Jelang Daftar ke KPU, Tiga Bacapres 2024 Bocorkan Visi-Misi

Jelang Daftar ke KPU, Tiga Bacapres 2024 Bocorkan Visi-Misi

Pemilu 2024

DAFTAR ISI

Sediksi – Walaupun belum resmi mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU), tiga bakal calon presiden (Bacapres) 2024 membocorkan visi-misinya.

Di acara Mata Najwa on Stage Yogyakarta pada Selasa, 19 September 2023, masing-masing bacapres melakukan intervew dengan Najwa Shihab secara bergantian.

Anies Baswedan, bacapres dari koalisi Perubahan untuk Persatuan menjabarkan visinnya tentang kesenjangan dan perlunya keadilan di berbagai sektor seperti ekonomi, pendidikan, dan hukum.    

Sedangkan bacapres dari PDIP, Ganjar Pranowo bicara mengenai Indonesia Emas dan beberapa tantangan yang akan dihadapi Indonesia untuk mencapainya.  

Prabowo Subianto yang diusung koalisi Indonesia Maju menyampaikan keinginannya untuk menghilangkan kemiskinan di Indonesia.   

Selain membocorkan visi-misi mereka sebagai bacapres, masing-masing mendapatkan pertanyaan-pertanyaan lain dari Najwa terkait perkembangan terbaru kondisi politik Indonesia.

Beberapa pertanyaan diantaranya terkait Proyek Strategis Nasional (PSN) yang menyebabkan konflik dengan warga di Rempang, Kepulauan Riau, kebebasan berpendapat, serta isu-isu seputar pemilihan umum (pemilu).     

Baca Juga: Alasan Mengapa Kampus Kita Belum Siap Menghadapi Politik Praktis

Anies ingin PSN transparan untuk publik

Tangkapan layar Youtube Najwa Shihab - Narasi
Tangkapan layar Youtube Najwa Shihab – Narasi

Anies menjawab pertanyaan Najwa terkait konflik lahan yang kerap terjadi karena pemerintah menetapkan PSN di beberapa daerah, termasuk di Rempang.

Menurut Anies, konsep PSN bukanlah konsep yang bermasalah.

Bacapres yang diusung Partai Nasdem, PKS, dan PKB ini menyampaikan masalahnya adalah tidak ada transparansi dari pemerintah saat suatu daerah ditetapkan sebagai PSN.

Jika nanti ia terpilih, Anies berkomitmen untuk membuka ke publik kajian pemerintah dan alasan-alasan pemeerintah menetapkan suatu wilayah sebagai PSN.

Dengan cara tersebut, mantan rektor Universitas Paramadina ini menilai masyarakat akan merasa dilibatkan sehingga mendukung agenda PSN pemerintah.

Bagi Anies, PSN seharusnya bukan proyek titipan perusahaan melainkan diperoleh berdasarkan proses teknokrasi atau kajian bersama yang melibatkan masyarakat.

Saat ditanya Najwa tentang proyek-proyek strategis pemerintah lainnya, Anies menyatakan akan memberikan kesempatan lebih luas untuk publik menentukan keberlanjutan sebuah proyek dibandingkan memutuskan sendiri berdasarkan preferensinya.    

Hal lain yang mungkin menjadi alarm bagi sektor swasta adalah ketika Anies ditanya salah satu dosen Universitas Gajah Mada (UGM), Mada Sukmajati terkait sejauh mana perubahan yang ingin Anies lakukan dengan slogan kampanye perubahan.

Anies menyampaikan, perubahan yang akan ia jalankan merupakan bagian dari evaluasi program-program yang telah ada.

Selain itu, Anies menjawab pertanyaan tersebut dengan menyinggung terkait jalan tol dan kepemilikan swasta.

Ia berkeinginan agar masyarakat yang lahannya terpakai sebagai proyek tol dapat berinvestasi sehingga warga akan ikut mendapat pemasukan dari pembangunan jalan tol tersebut.

Selain bicara tentang PSN, Najwa sempat menanyakan pendapat Anies tentang kebebasan berpendapat di Indonesia saat ini.

Dari skala 1-10, Anies memberi skor antara 5-6 untuk kebebasan berpendapat Indonesia.

Menurut mantan gubernur DKI Jakarta tersebut, selama masyarakat masih menggunakan istilah negeri Wakanda atau menyamarkan Indonesia dengan negara Konoha, maka kebebasan berpendapat di Indonesia masih rendah.

Anies menilai istilah kata tersebut digunakan karena masyarakat takut mengungkapkan atau berekspresi di ruang media sosial untuk mengkritik pemerintah.

