3 Kisah Cinta Legendaris dari Karya Sastra Dunia

3 Kisah Cinta Legendaris dari Karya Sastra Dunia

kisah cinta legendaris

DAFTAR ISI

Sediksi.com – Kita tahu ada banyak kisah cinta yang mengagumkan di dunia ini. Orang-orang menyukai kisah cinta semacam ini karena ada banyak hal yang bisa dipetik dari kisah-kisah tersebut. Di hari Valentine, kisah-kisah cinta tersebut dirujuk untuk membuktikan kekuatan cinta.

Meski demikian, tak semua kisah cinta berakhir bahagia. Tak jarang malah berakhir tragis. Setidaknya, kita tahu bahwa kisah-kisah tersebut membuat kita menyadari bahwa cinta memang kerap membuat orang mabuk kepayang.

Beberapa karya sastra pilihan Sodik berikut merupakan karya sastra mengenai kisah cinta legendaris dan terkenal di dunia.

Romeo dan Juliet – William Shakespeare

Barangkali nyaris semua orang di dunia ini tahu mengenai kisah Romeo dan Juliet. Kisah cinta tragis karya William Shakespeare yang ditulis pada abad ke-16. Ceritanya berpusat pada dua remaja dari keluarga yang bermusuhan di Verona, Italia, yang jatuh cinta pada pandangan pertama.

Jalinan cinta mereka dihalangi oleh konflik keluarga mereka dan mereka memutuskan untuk melarikan diri bersama. Upaya mereka untuk bersatu berakhir tragis ketika keduanya bunuh diri karena keputusan yang salah dan malapetaka yang terjadi di sekitar mereka.

Setelah kematian Romeo dan Juliet, keluarga mereka akhirnya berdamai. Kematian kedua remaja itu menyebabkan kedua keluarga menyadari akibat dari permusuhan mereka dan mereka akhirnya mengakhiri perang mereka yang panjang.

Pada akhir cerita, Lord Montague, ayah Romeo, dan Lord Capulet, ayah Juliet, memutuskan untuk berdamai dan membangun sebuah monumen untuk mengenang anak-anak mereka yang telah meninggal. Ini menunjukkan bahwa kematian Romeo dan Juliet memaksa kedua keluarga untuk menyelesaikan konflik mereka dan berdamai.

Cerita ini telah menjadi simbol universal untuk cinta yang berakhir tragis dan sejak itu telah diadaptasi ke dalam berbagai bentuk seni seperti teater, film, dan musik.

Layla dan Majnun – Nezami

Kisah cinta Layla dan Majnun berasal dari Timur Tengah pada abad ke-7. Sebab diceritakan dalam banyak peradaban di Timur Tengah, kisah Layla dan Majnun sulit disebut milik satu pengarang. Nezami disebut sebagai pengarangnya, namun ia menyadur dari beberapa kisah yang telah ada.

Tetapi, kisah ini dikenal banyak orang dan amat masyhur karena Nezami dianggap berjasa memperkenalkannya pada khalayak luas melalui sebuah buku. Berikut ini ringkasan ceritanya.

Layla adalah seorang gadis cantik yang sangat disayangi oleh keluarganya, sementara Qays adalah seorang pemuda tampan yang sangat cerdas dan puitis. Mereka bertemu di masa kecil dan jatuh cinta pada pandangan pertama. Namun, cinta mereka tidak diizinkan karena ada perbedaan kasta dan status sosial.

Meskipun demikian, Layla dan Qays tetap mencintai satu sama lain dan terus berkomunikasi secara diam-diam. Namun, keluarga Layla mengawasi mereka dan membatasi akses Qays ke rumah mereka. Qays merasa sangat sedih dan putus asa karena tidak dapat bersatu dengan Layla.

Ketika Layla dipaksa menikahi orang lain, Qays merasa semakin gila dan kehilangan akal sehatnya. Dia berkelana di padang pasir, berbicara dengan binatang, dan menulis puisi cinta yang indah untuk Layla. Dia disebut “Majnun”, yang berarti “gila” dalam bahasa Arab.

Meskipun mereka tidak pernah bersatu di dunia ini, Layla dan Majnun dipercayai bersatu di akhirat dan cinta mereka menjadi contoh bagi banyak orang. Kisah cinta mereka telah diceritakan dan dibuat dalam bentuk puisi, drama, musik, dan film di banyak budaya Timur Tengah, dan terus dihormati hingga saat ini.

Love in the Time of Cholera – Gabriel Garcia Marquez

Buku Gabriel Garcia Marquez ini diterbitkan pada tahun 1985 dan menceritakan kisah cinta antara dua tokoh, Florentino Ariza dan Fermina Daza, di Kolombia pada awal abad ke-20.

Florentino Ariza dan Fermina Daza bertemu dan jatuh cinta satu sama lain ketika mereka masih muda. Namun, hubungan mereka tak direstui oleh ayah Fermina karena ia merasa bahwa Florentino bukanlah pilihan yang cocok untuk putrinya.

Fermina kemudian menikahi seorang dokter, Juvenal Urbino, sementara Florentino tetap memendam cintanya dan menjalani hidupnya dengan mengabdikan diri pada pekerjaannya. Setelah 50 tahun, setelah Juvenal Urbino meninggal, Florentino kembali ke kehidupan Fermina dan berusaha memenangkan hatinya kembali.

Setelah kematian Dokter Urbino, Florentino mengucapkan sesuatu yang mengejutkan. Pada hari pemakaman Urbino, Florentino mengatakan, “Fermina, aku sudah menunggu kesempatan ini selama lebih dari setengah abad, untuk sekali lagi mengucap sumpah janji setia dan cinta abadiku.”

Duh, duh. Florentino ini keceplosan, atau tidak punya empati, atau bego, atau apa ya?

Fermina tentu saja marah bukan main dan mengusir Florentino. Anak-anak Fermina dari Urbino juga tak suka pada Florentino yang tampak sekali berupaya mendekati ibunya.

Secara bertahap, setelah korespondensi surat, mereka membangkitkan kembali hubungan mereka. Florentino meminta Fermina untuk menemaninya dalam sebuah perjalanan di sungai, dan ia menerimanya. Ketika kapal mencapai pelabuhan terakhirnya, Fermina melihat orang-orang yang dikenalnya dan cemas bahwa jika mereka melihatnya bersama Florentino, itu akan menyebabkan skandal.

Florentino memerintahkan Kapten untuk mengibarkan bendera kuning kolera, yang dilakukannya. Tidak ada penumpang di atas kapal selain Fermina, Florentino, Kapten, dan kekasihnya.

Tidak ada pelabuhan yang akan membiarkan mereka berlabuh karena wabah kolera yang diduga terjadi di atas kapal, dan mereka selamanya diasingkan untuk berlayar di sungai.

Yang menarik dari kisah Florentino selama menunggu Fermina jadi single lagi, ia berkencan dengan 622 perempuan! Ia melakukannya untuk melupakan penderitaan sebab Fermina dijodohkan dengan orang lain. Florentino menolak anggapan bahwa cinta sama dengan seks.

3 kisah cinta legendaris di atas kiranya akan membuat kita bertanya, “sebetulnya cinta itu menghadirkan kebahagiaan atau derita, sih?”

Baca Juga
Topik

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel