mata, kami tantang untuk nonton film ini.
Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini (2020)
Disutradari oleh Angg Dwimas Sasongko, film ini berasal dari sebuah buku dengan judul sama yang sempat hits pada kala itu. Buku karya Marcella FP. Film Indonesia yang diangkat dari novel ini biasa disingkat NKCTHI ini haya membutuhkan waktu seminggu untuk bisa mencapai 1 juta penonton di bioskop.
Narasi filmnya berpusat pada sebuah keluarga yang punya tiga anak. Kelihatannya bahagia, tapi ternyata masing-masing anggota keluarga menyimpan luka dan traumanya sendiri-sendiri. Orang-orang sering menyebut jenis film seperti ini sebagai comfort movie. Apakah kamu setuju?
Bumi Manusia (2019)
Bergenre historical drama, film ini merupakan adaptasi dari novel Pramoedya Ananta Toer. Disutradari oleh Hanung Bramantyo, film ini memakan durasi 3 jam penuh. Minke diperankan oleh Iqbaal Ramadhan sementara Annelies diperankan oleh Mawar de Jongh.
Kisahnya tentang Minke yang belajar di Hoogere Burgerschool (HBS), sekolah tingkat menengah di zaman kolonial, dan berkenalan dengan para Belanda, Minke ini pemuda Jawa yang cakap dan pandai. Terjalin kisah asmara antara Annelies yang merupakan gadis Indo Belanda dengan Minke. Sementara Annelies putri seorang Nyai Belanda bernama Ontosoroh.
Film berpusat pada bagaimana Minke jadi gamang antara mengikuti kemajuan Eropa, membela Tanah Airnya serta bibit benih cintanya pada seorang Annelies. Film ini dikabarkan akan menjadi film pertama dari Tetralogi Pulau Buru, ke depannya akan ada kelanjutannya lagi.
Demikianlah daftar film Indonesia yang diangkat dari novel. Adakah salah satunya yang menjadi favoritmu?
Film lainnya yang tak sempat disebutkan dan mungkin cukup familiar ada Ayat-Ayat Cinta, 5CM, Laskar Pelangi, Noktah Merah Perkawinan, Garuda di Dadaku, Hafalan Sholat Delisah dan masih banyak lagi yang lainnya. Tak bisa dipungkiri bahwa novel best seller kerap kali menjadi salah satu sumber ide bagi pegiat sinema Indonesia untuk terus menelurkan karya.