Sejarah Kondom: Untuk Perlindungan Sekaligus Kenikmatan

Sejarah Kondom: Untuk Perlindungan Sekaligus Kenikmatan

Sejarah Kondom

DAFTAR ISI

Sediksi – Alat atau metode kontrasepsi dan pencegahan penyakit yang paling umum dan banyak digunakan di dunia saat in adalah kondom.

Namun, penasaran gak bagaimana sejarah kondom berasal? Siapa yang menciptakannya dan mengapa? Dan bagaimana mereka berubah dari waktu ke waktu?

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi sejarah kondom yang menarik, mulai dari asal-usulnya yang kuno hingga perkembangannya yang modern.

Sejarah Kondom dari Peradaban Kuno

Sejarah Kondom
Image from BBC

Sejarah kondom tidak diketahui secara pasti, tetapi beberapa sejarawan percaya bahwa kondom sudah ada sejak 1000 SM.

Beberapa bukti menunjukkan bahwa orang-orang di peradaban kuno seperti Mesir, Yunani, dan Romawi menggunakan berbagai bahan untuk menutupi alat kelamin mereka selama hubungan seksual, baik untuk pengendalian kelahiran atau untuk perlindungan terhadap penyakit.

Bahan-bahan ini termasuk kain linen, kulit binatang, kantung kemih, usus, dan bahkan sisik ikan. Namun, kondom-kondom awal ini tidak terlalu efektif atau nyaman, dan sering kali dianggap sebagai tanggung jawab wanita atau tanda amoralitas.

Salah satu referensi sejarah kondom paling awal tentang penggunaan kondom di Eropa dibuat oleh ahli anatomi Italia, Gabriele Falloppio, pada abad ke-16.

Dia merekomendasikan agar pria mengenakan sarung linen yang dilumasi untuk mencegah sifilis, penyakit mematikan yang menyebar ke seluruh Eropa pada saat itu.

Dia mengklaim bahwa dia telah menguji coba penemuannya pada 1.100 pria dan tidak ada satupun dari mereka yang tertular penyakit tersebut. Kondom Falloppio mungkin merupakan kondom pertama yang dirancang khusus untuk pencegahan penyakit, bukan untuk kontrasepsi.

Sejarah kondom berlanjut, lalu pada abad ke 17, seorang dokter dari Raja Charles II di Inggris, Bernama Dr. Condom atau Earl of Condom menemukan alat untuk mencegah penyakit kelamin yang terbuat dari selubung usus domba.

Penguatan bukti dari penemuan ini adalah ditemukan dalam penggalian di Kastil Dudley, West Midlands, Inggris. Kemungkinan besar nama kondom diambil dari nama sang dokter ini.

Merek-merek Kondom Pertama

Sejarah Kondom: Untuk Perlindungan Sekaligus Kenikmatan - 1155e0f275fd1918c6e860b3e45a8bda
Image from Pinterest

Kondom yang terbuat dari usus hewan tetap menjadi jenis kondom utama hingga pertengahan abad ke-19, ketika kondom karet diperkenalkan. Kondom karet ditemukan setelah ditemukannya vulkanisasi, sebuah proses yang membuat karet lebih tahan lama dan elastis.

Kondom karet lebih dapat diandalkan dan dapat digunakan kembali daripada kondom hewani, tetapi harganya juga lebih mahal dan memiliki jahitan di bagian tengah yang membuatnya tidak nyaman.

Dalam sejarah kondom, merek kondom pertama yang muncul adalah Durex, yang didirikan pada tahun 1915 oleh London Rubber Company. Durex adalah singkatan dari “Daya Tahan, Keandalan, dan Keunggulan”.

Durex adalah merek pertama yang mengembangkan dan menggunakan pengujian elektronik untuk memastikan kualitas dan keamanan kondomnya. Durex juga meluncurkan kondom berbentuk anatomis pertama pada tahun 1960.

