Julian Nagelsmann Dipecat Bayern, Simak Profil dan Perjalanan Karir Sang Pelatih Muda Potensial

Julian Nagelsmann Dipecat Bayern, Simak Profil dan Perjalanan Karir Sang Pelatih Muda Potensial

Julian Nagelsmann Dipecat Bayern

DAFTAR ISI

Sediksi.com – Kabar mengejutkan datang dari tim paling sukses di Bundesliga, Bayern Munchen. Mereka dikabarkan memecat pelatih Julian Nagelsmann setelah hampir 2 tahun menukangi klub.

Meskipun berhasil membawa Bayern hingga perempat final Liga Champions dan berada di peringkat 2 sementara Bundesliga, hanya tertinggal 1 poin dari Dortmund di puncak, Nagelsmann tetap harus rela kehilangan pekerjaannya.

Dilansir dari Fabrizio Romano, hasil yang diraih Nagelsmann bersama Bayern, khususnya di Bundesliga, masih di luar ekspektasi para petinggi klub. Selain itu beberapa pemain dikabarkan sudah tidak sepaham dengan pelatih berusia 35 tahun itu, terutama dari segi taktik bermain.

Mantan pelatih Chelsea, Thomas Tuchel, telah diumumkan sebagai pelatih baru FC Hollywood. Situasi Tuchel juga disinyalir menjadi salah satu alasan utama Nagelsmann dipecat lebih awal. Pasalnya, Tuchel dikabarkan tengah didekati oleh Real Madrid dan Tottenham Hotspur yang juga sedang menyiapkan pelatih baru.

Bayern dikabarkan ingin bertindak cepat dan segera mengamankan tanda tangan Tuchel karena tidak banyak opsi pelatih top yang tersedia saat ini. Ditambah lagi pengalaman pelatih berusia 49 tahun ini yang sudah teruji di Bundesliga saat menukangi Dortmund.

Kabar dipecatnya Julian Nagelsmann ini bisa dibilang sangat mengejutkan, mengingat pencapaiannya sejauh ini serta potensi yang ia miliki sebagai salah satu pelatih muda terbaik di Eropa.

Untuk mengenal Nagelsmann lebih jauh, berikut profil dan kiprah pelatih asal Jerman ini di dunia sepakbola.

Profil dan Perjalanan Karir Julian Nagelsmann

Karir Sebagai Pemain

Julian Nagelsmann lahir di Landsberg am Lech, Bavaria pada tanggal 23 Juli 1987. Sebagai pemain, ia memulai karir dari akademi 1860 Munchen dan Augsburg. Nagelsmann sempat menembus tim II 1860 Munchen, namun cedera parah membuatnya tidak pernah merasakan satu pun pertandingan.

Setelahnya ia kembali bergabung dengan Augsburg, yang saat itu dilatih Thomas Tuchel. Namun badai cedera lagi-lagi menjadi penghalang karir Nagelsmann hingga ia akhirnya memutuskan pensiun sebagai pemain di usia 20 tahun.

Karir Sebagai Pelatih

Setelah menyelesaikan studi S1 di bidang sports science, Nagelsmann menjadi asisten pelatih tim U17 1860 Munchen hingga 2010.

Kemudian dari 2010 sampai 2012, ia bergabung dengan tim U17 TSG 1899 Hoffenheim sebagai asisten pelatih. Pada 2013 Nagelsmann diangkat sebagai pelatih U19 Hoffenheim.

Pada Februari 2016, di usia yang baru menginjak 28 tahun, Nagelsmann ditunjuk sebagai pelatih tim senior Hoffenheim menggantikan Huub Stevens. Pada musim perdananya, ia berhasil menyelamatkan die Kraichgauer dari degradasi.

Pada musim selanjutnya, Nagelsmann berhasil membawa Hoffenheim finis di peringkat 4 Bundesliga 2016/2017 dan mengamankan tiket babak play-off liga Champions.

Pada musim 2017/2018, Nagelsmann dan Hoffenheim berhasil finis di peringkat 3 Bundesliga, yang berarti lolos secara otomatis ke liga Champions. Ini merupakan kali pertama Hoffenheim tampil di kompetisi tertinggi antar klub Eropa tersebut.

