Sediksi.com – Teka teki siapa pengganti Graham Potter di Chelsea sepertinya mulai sedikit menemukan titik terang. Dilansir dari Fabrizio Romano, Frank Lampard dikabarkan telah menyepakati kontrak jangka pendek hingga akhir musim sebagai pelatih sementara (caretaker) Chelsea yang baru.
Posisi caretaker ini sendiri sebelumnya diisi oleh Bruno Saltor Grau, yang mendampingi Chelsea saat ditahan imbang Liverpool Rabu kemarin. Tanda-tanda ditunjuknya Frank Lampard sebagai pelatih sepertinya sudah terlihat di laga itu. Pria berusia 44 tahun ini terpantau menyaksikan pertandingan di Stamford Bridge.
Sesaat setelah Graham Potter dipecat, terdapat beberapa nama pelatih lain ramai diperbincangkan untuk mengisi kandidat pelatih The Blues selanjutnya. Dikutip dari Sky Sports, nama-nama seperti Julian Nagelsmann, Luis Enrique, Mauricio Pochettino, Ruben Amorim, Oliver Glasner, dan Luciano Spalletti merupakan para kandidat yang didiskusikan dalam internal Chelsea.
Dari nama-nama tersebut, dua nama pertama yang paling santer diberitakan akan mengisi kursi pelatih Chelsea. Beberapa sumber menyebutkan bahwa Nagelsmann sedang menggelar pembicaraan dengan Chelsea terkait rencana jangka panjang.
Sementara itu, Sky Sports melaporkan bahwa Enrique tengah berada di London pada Rabu kemarin untuk membahas terkait kandidat pelatih Chelsea selanjutnya.
Baca Juga: Jika Antonio Conte Pergi, Tottenham Hotspur Bisa Menunjuk Nama-nama Berikut Jadi Pelatih Spurs
Meskipun belakangan nama Nagelsmann dan Enrique yang lebih banyak diperbincangkan sebagai pelatih Chelsea selanjutnya, nama Lampard yang malah akhirnya diresmikan duluan. Penunjukkan Lampard ini mungkin sedikit mengejutkan, mengingat catatan kepelatihannya di Premier League yang kurang baik.
Frank Lampard bukan orang baru di Chelsea. Selain merupakan salah satu legenda klub asal London tersebut, Lampard sempat melatih Chelsea selama 18 bulan sebelum dipecat pada Januari 2021.
Setelahnya, Lampard ditunjuk sebagai pelatih Everton, namun ia dipecat setelah hampir 1 tahun menangani klub akibat rentetan hasil buruk di liga.
Jika dibandingkan dengan para kandidat lain, Frank Lampard sepertinya bukanlah pilihan terbaik untuk mengangkat performa Chelsea yang sedang terseok-seok di Premier League musim ini.
Seperti yang dikutip dari Sky Sports, pilihan utama Chelsea, Julian Nagelsmann, dikabarkan masih membutuhkan waktu rehat sementara pasca dipecat oleh Bayern Munchen. Selain itu, pelatih berusia 35 tahun ini juga dinilai lebih menginginkan melakukan persiapan matang terlebih dahulu, termasuk mengawal klub selama periode pra-musim.
Hal inilah yang sepertinya membuat para petinggi Chelsea akhirnya memilih opsi pelatih caretaker terlebih dahulu, sebelum memutuskan siapa pelatih yang akan dipilih untuk menjalankan proyek jangka panjang klub asal London ini.
Chelsea sendiri masih menyisakan 11 laga di semua kompetisi musim ini, termasuk laga 2 leg perempat final Liga Champions menghadapi Real Madrid, serta 3 laga tandang berat menghadapi Arsenal, Manchester City, dan Manchester United.
Baca Juga: Catat Namanya! Berikut 5 Pelatih Muda yang Patut Diperhitungkan dalam Sepuluh Tahun Mendatang
Meskipun penunjukan Lampard ini banyak diragukan, tetap menarik untuk disimak. Beberapa menyebut Lampard cocok sebagai sosok yang mengawal transisi Chelsea hingga akhir musim. Ia masih memiliki pengaruh kuat di ruang ganti Chelsea mengingat masih banyak pemain yang sempat ia latih.
Selain itu, statusnya sebagai legenda klub diharapkan mampu mengangkat moral para pemain yang sedang anjlok. Lampard juga tercatat sebagai pencetak gol terbanyak untuk Chelsea sepanjang sejarah klub.
Sekarang, pertanyaannya, apakah mantan gelandang pencetak total 211 gol bersama Chelsea ini mampu memaksimalkan 11 sisa laga dan memberikan The Blues fondasi yang lebih baik untuk menatap musim depan?