Merek kondom awal lainnya adalah Nirodh, yang diperkenalkan di India pada tahun 1968 oleh pemerintah sebagai bagian dari kampanye keluarga berencana dan pengendalian kelahiran.

Nirodh berarti “perlindungan” dalam bahasa Hindi dan Sansekerta. Nirodh adalah merek kondom pertama yang diproduksi di India dan didistribusikan secara gratis atau dengan harga yang sangat murah kepada masyarakat.

Nirodh memainkan peran penting dalam mengurangi tingkat pertumbuhan populasi dan meningkatkan kesadaran tentang kesehatan reproduksi di India.

Perkembangan Kondom

Dari sejarah kondom tersebut, ini adalah perkembangan kondom pada abad ke-20 didorong oleh beberapa faktor, seperti inovasi teknologi, gerakan sosial, dan krisis kesehatan. Beberapa perkembangan utama meliputi:

  • Penemuan kondom lateks pada tahun 1920 oleh Youngs Rubber Company, sebuah perusahaan Amerika yang juga memproduksi merek Trojan. Kondom lateks lebih tipis, lebih halus, lebih kuat, dan lebih murah daripada kondom karet. Kondom lateks juga menghilangkan bahaya kebakaran yang terkait dengan kondom karet, yang harus dicelupkan ke dalam bensin atau benzena untuk membuatnya halus.
  • Pengenalan kondom wanita pada tahun 1993 oleh Wisconsin Pharmacal Company, sebuah perusahaan Amerika yang juga memproduksi merek Reality. Kondom wanita adalah kantong yang terbuat dari poliuretan atau nitril yang dimasukkan ke dalam vagina atau anus sebelum berhubungan seks. Kondom ini memberikan alternatif untuk kondom pria bagi wanita yang menginginkan kontrol lebih besar atas kesehatan seksual mereka.
  • Pengembangan kondom poliuretan dan poliisoprena pada tahun 1990-an oleh berbagai perusahaan seperti Durex, Lifestyles, dan SKYN. Kondom ini terbuat dari bahan sintetis yang lebih tipis dan lebih sensitif daripada lateks, dan cocok untuk orang yang alergi terhadap lateks.
  • Pada dekake 2000an awal, mulai ada penciptaan kondom beraroma, berwarna, bertekstur, dan bersinar dalam gelap oleh berbagai perusahaan seperti Durex, Lifestyles, dan ONE. Kondom-kondom ini dirancang untuk meningkatkan kenikmatan dan kesenangan saat berhubungan seks dengan menstimulasi indera yang berbeda.
  • Penemuan kondom pelumas otomatis pada tahun 2018 oleh para peneliti Universitas Boston. Kondom ini dilapisi dengan hidrogel yang menjadi licin saat basah. Kondom ini bertujuan untuk mengurangi gesekan dan ketidaknyamanan saat berhubungan seks, dan meningkatkan penggunaan kondom di antara orang-orang yang merasa kondomnya kering atau tidak nyaman4.
  • Penelitian tentang kondom obat yang dapat melindungi dari penyakit menular seksual (PMS) seperti HIV/AIDS oleh berbagai institusi seperti University of Queensland dan Texas A&M University. Kondom ini diresapi dengan agen antivirus atau antibakteri yang dapat membunuh atau menghambat patogen penyebab PMS.

Kondom memiliki sejarah yang panjang dan kaya yang mencerminkan perubahan kebutuhan dan preferensi orang sepanjang zaman.

Dalam sejarah kondom telah berevolusi dari alat yang sederhana dan primitif menjadi produk yang canggih dan inovatif yang menawarkan perlindungan dan kenikmatan. Kondom bukan hanya alat kontrasepsi dan pencegahan penyakit, tetapi juga simbol kebebasan dan tanggung jawab seksual. Kondom lebih dari sekadar sepotong karet; kondom adalah bagian dari sejarah.

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel