Kisah Duo Pembunuh Berantai di Amerika: Menghantui Los Angeles

Kisah Duo Pembunuh Berantai di Amerika: Menghantui Los Angeles

Kisah Duo Pembunuh Berantai di Amerika

DAFTAR ISI

Sediksi.com – Di balik tirai malam yang sunyi, tersembunyi kisah kelam yang mengguncang Amerika. Pada tahun 1970-an hingga 1980-an, Los Angeles adalah tempat bagi lebih dari 20 pembunuh berantai yang melakukan aksinya hanya berjarak beberapa mil satu sama lainnya.

Salah satu cerita paling terkenal adalah The Hillside Strangler, dan ini adalah kisah duo pembunuh berantai di Amerika, mereka adalah Angelo Buono dan Kenneth Bianchi.

Cerita mengenai The Hillside Strangler ini sangat terkenal karena ciri mereka dalam pembunuhan dengan mencekik korban dan meninggalkan mayat mereka di bukit-bukit di sekitar kota, setelah kasus ini diselesaikan ternyata pelakunya bukan satu orang, namun dua orang tersebut.

Penasaran selengkapnya tentang kisah duo pembunuh berantai di Amerika ini? Maka simak ulasannya sampai selesai, tapi sebagai peringatan; konten ini mengandung unsur sensitif tentang kekerasan dan pembunuhan, jadi sesuaikan dengan umur dan minatmu.

Latar Belakang Pelaku

Sebelum kita mengulik lebih dalam tentang kisah duo pembunuh berantai di Amerika ini, mari kita selami latar belakang mereka berdua ini:

Angelo Buono

Kisah Duo Pembunuh Berantai di Amerika: Menghantui Los Angeles - Angelo Buono
Image from Rollingstone

Angelo Buono, seorang pria yang tampaknya biasa, dengan kehidupan yang tampaknya normal. Tidak banyak yang bisa diketahui dari sosok pembunuh berantai yang satu ini.

Ia lahir di Rochester, New York, tapi kiranya tahun 70-an ia sudah berada di Los Angeles. Di sini ia bertemu dengan Bianchi, dan Buono telah mengumpulkan catatan kriminal yang panjang sebelumnya.

Sepertinya Buono adalah orang yang bekerja di ranah gelap, ia mengajak Bianchi untuk bertindak sebagai germo bersamanya, dan Bianchi menyetujuinya.

Mereka punya dua wanita muda yang pada dasarnya mereka tawan, dan dipinjamkan kepada seseorang yang berbisnis dengan mereka.

Bisnis gelap itu berjalan beberapa bulan, dan akhirnya kedua wanita itu melarikan diri dan bahkan mendapat bantuan dari seorang pengacara terkemuka di Los Angeles. Karena ‘sumber pendapatan’ mereka sudah tidak ada, mereka kemudian mencari pekerja seks baru yang ada di kota.

Keneth Bianchi

Kisah Duo Pembunuh Berantai di Amerika: Menghantui Los Angeles - Keneth Bianchi
Image from Thoughtnova

Daripada Buono, latar belakang Bianchi lebih banyak diketahui. Sama seperti Buono, Bianchi ini lahir di Rochester, New York pada tahun 1951 dari seorang pekerja seks berusia 17 tahun, tapi segera Bianchi kecil diserahkan untuk diadopsi tak lama setelah kelahirannya.

Yang mengadopsi Bianchi adalah Nicholas dan Frances Bianchi, menurut keterangan mereka, Bianchi telah bermasalah sejak usia dini. Dia didiagnosis kejang, di mana dia akan kehilangan kesadaran dan matanya akan berputar kembali ke kepalanya.

Dan masalah buang air kecil yang keseringan tidak sengaja, ia menjadi sasaran bullying dari teman-temannya karena dianggap berbeda/aneh.

Saat ia mulai beranjak dewasa, hubungannya dengan ibunya sangat renggang dan ketika ayahnya meninggal pada tahun 1963, perilakunya semakin memburuk.

Tapi terlepas dari perilaku menyimpangnya, ia sebenarnya ingin menjadi perwira polisi tetapi meninggalkan community college setelah satu semester. Lalu pada tahun 1976, ia pindah ke Los Angeles untuk tinggal bersama sepupunya, Angelo Buono.

Kisah Duo Pembunuh Berantai di Amerika

Kisah Duo Pembunuh Berantai di Amerika: Menghantui Los Angeles - The Hillside Strangler
Bianchi (kiri), dan Buono (kanan)/Image from Reelz

Buono dan Bianchi, kisah duo pembunuh berantai di Amerika ini memang bermula dari pertemuan mereka berdua tadi, dan Buono mengajak Bianchi untuk berbisnis gelap denganya.

Melanjutkan kisah setelah mereka berdua kehilangan 2 wanita pekerja seks yang sebenarnya mereka tawan itu, kedua pria ini menyamar sebagai polisi untuk mencari tahu tentang pekerja seks lainnya.

Mereka akhirnya menemukan pengganti dua wanita muda yang telah melarikan diri tersebut. Ketika kedua pria tersebut sedang mencari pelanggan baru, mereka bertemu dengan dua orang pekerja seks bernama Deborah Noble dan Yolanda Wahington, Buono dan Bianchi ditawari daftar pria yang sering membayar jasa mereka, dan mereka menerimanya.

Akan tetapi, baru setelah beberapa minggu mereka berdua menyadari bahwa daftar yang dibelinya dari Deborah dan Yolanda adalah daftar palsu.

Dengan amarah kedua orang tersebut berusaha untuk membalas dendam karena telah berani membohongi mereka. Meskipun tidak dapat menemukan Deborah, tapi mereka menemukan Yolanda, dan ia adalah korban pertama dari pembunuhan berantai The Hillside Strangler.

Ciri khas cara membunuh mereka memang dimulai sejak awal ini, yakni mereka menculik, melakukan pelecehan seksual dan kemudian mencekiknya dengan tali, lalu meninggalkan mayat korban di lereng bukit sekitaran kota, dan Yolanda bernasib seperti itu dan mayatnya ditemukan di lereng bukit di dekat Ventura Freeway.

Setelahnya, mereka berdua membunuh hampir selusin wanita lainnya di wilayah Los Angeles antara tahun 1970-an akhir hingga 1980-an, sekiranya semua korban mereka adalah wanita dari golongan rentan seperti pekerja seks, bahkan penari hingga aktris.

Dalam melakukan aksinya ini, Buono dan Bianchi dengan mudah lolos dari penangkapan untuk sementara waktu karena penyamaran mereka sebagai polisi.

Akan tetapi ketertarikan Bianchi pada penegakan hukum segera menjadi masalah yang akan menyerat mereka kepada meja hijau untuk diadili.

Itulah dia kisah duo pembunuh berantai di Amerika yakni Angelo Buono dan Kenneth Bianchi, kisah ini adalah peringatan yang suram tentang kedalaman kejahatan yang bisa tersembunyi di dalam jiwa manusia.

Kisah mereka, meski mengerikan, harus diceritakan agar kita tidak lupa bahwa kejahatan bisa bersembunyi di mana saja, bahkan di tempat yang paling tidak kita duga.

Cari Opini

Opini Terbaru
Artikel Pilihan

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel