Kacamata Inuit: Sejarah dan Fungsi dari Pelindung Mata Arktik ini

Kacamata Inuit: Sejarah dan Fungsi dari Pelindung Mata Arktik ini

Kacamata Inuit

DAFTAR ISI

Sediksi.com – Saat ini kacamata, seperti kacamata hitam selain punya fungsi untuk melindungi mata dari cahaya matahari yang menyilaukan, juga sebagai fahion atau aksesori penunjang penampilan.

Namun, bagi orang dulu fungsi kacamata sangat krusial, mari mengenal tentang kacamata Inuit, sebuah penemuan paling menakjubkan dari masyarakat asli Alaska dan Kanada Utara.

Kacamata ini dibuat dari bahan-bahan alami yang tersedia di wilayah kutub, seperti kayu, tulang, kerang walrus, atau antler caribou.

Kacamata ini memang dirancang untuk melindungi mata dari sinar matahari yang terlalu terang saat berada di atas salju. Kacamata ini juga memiliki nilai budaya yang tinggi bagi masyarakat Inuit dan Yupik, karena mencerminkan kecerdasan dan adaptabilitas mereka dalam menghadapi lingkungan yang keras.

Dalam artikel ini akan mengulas tentang asal-usul kacamata hitam, dan cara kerja kacamata inuit ini. Simak ulasannya sampai selesai.

Asal Usul Kacamata Hitam

Kacamata Inuit: Sejarah dan Fungsi dari Pelindung Mata Arktik ini - Kacamata Orang Inuit
Image from Quora

Kacamata hitam adalah istilah lain untuk kacamata Inuit, karena warnanya mirip dengan warna hitam. Namun, kacamata Inuit bukanlah kacamata yang berbentuk seperti kacamata di era modern ini, melainkan kacamata alami yang sudah ada sejak ribuan tahun lalu.

Sebenarnya bentuk dari kacamata inuit ini lebih mirip dengan penutup mata ketimbang kacamata sekarang. Bentuknya cukup unik karena kacamata itu ada celah kecil namun memanjang untuk mengintip dari balik kayu atau tulang tersebut.

Dikutip dari laman Google Arts & Culture, kacamata hitam yang pertama tercatat dalam sejarah digunakan oleh orang inuit sekitar 2000 tahun lalu. Dengan kata lain, kacamata Inuit adalah salah satu contoh dari pinhole glasses, yaitu perangkat kacamata yang dibuat dengan membuat lubang-lubang tipis di permukaan benda keras.

Kacamata Inuit pertama kali diperkenalkan oleh masyarakat Yupik di Alaska pada abad ke-19. Yupik adalah salah satu kelompok etnis asli Alaska yang memiliki hubungan dekat dengan Inuit.

Yupik menggunakan kata ilgaak atau iggaak untuk menyebut kacamata mereka. Kata-kata ini juga digunakan oleh masyarakat Inuit lainnya untuk menyebut kacamata mereka.

Selain itu, kata-kata ini juga digunakan untuk menyebut sunglasses atau kacamata yang melindungi mata dari sinar matahari yang menyengat. Dalam sejarahnya, kacamata inuit ini kelak jadi asal-usul dari snow goggles di masa kini.

Cara Kacamata Inuit Bekerja

Alasan kenapa kacamata inuit ini tercipta karena mereka tinggal di daerah atau wilayah dengan cahaya matahari yang cukup menyilaukan.

Makin tinggi suatu tempat, dari pemukaan laut, maka makin besar juga risiko radiasi sinar ultraviolet matahari. Di lingkungan yang bersalju, di samping saat hari yang cerah, salju juga dapat memantulkan hingga 80-90% radiasi ultraviolet.

Kacamata Inuit bekerja dengan cara memantulkan sebagian besar cahaya matahari ke dalam lubang-lubang tipis di depannya.

Cahaya matahari yang masuk hanya melalui lubang-lubang tersebut, sehingga mengurangi silau dan meningkatkan ketajaman penglihatan. Lubang-lubang tersebut juga membentuk pola geometris tertentu, seperti segitiga atau persegi panjang, yang dapat mempengaruhi persepsi warna dan bentuk objek.

Kaca mata Inuit biasanya dibuat dari kayu driftwood (terutama spruce), tulang, kerang walrus, antler caribou, atau rumput pantai.

Bahan-bahan tersebut dipotong sesuai dengan bentuk wajah pemakainya, dan lubang-lubang tipis dibuat di depannya. Kaca mata Inuit sangat rapat terhadap wajah sehingga hanya cahaya masuk melalui lubang-lubang tersebut.

Untuk mengurangi silau dan meningkatkan ketajaman penglihatan lebih lanjut, seringkali aplikasikan lumpur ke dalam bagian dalamnya.

Lumpur dapat membantu menghaluskan cahaya dan mengurangi kontras warna. Selain itu, bentuk melengkung dari kaca mata Inuit juga membantu memberikan bidang pandangan tanpa gangguan dan mencegah pembentukan kondensasi dari napas dan panas tubuh.

Kacamata Inuit adalah salah satu penemuan paling menakjubkan dari masyarakat asli Alaska dan Kanada Utara. Kacamata ini dibuat dari bahan-bahan alami yang tersedia di wilayah kutub untuk melindungi mata dari sinar matahari yang terlalu terang saat berada di atas salju.

Kacamata ini juga memiliki nilai budaya yang tinggi bagi masyarakat Inuit dan Yupik karena mencerminkan kecerdasan dan adaptabilitas mereka dalam menghadapi lingkungan yang keras.

Demikianlah artikel tentang Kacamata Inuit, semoga dapat menambah wawasanmu terkhusus tentang sejarah kacamata. Terimakasih telah membaca.

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel