Sediksi.com – Belakangan ini telah ramai di media sosial tentang mas menteri Nadiem Makarim memamerkan fotonya yang sedang berada di puncak Gunung Tambora. Wah, ternyata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu naik gunung lho.
Omong-omong, mas menteri naik lewat jalur yang mana ya?
Bagaimana jalur pendakian Gunung Tambora? Apakah sulit?
Gunung ini berada dalam kawasan Taman Nasional Tambora, Nusa Tenggara Barat (NTB). Gunung yang memiliki ketinggian 2.851 Mdpl ini memang sering menjadi destinasi pendakian bagi para pendaki gunung dari berbagai belahan dunia. Bagaimana tidak, gunung ini menawarkan view yang sangat indah sehingga menarik banyak orang untuk mengunjunginya.
Pemandangan yang ditawarkan oleh Gunung Tambora mulai dari kawah, sabana hingga padang pasir semuanya instagrammable. Pengalaman mendaki gunung bakal memuaskan. Rasanya cukup sepadan jika jalur pendakian Gunung Tambora sulit sekalipun.
Gunung Tambora memiliki 4 jalur pendakian yang biasa digunakan oleh para pendaki. Keempat jalur tersebut adalah jalur Pancasila, jalur Doro Ncanga, jalur Piong dan Jalur Kawinda Toi.
Semuanya memiliki tingkat kesulitan dan keunikan yang berbeda–beda. Para pendaki Gunung Tambora harus mempersiapkan kondisi fisik dan juga kondisi mental untuk menghadapinya.
Lantas seberapa sulit jalur–jalur pendakian Gunung Tambora? Mari kita ulas satu persatu.
Jalur Pendakian Gunung Tambora
Jalur Pancasila
Nama jalur ini berasal dari nama desa terakhir sebelum memasuki kawasan Gunung Tambora yaitu Desa Pancasila. Jalur pancasila merupakan jalur pendakian Gunung Tambora yang paling sering dilewati.
Para pendaki Gunung Tambora memilih jalur ini karena karakter jalur yang sebenarnya tidak terlalu sulit. Selain itu, treknya juga yang paling pendek jika dibandingan dengan ketiga jalur lainnya.
Para pendaki juga dipermudah dengan adanya ojek gunung dari basecamp hingga pos 1 yang hanya memakan waktu 30 – 45 menit. Kemudian, pendaki akan dihadapkan oleh lebatnya tanaman hutan yang dimulai dari pos 1 hingga pos 5.
Bukan itu saja, pertunjukan babi hutan yang dapat mengejar dan menyeruduk para pendaki juga menjadi rintangan yang merepotkan bagi para pendaki. Trek yang naik turun serta menyeberangi sungai juga menjadi lintasan yang wajib dilewati oleh para pendaki untuk mencapai puncak Gunung Tambora.
Baca Juga: 6 Perlengkapan Naik Gunung untuk Pemula
Jalur Doro Ncanga
Jalur ini terkenal dengan hamparan luas padang rumput di sepanjang jalur. Mungkin jalur ini sangat cocok bagi para pendaki yang introvert karena sangat jarang sekali ditemukan pendaki yang melewati jalur ini. Hal ini disebabkan karena hampir 90% dari jalur ini merupakan sabana yang luas.
Risikonya, pendaki Gunung Tambora akan langsung terkena sengatan matahari karena tidak adanya pohon yang menutupi jalur pendakian ini. Karakter trek yang naik turun akan menghabiskan stamina para pendaki yang melewati jalur ini.
Namun, pendaki akan sedikit dipermudah dengan adanya mobil hardtop yang bisa disewa untuk membawa pendaki dari pos 1 hingga pos 2 saja.
Jalur Piong
Pada awalnya, jalur ini bukanlah jalur yang diperuntukkan sebagai jalur pendakian Gunung Tambora. Jalur ini dulunya adalah jalan setapak yang digunakan oleh warga untuk mencari madu dan menggembalakan ternaknya. Kemudian dilakukan pelebaran sehingga menjadi jalan umum.
Jalur ini memiliki keunikan yaitu terdapat 2 cinder cone yaitu Dongo Tabe Na’e dan Dongo Tabe To’i yang saling berdampingan serta pendaki dapat melihat sapi dan juga kuda yang merumput disela –sela pepohonan.
Tidak jauh beda dengan jalur sebelumnya, Jalur Piong memiliki jalur yang berupa sabana dan karakter trek yang naik turun yang membuat pendaki kelelahan.
Jalur Kawinda Toi
Jalur pendakian Gunung Tambora ini menyertakan medan yang bervariasi berupa sungai, air terjun, padang rumput dan juga lautan pasir.
Trek naik turun sungai akan menemani para pendaki jika melewati jalur ini. Selain itu, pendaki juga akan melewati hutan dengan vegetasi yang tidak terlalu rapat yang dipadukan dengan semak serta ilalang dan sebagian besar jalurnya diselimuti oleh sabana.
Selanjutnya pendaki akan menghadapi hutan dengan vegetasi yang rapat dan pohon–pohon besar.
Semakin ke atas maka hutan akan semakin rapat yang akan menguji kekuatan mental pendaki Gunung Tambora. Tanjakan penyesalan merupakan rintangan yang wajib dilewati untuk bisa mencapai puncak gunung tambura dengan kemiringan 45 derajat. Jelas cukup melelahkan.