Ganjar klarifikasi tentang politik identitas

Tangkapan layar Youtube Najwa Shihab-Narasi
Tangkapan layar Youtube Najwa Shihab – Narasi

Seusai Ganjar menjabarkan garis besar visi-misinya menjadi bacapres, Najwa langsung menanyakan pendapat Ganjar tentang isu politik identitas.

Mengingat beberapa waktu terakhir publik dihebohkan dengan kemunculan Ganjar di tayangan adzan magrib sebuah stasiun televisi swasta yang dimiliki Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesudibjo.

Perindo diketahui merupakan salah satu partai peserta pemilu yang mendukung Ganjar maju sebagai bacapres.   

Kepada Najwa, Ganjar menyangkal menggunakan politik identitas.

Bahkan saat ditanya oleh Najwa, apakah ini salah satu cara Ganjar mencari celah sebelum KPU menentukan peraturan kampanye bagi pasangan calon presiden dan wakil presiden, Ganjar mengelak.

Ganjar menjelaskan jika memang saat itu ia mendapatkan beberapa tawaran kerja sama dari tim kreatif televisi swasta tersebut, salah satunya yaitu tampil di tayangan adzan magrib.

Kader PDIP yang juga mantan gubernur Jawa Tengah itu menegaskan jika dirinya hanya sedang menampilkan sosok dirinya sendiri di televisi dengan identitasnya yang sudah diidentifikasi oleh publik.

Selain itu, Ganjar sempat ditanya tindakannya jika menghadapi konflik lahan antara warga dengan pemerintah.

Ganjar menyatakan akan memilih datang langsung bertemu warga yang berkonflik.

Menurutnya pemimpin tertinggi di daerah harus datang ke warga untuk mencari solusi serta mendengarkan warga.

Ganjar mengungkit tentang Kendeng yang ia klaim telah diselesaikannya.

Begitupun untuk masalah konflik di Rempang, ia mengatakan bahwa seharusnya pemimpin tertinggi  di wilayah tersebut turun bertemu warga langsung.

Prabowo ditanya tentang politik uang

Tangkapan layar Youtube Najwa Shihab-Narasi
Tangkapan layar Youtube Najwa Shihab – Narasi

Memasuki sesi bacapres Prabowo, Najwa menanyakan pendapat ketua umum Partai Gerindra itu tentang politik uang.

Beberapa waktu lalu, Prabowo sempat menyatakan jika ada pejabat yang bagi-bagi uang terima saja itu juga uang rakyat tetapi pilihlah yang sesuai hati nurani.

Najwa juga mengelaborasi pertanyaannya dengan salah satu kejadian terbaru yaitu Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan membagikan uang ke nelayan beberapa waktu lalu.

Prabowo menjawab pertanyaan Najwa dengan berapi-api dan membela Zulkifli Hasan sebagai seseorang yang gemar bersedekah.

Menurutnya hal itu tidak masalah karena Zulhas tidak sedang mencalonkan diri sebagai salah satu kandidat di pemilu.

Namun, Najwa menimpali jika Zulhas adalah salah satu representasi dari partai peserta pemilu yang ingin partainya dipilih warga.

“Apakah ini artinya, Anda mau bilang gak apa-apa terima uang PAN, tapi jangan coblos PAN, begitu?” tanya Najwa kepada Prabowo ditengah sorakan penonton yang menonton langsung di UGM.

Di tengah riuh penonton Prabowo pun menimpali, “Tunggu. Tunggu dong, kasih aku kesempatan menjawab,” ucap Prabowo sembari mengeleng dan memberikan gestur jenaka.

Penonton tertawa melihat tingkah Prabowo.

Menteri pertahanan ini lantas mengulangi ucapannya, “Saya katakan, terima uangnya, ikuti hatimu. Kalau hatimu tidak suka PAN, jangan pilih.”

Najwa pun menegaskan jika pendapat Prabowo bisa justru kontradiktif dengan upaya penyelenggara pemilihan umum untuk mencegah politik uang.

Namun, Prabowo setuju dengan pernyataan Najwa jika politik uang saat ini membuat biaya politik di Indonesia menjadi sangat mahal.  

Najwa bertanya ke Prabowo terkait kesehatan mental anak muda yang saat ini rentan mengalami depresi.

Prabowo menyampaikan agar anak muda tetap semangat dan percaya jika masa depan Indonesia akan cerah.

Ia pun berjanji jika terpilih peningkatan gizi utamanya untuk anaka-anak melalui makan siang gratis di sekolah dan pesantren.

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel