Sediksi.com – Gol salto Alejandro Garnacho menjadi salah satu perbincangan hangat dari kemenangan 3-0 Manchester United di Goodison Park pada Minggu (26/11/2023). Namun, partai tersebut juga menghadirkan sosok remaja lain yang mencuri perhatian. Ia adalah Kobbie Mainoo.
Penampilan gelandang yang baru berusia 18 tahun ini selama 72 menit menuai banyak pujian, baik dari para fans maupun pengamat. Tampil mengisi peran yang biasanya ditempati Casemiro atau Sofyan Amrabat, Mainoo berhasil menunjukkan bahwa dirinya layak untuk bersaing di tempat utama skuad setan merah.
Laga melawan Everton tersebut juga menjadi start pertama Mainoo di Premier League. Pemain satu ini sebenarnya sudah cukup banyak diperbincangkan pada laga pra-musim MU tahun ini di Amerika Serikat.
Penampilan apik yang ia tunjukkan di laga melawan Arsenal dan Real Madrid membuat beberapa pihak memprediksi Mainoo akan banyak mengisi skuad utama MU di musim ini.
Sayangnya, cedera ankle cukup parah yang ia alami saat melawan Madrid, membuat progres dari pemain kelahiran Stockport, Inggris, ini sedikit tersendat.
Para fans harus menunggu hingga laga Minggu malam tadi untuk benar-benar mengetahui apa yang bisa Kobbie Mainoo berikan di level yang lebih tinggi. Dan ia sama sekali tidak mengecewakan.
Baca Juga: Profil Evan Ferguson: Starboy Baru Brighton
Ketenangan Layaknya Pemain Veteran
Salah satu nilai plus utama dari aksi Kobbie Mainoo di laga melawan Everton ialah ketenangan yang ia miliki untuk pemain yang masih berusia 18 tahun. Ditambah lagi atmosfir Goodison Park di laga tersebut yang dapat membuat nyali lawan ciut.
Markas Everton ini memang dikenal sebagai salah satu stadion terberat bagi tim tamu di Premier League. Ditambah sanksi pengurangan 10 poin yang diterima The Toffees akibat melanggar aturan Financial Fair Play (FFP) pekan lalu, membuat gemuruh Goodison Park menjadi berkali-kali lipat dari biasanya.
Nyatanya, hal itu tidak terlihat mengganggu konsentrasi Mainoo sama sekali. Di tengah-tengah tekanan pemain Everton yang melancarkan pressing tinggi di awal-awal laga, gelandang satu ini hampir tidak melakukan satu pun kesalahan saat memegang bola di areanya sendiri.
Ia sering turun hingga ke garis pertahanannya sendiri untuk menjemput bola dari André Onana dan memulai proses build-up MU.
Di sini, Mainoo terlihat lebih cenderung melakukan operan ke depan (progressive pass), alih-alih mengembalikan bola ke kiper atau mengoper ke area samping (sideways pass).
Selain itu, pengambilan keputusannya juga terlihat baik untuk pemain seusianya. Ia tahu kapan harus mengoper atau menggiring bola ke depan.
Tak ketinggalan, aksi-aksi Kobbie Mainoo di beberapa laga bersama setan merah sejauh ini juga memperlihatkan kualitas teknik bermain yang ia miliki.
Kemampuan Bertahan Mumpuni
Kobbie Mainoo juga punya kemampuan mumpuni dalam membaca permainan saat dalam situasi tertekan. Hal ini dapat dilihat setelah MU unggul 1-0, di mana Everton berulang kali mengancam gawang Onana hingga babak pertama berakhir.
Di sini, ia berhasil mengisi peran sebagai gelandang bertahan dengan cukup baik. Salah satu highlight terbaik Mainoo dari laga melawan Everton ialah clearance di depan mulut gawang yang ia lakukan saat bola telah melewati hadangan Onana.
Ia menunjukkan kepekaan serta reflek yang sangat baik saat menyapu bola, sebelum pemain Everton, Idrissa Gueye, dapat menjangkaunya terlebih dahulu. Hal ini juga terlihat saat Mainoo menerjang dan menghadang sepakan Dwight McNeill beberapa saat kemudian.
Dari sini, bisa dilihat bahwa Mainoo punya kualitas serta potensi sebagai gelandang serba bisa dengan kemampuan bertahan dan mengatur serangan yang sama baiknya.
“Ia punya banyak kemampuan. Cedera parah yang ia alami saat pra-musim menjadi hal yang mengecewakan, baik bagi dirinya sendiri maupun bagi tim. Sebab, saya tahu ia bisa berkembang pesat jika lebih banyak memainkan pertandingan seperti hari ini,” ucap Erik Ten Hag dilansir dari The Athletic.
Profil Singkat Kobbie Mainoo
Kobbie Boateng Mainoo lahir di Stockport, Inggris, pada 19 April 2005. Ia memulai karirnya bersama tim junior Cheadle & Gatley Junior Football Club. Di usia 9 tahun, Mainoo bergabung ke dalam akademi Manchester United.
Meskipun sudah cukup lama di akademi, Mainoo baru benar-benar menunjukkan potensinya saat memperkuat tim U-16.
Mantan pelatih tim muda MU, Neil Ryan, mengatakan bahwa Mainoo awalnya tidak sampai membuat para pelatih tercengang, namun ia menunjukkan performa solid, utamanya dari segi teknik bermain.
Ia selanjutnya tampil cukup konsisten bersama tim muda setan merah dan dari sini potensinya semakin terasa. Mainoo juga sempat dipanggil ke dalam tim muda The Three Lions dan ia tampil mengesankan di beberapa laga.
Travis Binnion, yang melatih tim U-21 MU pada turnamen Papa Johns Trophy, mengatakan bahwa Mainoo adalah pemain yang sangat konsisten, baik ketika ditempatkan di posisi nomor 6, 8, atau 10.
“Hal ini menunjukkan bahwa ia memiliki pemahaman sepak bola serta kapabilitas fisik yang mumpuni, yang memungkinkannya dapat bermain pada peran-peran atau sistem-sistem yang berbeda.
“Kekuatannya terletak pada kontrol bola, kepekaan, serta kontak tubuh. Dia tampil memukau di berbagai area lapangan, dan dia adalah seorang petarung. Dia memadukan berbagai keterampilan dengan baik,” ucap Binnion dikutip dari The Athletic.
Kobbie Mainoo selanjutnya menandatangani kontrak profesional pertamanya di bulan Mei 2022, dan mengikuti latihan bersama tim utama pada Oktober 2022.
Pada 16 Oktober 2022, Mainoo masuk ke dalam skuad MU yang menghadapi Newcastle United di Premier League. Debut senior akhirnya tercipta pada 10 Januari 2023, di mana ia tampil sebagai starter dalam laga Carabao Cup menghadapi Charlton Athletic.
Sementara debutnya di Premier League terjadi pada 19 Februari 2023. Mainoo saat itu masuk sebagai pemain pengganti dalam kemenangan 3-0 atas Leicester City.
Di level internasional, Kobbie Mainoo tercatat pernah mewakili timnas Inggris di kelompok U-17, U-18, serta U-19. Ia sejauh ini belum mencatatkan penampilan bersama skuad senior The Three Lions, sehingga Mainoo masih berpotensi untuk memperkuat timnas senior Ghana.