Sediksi.com – Mendaki gunung tak pernah mudah. Seorang pendaki tentu harus memiliki fisik yang kuat dengan kondisi badan yang sehat agar dapat mencapai tujuannya pada saat mendaki gunung.
Trek yang ada di gunung tentu tidak semulus jalan aspal. Perjalanan selalu menanjak sehingga membutuhkan tenaga untuk menopang beban tubuh dan beban barang bawaan.
Kegiatan mendaki gunung dengan demikian perlu persiapan sebelum berangkat. Setelah kembali dari gunung pun juga ada hal-hal yang perlu dilakukan.
Sebelum berangkat, ada banyak persiapan agar pendakian gunung tidak merepotkan. Meskipun seorang pendaki sudah mempersiapkan diri dan barang bawaan secara baik dan benar pasti akan merasakan capek dan nyeri otot setelah melakukan pendakian gunung.
Rasa nyeri tersebut disebabkan karena adanya robekan – robekan otot yang terjadi setelah melakukan aktivitas berat seperti mendaki gunung. Tapi tenang, ada beberapa hal yang bisa kalian lakukan untuk meredakan rasa nyeri otot setelah mendaki gunung.
Tips Mengatasi Nyeri Otot Setelah Mendaki Gunung
Terus Bergerak
Pada umumnya, seorang pendaki akan beristirahat total setelah melakukan pendakian gunung. Hal tersebut bertujuan untuk memulihkan tenaga sekaligus meredakan nyeri otot. Namun, istirahat total tidak sepenuhnya efisien untuk memulihkan kondisi otot. Dengan istirahat total kondisi otot akan pulih dalam waktu 3 hingga 7 hari.
Aktivitas yang lebih efisien untuk memulihkan kondisi otot adalah dengan cara terus bergerak seperti berjalan selama beberapa menit. Terus bergerak lebih efisien karena dapat memperlancar peredaran darah dan nutrisi ke seluruh tubuh sehingga dapat mempercepat pemulihan nyeri otot.
Baca Juga: 10 Rekomendasi Film Pendakian Gunung Ekstrim
Konsumsi Makanan dengan Kandungan Karbohidrat Tinggi
Setelah melakukan pendakian gunung, disarankan untuk mengkonsumsi makanan yang tinggi karbohidrat. Meskipun cara ini tidak cocok untuk pendaki yang sedang diet, akan tetapi cara ini sangat efektif untuk mempercepat pemulihan otot setelah mendaki gunung.
Mengkonsumsi makanan dengan kandungan karbohidrat yang tinggi sebaiknya dilakukan pada 2 jam pertama setelah melakukan pendakian gunung. Hal ini disebabkan karena otot akan lebih mudah menyerap karbohidrat dan juga protein untuk membantu pemulihan dan mengurangi nyeri otot setelah mendaki gunung.
Mandi
Hal yang pasti dilakukan setelah melakukan aktivitas berat seperti mendaki gunung adalah mandi. Biasanya, seseorang akan mandi menggunakan air hangat saja dan berharap nyeri otot seusai beraktivitas berat akan reda apabila terkena air hangat. Namun, hal itu ternyata salah. Mandi dengan menggunakan air hangat saja justru memicu pelebaran pembulu darah dan pembengkakan pada otot.
Tenang, ada tata caranya yang bisa dilakukan yaitu dengan cara membasuh menggunakan air hangat selama beberapa menit dilanjutkan dengan menggunakan air dingin selama 30 detik. Hal ini dilakukan untk menghindari pelebaran dan pembengkakan pada otot sehingga akan tetap merasa sakit dan tidak membantu pemulihan otot.
Kompres
Selanjutnya adalah dengan cara mengkompres otot menggunakan kombinasi air hangat dan air dingin secara bergantian. Air dingin berfungsi untuk mengurangi aliran darah sedangkan air hangat berfungsi untuk meningkatkan aliran darah dan membantu otot lebih rileks.
Mengkompres sebaiknya dilakukan minimal 48 jam setelah melakukan pendakian.
Mengoleskan Gel Pemulih Otot
Sebenarnya, mengoleskan gel pemulih otot tidak hanya pada saat selesai melakukan pendakian. Hal ini dapat dilakukan pemanasan sebelum memulai pendakian bertujuan untuk membuat kondisi otot semakin rileks dan lentur pada saat melakukan pendakian.
Mengoleskan gel pemulih otot juga bisa dilakukan pada nyeri otot setelah pendakian agar rasa sakit karena nyeri otot setelah melakukan pendakian dapat sedikit berkurang.
Olahraga Rutin
Suatu kewajiban bagi seorang pendaki gunung melakukan olahraga secara rutin untuk meningkatkan kemampuan fisik sehingga dapat mengurangi cidera dan tidak mudah merasa capek. Intensitas berolahraga bergantung pada seberapa sering seseorang melakukan pendakian gunung.
Bagi pemula, disarankan untuk mempersiapkan fisik secara rutin setidaknya 6 bulan sebelum berangkat mendaki. Sementara bagi yang sudah berpengalaman, biasanya dilakukan selama 1 minggu.
Setelah melakukan pendakian pun tetap dianjurkan untuk berolahraga secara rutin. Paling tidak, di pendakian selanjutnya otot telah terbiasa dengan beban kerja yang berat. Rasa nyeri barangkali akan berkurang jika kita terbiasa berolahraga teratur.