Kesuksesan Nagelsmann di Hoffenheim membuat RB Leipzig terpikat. Saat itu, RB Leipzig memang butuh pelatih yang mampu menjalankan proyek sepak bola mereka yang mengandalkan pemain muda. Pada Juni 2019, Nagelsmann bergabung dengan RB Leipzig dan menandatangani kontrak selama 4 tahun.

Pada musim perdananya menukangi Leipzig, Nagelsmann berhasil menjadi pelatih termuda sepanjang sejarah yang membawa timnya hingga ke babak semifinal liga Champions. Di semifinal, Leipzig ditumbangkan Paris Saint-Germain yang saat itu dilatih oleh Tuchel.

Pada musim selanjutnya, Nagelsmann membawa RB Leipzig finis di posisi runner up Bundesliga 2020/2021. Sekali lagi, apa yang ia lakukan membuat Nagelsmann dilirik oleh raksasa Bundesliga.

Pada April 2021, Bayern Munchen membayar 25 juta Euro kepada Leipzig untuk mendapatkan jasa Nagelsmann. Angka ini menjadikan Nagelsmann sebagai pelatih dengan biaya transfer termahal sepanjang sejarah.

Selama hampir 2 tahun menukangi Bayern, Nagelsmann berhasil mempersembahkan 1 Piala Super Jerman dan 1 gelar Bundesliga, sebelum akhirnya dipecat.

Filosofi Bermain

Dalam sebuah wawancara yang dimuat di situs Bundesliga, Nagelsmann mengatakan bahwa ia akan cenderung menekan lawan di area pertahanan mereka sendiri atau bermain dengan pressing tinggi.

“Saya akan menyerang musuh di area pertahanan mereka sendiri karena jarak menuju gawang akan menjadi pendek jika anda memenangkan bola di depan,” ungkap pelatih yang berposisi sebagai bek saat masih bermain ini.

Dalam proses build-up atau membangun serangan, Nagelsmann mengandalkan pola penguasaan bola yang disertai umpan-umpan akurat. Ia juga sering mengandalkan rotasi cair antar pemain yang berarti para pemain harus mampu mengisi berbagai ruang saat membangun serangan.

Nagelsmann sendiri dikenal sebagai pelatih yang mampu beradaptasi dengan berbagai situasi. Ia mewajibkan timnya dapat bermain dengan bentuk formasi yang berbeda-beda, dari 3 bek, 4 bek, dan 5 bek tergantung kondisi di lapangan. Di lini serang ia juga pernah terlihat beberapa kali bermain tanpa sosok penyerang murni.

Nagelsmann juga tidak akan segan-segan melakukan pergantian di awal pertandingan, entah dari segi taktik atau pemain. Hal-hal seperti ini dapat membuat gaya bermainnya tidak dapat diprediksi oleh lawan.

Terlepas dari gaya bermain di atas lapangan, bagi Nagelsmann yang utama dari seorang pelatih bukanlah pada penerapan taktik namun bagaimana pelatih dapat memahami serta menangani kondisi psikologi pemain.

“Tiga puluh persen dari melatih adalah soal taktik, dan tujuh puluh persennya adalah kompetensi sosial,” ungkap pelatih peraih penghargaan Pelatih Terbaik Jerman 2017 ini.

Di Luar Lapangan

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, Nagelsmann memegang gelar sarjana di bidang sports science. Saat kuliah, ia juga sempat mengambil jurusan administrasi bisnis, namun tidak ia lanjutkan setelah 4 semester.

Selain itu, Nagelsmann dikenal sebagai seorang vegetarian. Dalam sebuah konfrensi pers ia mengungkapakan alasannya memilih menjadi vegetarian yaitu demi kesejahteraan binatang dan menjaga lingkungan.

Demikian profil dan perjalanan karir sementara dari Julian Nagelsmann. Meskipun baru dipecat, pelatih sekaliber Nagelsmann diprediksi tidak akan menganggur dalam waktu lama. Kira-kira ke mana pelatih muda berbakat ini akan berlabuh selanjutnya?

Baca Juga
Topik

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel